Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Begini Cara Membedakan Warung Makan Halal dan Non Halal - WisataHits
Yogyakarta

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Begini Cara Membedakan Warung Makan Halal dan Non Halal

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta, Begini Cara Membedakan Warung Makan Halal dan Non Halal

TEMPO.CO, Yogyakarta – Event wisata andalan Kota Yogyakarta, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY), akhirnya digelar mulai 30 Januari hingga 5 Februari 2023. Acara yang digelar di Pecinan Ketandan, ruas Jalan Malioboro ini akan menampilkan tak kurang dari 250 kios kuliner yang menggiurkan lidah pengunjung dalam perjalanan dari Kebundan Wetan menuju Kebun Kulon.

Ragam makanan dan minuman tradisional hingga Tumlek Blek modern menjadi pilihan. Di antara ratusan kuliner tersebut, ada yang halal dan non-halal, khususnya untuk pengunjung muslim.

Jangan khawatir, cukup mudah membedakan antara warung makan non halal alias menu babi, karena panitia membuatnya dalam satu kompleks. Pantauan Tempo, makanan nonhalal yang menyajikan aneka olahan daging babi seperti babi panggang, rica, sate, geprek hingga olahan daging babi hutan hanya terkonsentrasi di satu ruas jalan di sisi selatan Ketandan Lor atau yang menuju Pasar Beringharjo. lead.

Kios juga memajang spanduk besar dan menu dengan tanda makanan tidak halal. Rutenya juga mudah ditandai, artinya jika Anda melihat ke selatan atau ke arah Pasar Beringharjo dari pertigaan jalur Ketandan Kulon dan Ketandan Lor, Anda akan melihat deretan warung makan yang tidak halal.

Mencari makanan halal jauh lebih mudah. Ini karena semua warung menyajikan makanan halal kecuali bagian Ketandan Lor di sisi selatan.

Makanan halal dibagikan pada acara PBTY di seluruh warung di sepanjang Jalan Ketandan Lor sisi utara, Ketandan Kulon dan Ketandan Wetan. Ada juga beberapa jenis chinese food yang aman dikonsumsi dan halal, seperti choipan atau pai isi sayuran, lontong cap gomeh, pangsit dengan isian daging babi dan saus kacang.

Sugiarto, Ketua Pelaksana PBTY XVIII 2023, mengatakan acara akan berlangsung pada Sabtu malam, 4 Februari 2023, dengan kira-kira tiga jam karnaval di Jalan Malioboro. Acara Pekan Budaya Tionghoa XVIII Yogyakarta 2023 ini diprakarsai oleh 18 paguyuban Tionghoa di Yogyakarta. Selama acara berlangsung, perwakilan paguyuban juga akan melakukan berbagai kegiatan mulai dari pagelaran seni budaya, berbagai lomba, pameran, stan bazaar dan pentas seni.

Baca juga: Membuka Pekan Budaya Tionghoa, Sultan HB X mengajak pentingnya unsur-unsur positif di Tahun Kelinci Air

Selalu update informasi terbaru. Lihat berita Tempo.co terbaru dan cerita unggulan di kanal Telegram Tempo.co Update. Klik Pembaruan Tempo.co untuk bergabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button