Pemberdayaan Masyarakat Terpadu, Pertamina dorong terciptanya desa wisata inovatif
Desa Wisata Inovasi menampilkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Dengan melakukan kegiatan penguatan masyarakat di daerah, Pertamina mendorong terciptanya Desa Wisata Inovasi Sambilegi Kidul di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Demikian disampaikan Area Manager of Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Tengah, PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho dalam keterangan pers di Semarang, Senin (10/3/2022) sebagai bagian dari Program CSR Bidang Sosial dan Lingkungan (TJSL) Desa Energi Berdikari yang beroperasi di sekitar lokasi operasi, salah satunya Depo Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Sutjipto.
“Desa Wisata Inovasi menampilkan beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi, antara lain pertanian, perikanan, seni dan budaya, yang melibatkan kelompok masyarakat rentan perempuan, pemuda dan kelompok miskin,” kata Brasto dalam siaran pers.
Selain meningkatkan kesejahteraan masyarakat, program Pertamina juga menerapkan berbagai inovasi ramah lingkungan seperti: B. energi baru dan terbarukan (EBT). “Kami menyebutnya Desa Wisata Inovasi karena banyak jenis inovasi yang dilakukan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaannya,” imbuhnya.
Beberapa di antaranya menggunakan panel surya sebagai sumber energi, menggunakan alat injeksi air terjun untuk menggantikan kincir air, dan menggunakan limbah organik dari lumpur tambak sebagai media tanam pertanian.
“Penggunaan inovasi tersebut tidak hanya menekan biaya operasional untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga membuat lingkungan lebih sehat dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada,” jelas Brasto.
Sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2018, setidaknya 500 orang telah terlibat dalam program Desa Wisata Inovasi Sambilegi Kidul yang terbagi dalam beberapa kelompok.
Diantaranya adalah Kelompok Tani Wanita Arimbi yang melakukan kegiatan budidaya akuaponik atau hidroponik, Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Sambi Makmur yang melakukan kegiatan Dangau Mina Horti atau budidaya perikanan, dan Kelompok Budaya Jemparingan Sambisena atau kesenian tradisional yang dilakukan oleh Sambilegi. Komunitas Kidul,” pungkas Brasto.
Ia menjelaskan, program Desa Wisata Inovasi yang dilaksanakan bisa menjadi sumber pendapatan tersendiri bagi masyarakat dengan rata-rata pendapatan per orang sekitar Rp 1.508.000 per bulan.
“Penghasilan berasal dari peternakan, perikanan dan berbagai kunjungan, baik wisata maupun kunjungan studi, dari beberapa institusi pendidikan sebagai lokasi penelitian,” ujarnya.
Inovasi energi bersih, komitmen LST dan kontribusi terhadap SDGs
Brasto menjelaskan program Desa Wisata Inovasi Sambilegi Kidul yang dilaksanakan telah menghasilkan berbagai inovasi energi bersih untuk memperkuat komunitas hijau. Menurutnya, ini merupakan salah satu komitmen Pertamina untuk mengimplementasikan aspek ESG.Lingkungan, Sosial, Tata Kelola).
“Selain itu, program ini juga mendukung pemerintah khususnya dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), terutama pada Poin 1 (Tanpa Kemiskinan), Poin 2 (Nol Kelaparan), Poin 5 (Kesetaraan Gender), Poin 7 (Energi Bersih dan Terjangkau), Poin 8 (Pekerjaan dan Pertumbuhan yang Layak ekonomi), 10 poin (Mengurangi Ketimpangan), dan 11 poin (Sustainable Cities and Human Settlements),” kata Brasto.
Source: www.republika.co.id