Pembukaan Tol Jogja akan merevitalisasi pariwisata di Kaliurang, jadi tidak sama saja - WisataHits
Yogyakarta

Pembukaan Tol Jogja akan merevitalisasi pariwisata di Kaliurang, jadi tidak sama saja

Harianjogja.com, SLEMAN—Obyek wisata Kaliurang akan dihidupkan kembali untuk menyambut kehadiran tol Jogja Solo dan Jogja Bawen. Kaliurang membutuhkan penyegaran karena tidak menawarkan pengalaman baru sebagai turis.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman Ishadi Yazid mengatakan pihaknya sudah menyiapkan kajian detail konstruksi (DED) untuk Pengembangan Pariwisata di Candi. Tempel akan menjadi titik keluar tol JogjaBawen.

Selain itu, destinasi wisata Kaliurang yang pernah menjadi primadona pariwisata Sleman juga kembali dihidupkan. Kaliurang merupakan salah satu destinasi wisata yang diharapkan semakin banyak dikunjungi dengan keberadaannya keluar tol di daerah Sleman. Namun, Kaliurang saat ini hanya memperburuk pariwisata “itu saja”.

“Kami sedang menyiapkan DED agar kawasan wisata Kaliurang tidak hanya itu. Pembangunan di Kaliurang sedang kita persiapkan agar wisatawan bisa merasakan hal baru dan menyenangkan,” ujarnya, Selasa (29/11/2022).

Perkembangan kawasan wisata Kaliurang telah memasuki fase diskusi kelompok terfokus (REA) dan akan selesai dalam waktu dekat. Kemungkinan pembangunan fisik kawasan wisata Kaliurang terjadi pada APBD Perubahan tahun 2023 atau dalam APBD murni tahun 2024. Kaliurang akan ditata menjadi lebih indah dan membawa kenyamanan bagi pengunjung.

Ia mengatakan Sleman juga melakukan pendataan semua jalur menuju destinasi wisata, sehingga akses menuju objek wisata tidak banyak menimbulkan keluhan. Dia mencontohkan salah satu ruas jalan dari Piyungan hingga kawasan wisata Breksi yang sangat membutuhkan perbaikan.

BACA JUGA: Berikut Daftar Tempat Wisata Puncak Bukit di Jogja, Yang Mana Favoritmu?

Tidak hanya masyarakat DIY yang mendapatkan knalpot kendaraan dari beroperasinya Tol Jogja Solo, Tol Jogja Bawen, dan Tol Jogja YIA.

Pemerintah daerah harus segera menyiapkan berbagai infrastruktur dan produk pariwisata untuk mendapatkan dampak positif dari jalan tol. Karena diperkirakan wisatawan ke wilayah DIY akan semakin banyak ketika Tol Jogja Solo, Tol Jogja Bawen dan Tol Jogja YIA beroperasi.

Ketua GIPI DIY Bobby Ardianto mengatakan DIY harus mempersiapkan sejak dini keberadaan jalan tol yang akan melintasi kabupaten yaitu Sleman, Bantul dan Kulonprogo. Gelombang wisatawan ini harus diserap secara optimal oleh DIY agar berdampak ekonomi bagi warga. Dengan demikian, jalan tol di Jogja dapat memberikan manfaat bagi warga setempat.

“Keberadaan jalan tol ini seharusnya menjadi keuntungan bagi Jogja, menjadi masalah jika kita tidak siap,” ujarnya, Selasa.

Ia mengatakan, tiga kabupaten yang dilintasi tol ini perlu mempercepat upaya peningkatan produk wisata agar lebih banyak wisatawan yang tertahan dan lama kunjungan diperpanjang. Upaya perbaikan ini tidak hanya dapat ditanggung oleh satu atau dua kabupaten saja, tetapi seluruh kabupaten dan kota di DIY harus melakukan integrasi.

“Begitu pula antara Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunungkidul dan Kota Jogja, pariwisata perlu dijahit dan diintegrasikan agar wisatawan lebih lama tinggal di Jogja,” ujarnya.

Semakin banyak wisatawan yang datang ke DIY karena kemudahan jalan tol, GIPI DIY mendorong pemerintah daerah DIY dan dinas pariwisata kabupaten dan kota untuk menyusun roadmap pariwisata yang bertanggung jawab.

jadwal dan linimasa Harus jelas agar tidak berlebihan dalam mengerjakannya, semoga industri pariwisata semakin bergairah dengan DIY,” ujarnya.

BACA JUGA: Empat Rekomendasi Tempat Wisata Murah dan Meriah di Jogja

Sementara itu, pemerintah negara bagian perbaikan rumah sedang menyiapkan sekitar 9 hektar lahan yang akan menjadi pusat ekonomi sekaligus tempat istirahat di kawasan tersebut. keluar tol Jogja Solo di Bokoharjo, Prambanan, Sleman.

Kepala Bappeda DIY Beny Suharsono mengatakan Pemda DIY telah menyiapkan lahan sekitar 9 hektare di kawasan Prambanan, Sleman. Lahan ini terletak di sebelah selatan kawasan wisata Breksi. Sebagian tanah tersebut merupakan kas desa dan sebagian lagi milik warga. Negara ini sedang dikembangkan sebagai kawasan ekonomi baru untuk menampung orang-orang yang akan masuk dan keluar daerah tersebut keluar tol di Bokoharjo.

“Saat ini kami sedang mencoba untuk menawarkannya kepada investor, tetapi kesepakatannya belum ditutup. Kondisi properti saat ini tanah terbuka, harus dibebaskan, ada tanah desa dan tanah bersama,” ujarnya belum lama ini.

Lokasi properti tidak berbatasan langsung dengan jalan tol, oleh karena itu perlu dibangun jalan penghubung dari jalur tersebut keluar tol menuju pusat ekonomi baru. jenis keberadaan zona tenang Di luar jalan tol, pengguna tol memanfaatkannya untuk berhenti sejenak saat keluar atau memasuki kawasan tol. Ini akan menampilkan berbagai jenis produk lokal Jogja serta fasilitas yang berbeda.

“Nanti jadi semacam pusat ekonomi untuk pengembangan industri kreatif, UMKM, semacam rest area, tapi di luar jalan tol, jadi orang yang datang ke Jogja bertemu di sini,” ujarnya.

BACA JUGA: Unik! Hindari bajak laut, rumah-rumah di pulau ini dibangun di bawah bebatuan besar

Kecuali di sisi timur, kata Beny, Pemda DIY juga sedang merancang titik-titik yang akan dikembangkan di kawasan Tol Jogja YIA di Wates Kulonprogo. Namun, kelanjutan rencana tersebut membutuhkan pembahasan lebih lanjut, sehingga belum ditentukan luas wilayah yang akan dibangun di kawasan tersebut keluar tol. Sesuai kesepakatan dengan pemerintah pusat, tol Jogja YIA akan mendapatkan empat keluar tol.

“Sebenarnya ada poinnya keluar tol, hanya saja kita perlu bersiap untuk meraih kesempatan ini di tempat yang tepat. Saat ini dipastikan berada di kawasan Prambanan,” ujarnya.

DIDUKUNG:

Kisah dua brand kecantikan lokal yang diuntungkan Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button