Pembayaran cashless BNI meningkatkan jumlah transaksi UMKM regional - WisataHits
Jawa Tengah

Pembayaran cashless BNI meningkatkan jumlah transaksi UMKM regional

Bisnis.com, SOLO – Bagaimana pusat ekonomi desa (Balkondes) pedalaman – dan di tengah persawahan – menerima pembayaran dengan QR? Ironisnya, hotel bintang tiga dan lima di sepanjang jalan raya nasional belum mengakomodir jalur pembayaran modern.

Seharian di dalam mobil, Tim Eksplorasi BUMN untuk Indonesia sibuk menghubungi puluhan hotel untuk menanyakan apakah mereka menerima pembayaran menggunakan QRIS. Sayangnya, sebagian besar dari puluhan hotel tidak dapat menerima pembayaran tanpa uang tunai.

“Maaf pak, saya belum bisa membayar dengan QR,” kata resepsionis hotel kepada Bisnis di sekitar Solo.

QRIS adalah kode QR standar Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia, yang bertujuan untuk mengintegrasikan semua metode pembayaran nontunai di Indonesia. QRIS juga bertujuan untuk memungkinkan transaksi cashless dan contactless.

Sejumlah penyedia mobile banking saat ini memiliki fungsi QR, memungkinkan mereka untuk membaca QRIS di merchant. Salah satunya adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Dengan metode pembayaran ini, Anda tidak perlu menyiapkan uang tunai. Cukup pindai kode batang yang ditemukan di kasir dengan kamera ponsel Anda, masukkan nilai transaksi dan kata sandi, dan saldo mobile banking akan terpotong secara otomatis.

Selama eksplorasi BUMN 2022, tim bisnis menemukan fakta bahwa Balkondes yang didukung Pertamina telah menerima pembayaran melalui QRIS.

Hal ini menarik karena balkon Karangrejo dikelilingi oleh persawahan dan akses jalan menuju lokasi cukup sulit. Namun, dari segi alat pembayaran, balkon ini lebih maju dibandingkan layanan di perkotaan.

Widodo, Direktur BUMDes Bumimulia dan Manajer Balkondes Karangrejo, mengatakan penggunaan QRIS sebagai alat pembayaran sudah berlangsung selama 2-3 tahun. Balkondes terus beradaptasi dengan berbagai perubahan di era digital ini.

Selama ini penggunaan QRIS mencapai hingga 50 persen dari total pembayaran restoran dan akomodasi di balkon Karangrejo. Sebagian besar transaksi QRIS berasal dari mobile banking PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

Selain BNI, ada juga wisatawan yang menggunakan QRIS Mobile Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

“Mayoritas wisatawan yang menggunakan QRIS berasal dari Jakarta dan sekitarnya. Pembayaran QRIS memudahkan pengunjung karena memiliki pilihan pembayaran yang lebih banyak,” kata Widodo.

Menurut pria kelahiran Semarang ini, digitalisasi transaksi pembayaran juga telah meningkatkan pendapatan warga balkon Karangrejo dan warga sekitar. Dulu, desa Karangrejo merupakan desa tertinggal. Situasi ini berubah dengan munculnya berbagai jenis pariwisata dan digitalisasi di balkon Karangrejo.

“Dulu warganya bekerja sebagai buruh, sekarang banyak yang bekerja sebagai buruh pemandu wisata dan memiliki pendidikan seperti pertanian tradisional,” kata Widodo.

Selain tempat wisata dan kuliner seperti Balkondes, QR BNI juga sudah diterapkan oleh PKL. Hamidah, pemilik Warung Sop Buntut Bu Lurah di Solo Baru, mengatakan sejak QRIS diperkenalkan, jumlah pengunjung booth tendanya meningkat.

Sop Buntut Solo yang telah berdiri selama lebih dari 12 tahun, mengalami peningkatan pengunjung hingga 2x lipat dibandingkan sebelum menggunakan QRIS.

“Masyarakat semakin banyak. Yang bayar dengan QRIS hampir sama dengan yang bayar tunai,” kata Hamidah.

Dalam perkembangannya, pembayaran cashless BNI juga telah menjangkau pemerintah, tidak hanya UMKM. Belum lama ini, BNI menggandeng PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut untuk meluncurkan Kartu Kredit Pemerintah Dalam Negeri (KKPD).

Program kerjasama ini akan mendukung unit kerja di lingkungan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan operasional dan biaya perjalanan.

KKPD dikembangkan melalui mekanisme QRIS dengan dana kartu kredit yang dapat diselesaikan oleh lebih dari 20 juta merchant QRIS, sehingga pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan bisnis baik bagi Bank Sumut maupun BNI.

Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan kerja sama ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sudah ada. Penerbitan KKPD ini merupakan bentuk kedua dari upaya mendorong program pemerintah melalui aksi positif Gerakan Indonesia Bangga (GBBI), khususnya terkait aspek sistem pembayaran nasional.

Adi Sulistyowati yang akrab disapa Susi menyampaikan dengan menggunakan KPBU Dalam Negeri sebagai sumber pendanaan memudahkan PNS pemerintah pusat dan daerah untuk memenuhi biaya operasional atau biaya perjalanan dinas. Selain itu, jaringan dealer QRIS sangat luas dan didominasi oleh pelaku UMKM.

“Tentunya sistem rekonsiliasi dan monitoring juga dapat mempermudah dan mempercepat proses pertanggungjawaban penggunaan UP oleh satker, yang kemudian memproses pembayaran ke BPD,” kata Susi.

Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google

Tonton video yang dipilih di bawah ini:

Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar

Source: finansial.bisnis.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button