Pemancing di Blitar hanya membawa CD jika ditemukan di pantai dan 25 km dari tempat tenggelam - WisataHits
Jawa Timur

Pemancing di Blitar hanya membawa CD jika ditemukan di pantai dan 25 km dari tempat tenggelam

SURYA.CO.ID, BLITAR – Pencarian Sumaji, 46, nelayan asal Desa Kalitengah, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, yang hanyut diterjang ombak Jumat (24/6/2022) lalu berakhir enam hari kemudian atau Rabu (29/6/2022). ) Sore. Sumaji ditemukan tewas di Pantai Pasur, Desa Bululawang, Kecamatan Bakung, atau sekitar 35 km dari titik tenggelam pertama.

Sumaji pertama kali menghilang di Pantai Ngguldung, Kecamatan Wonotirto saat mencoba menyelamatkan anaknya yang tersapu ombak.

Tubuhnya utuh saat ditemukan, namun celana dalamnya (SD) masih ada di tubuhnya. Dia mungkin telah tersapu oleh ombak, menyebabkan pakaian yang dia kenakan menjadi longgar. Saat kejadian naas, korban masih berpakaian lengkap yaitu kemeja dan celana panjang.

“Keluarganya sudah datang dan menyaksikan proses evakuasi. Evakuasi korban dilakukan oleh petugas bersama tim SAR BPBD dan juga dibantu oleh nelayan,” kata Kapolsek Bakung, AKP Zainal Arifi.

Zainal menambahkan, pencarian Sumaji terus dilakukan sejak korban pertama kali menghilang di laut. Namun pencarian tidak berjalan mulus meski sudah mengerahkan petugas dari SAR, BPBD, dibantu nelayan setempat.

“Ombaknya selalu tinggi, sehingga pencarian sering terhambat. Anginnya juga kencang. Namun selama enam hari tersebut, tim SAR juga terus melakukan pencarian dan pemantauan,” kata Zainal.

Dan penemuan mayat Sumaji juga tidak disengaja. Penemunya adalah Suheni (34) dan Bambang (32), warga Desa Sumberdadi, Kecamatan Bakung, yang sedang memancing di Pantai Pasur.

Mereka memancing dengan duduk di atas batu karang di tepi Pantai Pasur. Keduanya mengaku tidak tahu karena sudah terbiasa memancing di lokasi ini. Namun sekitar satu jam kemudian, atau pada pukul 10.30 WIB, mereka berdua melihat sesuatu yang melayang dan merasakan sesuatu yang aneh.

Dan ketika dicermati, Suheni dan Bambang kaget karena ternyata benda yang terapung di ombak itu adalah tubuh manusia. Dan seperti reaksi warga sekitar saat menemukan mayat, kedua individu tersebut langsung kabur meninggalkan alat pancingnya di pinggir pantai.

“Begitu tahu itu mayat manusia, mereka langsung lari dan memberi tahu warga sekitar. Warga sekitar datang dan ada yang melapor ke polisi setempat,” kata Kepala Desa Bululawang Sutikno.

Sementara itu, proses evakuasi jenazah para korban tidak mudah. Lokasi penemuan berada di bawah tebing terjal, sedangkan ombak yang terus menerjang juga membuat tubuh korban sulit diangkat.

Perlu diketahui bahwa Sumaji tenggelam pada Jumat malam (24/6/2022) saat ia jatuh ke laut untuk menolong anaknya. Saat kejadian, korban sedang memancing di Pantai S Throw bersama istrinya Erna, 37 tahun, dan putranya Mz, 13 tahun.

Kondisi malam itu tenang karena tempat pemancingan bukanlah pantai wisata atau pelabuhan kapal nelayan seperti Pantai Tambakrejo. Namun begitu kail dilempar, ombak besar datang dan menghantam batu karang tempat ketiganya duduk.

Ternyata ombak besar itu mengoyak tubuh Mz ke laut. Ketika Sumaji melihat anaknya terseret ombak, dia langsung membantunya. Dia melompat dari batu untuk mengejar putranya.

Tapi Sumaji bahkan tidak muncul setelah istrinya menunggu beberapa menit. Setelah dilakukan penggeledahan pada Sabtu malam (25/6/2022) hanya ditemukan jasad anaknya sekitar 1 km dari tempat penangkapan. *****

Source: surabaya.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button