Pedagang Kawasan Pantai Depok & Parangtritis harus memilah sampah - WisataHits
Yogyakarta

Pedagang Kawasan Pantai Depok & Parangtritis harus memilah sampah

Pedagang Kawasan Pantai Depok & Parangtritis harus memilah sampah

Harianjogja.com, BANTUL—Pedagang di kawasan pantai Depok dan Parangtritis wajib melakukan pemilahan sampah untuk mengurangi masukan sampah ke TPST Piyungan.

Kamituwa, warga Desa Parangtritis, Wiratmanto mengatakan, sampah yang dihasilkan dari aktivitas para pedagang belum dipilah.

“Rencananya, dealer di sana [Depok dan Parangtritis] pasti sampah. Kemudian mengenai TPS [di Parangtritis] itu sudah ada, bagus; juga besar. Sampah yang dibuang di TPS jadi sudah berupa sampah tersendiri,” kata Wirat saat dihubungi, Sabtu (14/1/2023).

Wirat mengatakan, setelah dibukanya jembatan Kretek II, kawasan pesisir di bagian barat bisa membuang sampahnya di TPS di Parangtritis. Menurutnya, untuk mendukung proses pengelolaan sampah, TPS sudah memiliki mesin pirolisis hibah dari Universitas Proklamasi. Mesin tersebut dapat digunakan untuk mengolah sampah plastik menjadi minyak.

“Mesin sudah diuji. Ini baik. Tapi kita tunggu, selain bahan plastik yang dikumpulkan, kita juga perbaiki aliran yang belum maksimal,” ujarnya.

Baca Juga:Dua Anak di Sleman Diduga Keracunan Chiki Ngebul

Sementara itu, Koordinator Unit Pelaksana Kerja (UPK) Dinas Pariwisata (Dispar) Parangtritis-Depok Kabupaten Bantul, Suranta mengatakan, kawasan pantai selatan, khususnya Depok, akan siap menjadi kawasan percontohan pengelolaan sampah di destinasi wisata pantai.

“Pantai Depok akan dijadikan sebagai area percontohan pembuangan limbah. Sampah tersebut berasal khusus dari warung-warung di Pantai Depok [dan Parangtritis]. Nantinya masing-masing stan akan diberikan tempat sampah yang berbeda untuk memilah sampahnya,” kata Suranta saat dihubungi, Sabtu (14/1/2023).

Suranta menjelaskan, sampah organik diolah untuk membudidayakan magot. Magot tersebut nantinya menjadi makanan ikan dan ayam budidaya. Sedangkan tulang ikan digiling menjadi tepung dan diolah menjadi pelet untuk pakan ikan.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button