Pelebaran Jembatan Belik selesai • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Pelebaran Jembatan Belik selesai • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Setelah ditutup sejak Agustus, Jembatan Belik resmi dibuka kemarin (12/11). Lebar jembatan di Desa Wonokromo, Pleret itu diperlebar menjadi tujuh meter. Dengan harapan arus lalu lintas kendaraan menjadi lebih lancar dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, Jembatan Belik menjadi prioritas perbaikan pemerintah karena merupakan salah satu titik pertumbuhan ekonomi di Bantul. Karena infrastruktur merupakan akses yang menghubungkan Kota Bantul dengan Kapanewon Imogiri. Ini adalah pusat penjualan suku cadang dan aksesoris sepeda motor, pusat kuliner sate kambing, dan jalur Stadion Sultan Agung. “Jembatan Belik berada di titik pertumbuhan ekonomi karena hampir setiap hari ada transaksi keuangan. Makanya kita butuh jembatan yang lebih memadai,” kata Halim kemarin di sela-sela peresmian jembatan.

Mantan Wakil Bupati Bantul itu menegaskan, pembangunan infrastruktur memang akan menjadi salah satu prioritas pemerintah kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 dan 2024, terutama untuk jalur transportasi utama menuju tempat wisata dan pusat perekonomian. Sehingga efeknya bisa untuk kebaikan masyarakat.

Untuk perbaikan jalan desa, Halim berharap bisa ditangani oleh pemerintah setingkat kelurahan. Menurutnya, pemkab telah mengalokasikan anggaran yang cukup besar kepada Pemkot untuk upaya peningkatan infrastruktur. “Kebutuhan perbaikan jalan di desa dapat dibiayai oleh kepala desa karena kami telah meningkatkan bantuan tunai ke desa, sedangkan perbaikan dalam skala besar atau tingkat poros desa dapat dibiayai dari APBD,” jelas Halim. .

Seperti diketahui, beberapa pengusaha mengeluhkan pembangunan jembatan karena meruginya penjualan. Salah satunya adalah pemilik stand kuliner Sate Pak Pong Dzakiron. Diakuinya, dampak proyek pembangunan jembatan itu membuat pelanggan warung satenya tidak bisa masuk akibat penutupan jalan. “Penurunan penjualan sebesar 40 hingga 60 persen,” katanya.

Perusahaan kuliner lain yang juga terdampak adalah Sate Joglo Simpang Lima Kang Ustadzi. Sebagai pemilik, Ustadzi mengaku omzet usahanya anjlok hingga 50 persen. Jika biasanya dia bisa menyembelih lima ekor kambing, dia hanya menggunakan dua ekor kambing untuk perbaikan jembatan. (inu/eno)

Jembatan Belik di Bantul

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button