Pembangunan infrastruktur di selatan DIY akan dipercepat untuk mengatasi kemiskinan - WisataHits
Yogyakarta

Pembangunan infrastruktur di selatan DIY akan dipercepat untuk mengatasi kemiskinan

Harianjogja.com, JOGJA–DIY akan fokus pada pembangunan infrastruktur di wilayah selatan pada 2023, yakni di Kabupaten Bantul, Kulonprogo, dan Gunungkidul. Pembangunan ini merupakan upaya untuk mengurangi kesenjangan kemiskinan antar kabupaten/kota dalam perbaikan rumah.

Berdasarkan data Bappeda DIY tahun 2021, jumlah penduduk DIY yang hidup di bawah garis kemiskinan sebesar 12,80% atau 506.450 jiwa miskin dari total jumlah penduduk sebanyak 3.322.727 jiwa. Penyebarannya terbagi ke DIY di setiap kabupaten/kota, dengan Kabupaten Bantul menyerap tenaga kerja miskin terbanyak sebanyak 146,98 ribu orang, disusul Kabupaten Gunungkidul sebanyak 135,33 ribu orang, kemudian Kabupaten Sleman sebanyak 108,93 ribu orang, kemudian Kabupaten Kulonprogo sebanyak 81. kemudian Kabupaten Kulonprogo sebanyak 81,14 ribu jiwa, dan urutan terbawah kota Jogja sebanyak 34,07 ribu jiwa.

BACA JUGA: Wah Persentase Penduduk Miskin di DIY Melebihi Angka

Beny Suharsono, Kepala Bappeda DIY, mengatakan pembangunan pada 2023 akan difokuskan pada pembangunan DIY bagian selatan, yakni Kabupaten Bantul, Gunungkidul, dan Kulonprogo. Menurut Beny, ketiga daerah dengan tampilan alamnya ini memiliki potensi di bidang pariwisata, namun jumlah penduduk miskin di daerah tersebut masih tinggi.

Kesenjangan kemiskinan antar wilayah dalam perbaikan rumah akan mempengaruhi kesenjangan pendapatan antar wilayah. “Kalau kondisi ini [kemiskinan] bisakah kita menurunkannya kemudian penerapan [pendapatan] itu akan didistribusikan secara merata, ya pembangunan akan meninggalkannya [kesenjangan]. Tapi kita bisa mendorong seperti itu Kesenjangan tidak berkembang,” katanya kepada Harianjogja.com, Senin (12/926/2022).

Oleh karena itu, pengembangan wilayah selatan harus dimaksimalkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menciptakan kerjasama antar daerah dalam perbaikan rumah, termasuk kerjasama di bidang pariwisata antara Kulonprogo, Bantul dan Gunungkidul di Kuntul Gunung.

“Ketiga daerah itu harus saling melengkapi, saling mendukung. Sehingga wisatawan bisa terjebak di ketiga kawasan tersebut, hanya saja fokusnya berbeda [fokus wisata],” dia berkata.

Pada tahun 2022, berbagai kajian dilakukan untuk pengembangan wilayah selatan. Diantaranya, fokus utama pada pengembangan infrastruktur pendukung wisata, pengembangan objek wisata dan pusat ekonomi. Melalui pengembangan pariwisata akan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

BACA JUGA: Ada Apa dengan Jumlah Penduduk Miskin di Jogja Saat Ini?

“Agar masyarakat di selatan yang notabene paling miskin, bisa tumbuh ekonominya. ketika ditinggikan [kemiskinan] pemisah antara utara dan selatan [kesenjangan kemiskinan] semakin rendah, semakin kecil kesenjangan pendapatan penduduk,” katanya.

Pemda DIY telah berupaya membangun Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan jalur penghubung antar obyek wisata. “Yang terpenting adalah akses [akses antar objek wisata] terhubung,” katanya.

Pembangunan pelabuhan perikanan saat ini sedang berlangsung di pantai Gesing. Pelabuhan tersebut baru akan beroperasi antara tahun 2023/2024.

“Itu membutuhkan akses jalan agar ikan yang masuk ke pantai bisa diantar ke pusat pengolahan. harapan kami [pelabuhan di Pantai Gesing] 2023, 2024 akan beroperasi,” katanya.

BACA JUGA: BPD DIY Bantu Pengentasan Kemiskinan, Tawarkan Ratusan CSR

Selain itu, JJLS akan terus dibangun pada tahun 2023. “Mudah-mudahan tahun 2023 jembatan Srandakan 3 sudah bisa dibangun dan Kelok 18 di Gunung Kidul mudah-mudahan bisa selesai,” ujarnya.

DIDUKUNG:

Kisah dua brand kecantikan lokal yang diuntungkan Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button