Patra Jasa juga memperkuat Poros Filosofi dengan memperkuat Sosromenduran Bregada - WisataHits
Yogyakarta

Patra Jasa juga memperkuat Poros Filosofi dengan memperkuat Sosromenduran Bregada

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Yogyakarta sebagai salah satu kota dengan budaya, adat istiadat dan kuliner khas yang sangat kental menjadi salah satu tujuan wisata yang diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

Hal ini menjadikan kawasan Sosromenduran sebagai desa wisata karena letaknya yang berada di jantung kota Yogyakarta.

Patra Jasa melalui unit usahanya Hotel Patra Malioboro bekerja sama dengan masyarakat sekitar menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial (TJSL) untuk kategori sosial budaya dan lingkungan dengan memberikan dukungan berupa seperangkat alat musik gamelan dan seragam Bregodo digunakan dalam kegiatan pawai yang rutin diadakan di Yogyakarta.

Baca Juga: Dishub Sleman Temukan 20 Rem Gaul Tour Jeep Rusak, Pemilik Diminta Perbaiki

Program ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kapasitas masyarakat dengan mendorong kemandirian ekologis, yang juga dapat berdampak pada pertumbuhan dan pemulihan ekonomi pasca terdampak Covid-19 di Desa Wisata Sosromenduran, Kota Yogyakarta.

Edy Subagyo, Sekretaris Desa Wisata Sosromenduran dan Koordinator Bregada Sosromenduran, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Hotel Patra dan membuat proposal untuk mengembangkan potensi budaya di kawasan Sosromenduran.

“Tahun ini kami menerima sekitar 40 juta rupiah untuk pembelian alat musik dan pakaian Brigada dengan tombak, keris dan yang baru diperkenalkan,” katanya, Selasa (8/11/2022).

Dia mengungkapkan bahwa kelompoknya sudah memiliki perlengkapan Brigada, tetapi masih hilang. Dan bantuan dari Hotel Patra dapat melengkapinya. Dengan cara ini, warga dapat berpartisipasi semaksimal mungkin dalam pelestarian budaya.

“Selain itu, lokasi kami berada di Malioboro yang merupakan buffer zone bagi Poros Filsafat,” ujarnya.

Ia berharap apa yang dilakukan Hotel Patra dapat dicontoh oleh hotel-hotel lain di Malioboro. Dengan begitu Bregada bisa menjadi ikon di Malioboro, membantu mengamankan destinasi wisata dan menyebarkan informasi tentang pariwisata kepada pengunjung yang datang.

“Bregada juga bisa menyambut tamu hotel. Dan dengan adanya Brigada tersebut dapat dijadikan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat untuk pariwisata berkelanjutan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Menparekraf Sandiaga Uno,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager Patra Malioboro, Roni Trystan, menyatakan bahwa Patra Jasa berkomitmen untuk terus memperkuat dan mensejahterakan masyarakat di sekitar unit bisnis dan dapat bekerja sama untuk mempromosikan budaya khas Yogyakarta.

“Kami memiliki komitmen yang kuat tidak hanya kepada para pengunjung yang menginap di Patra Malioboro, tetapi juga bagaimana kehadiran kami di tengah kawasan Sosromenduran dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

Direktur Penjualan Patra Malioboro Tiara Sandi menambahkan, di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, brigada perlu dirawat dan dilestarikan agar tidak punah.

Selain itu, tidak mudah membentuk pasukan brigade karena peralatan yang dibutuhkan mahal.

Setidaknya satu orang membutuhkan seragam Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta. Belum lagi rombongan yang berjumlah 15-30 orang.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button