Paralayang perkuat branding Mandalika sebagai destinasi wisata olahraga - WisataHits
Jawa Barat

Paralayang perkuat branding Mandalika sebagai destinasi wisata olahraga

MATARAM – Provinsi NTB khususnya Pulau Lombok berpotensi menjadi “surga” destinasi wisata olahraga seiring dengan keberhasilan menggelar sejumlah event dunia yakni MotoGP Mandalika dan MXGP Samota 2022.

“Pembangunan olahraga kedirgantaraan di wilayah NTB merupakan upaya pihaknya untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk revitalisasi ekonomi,” kata Ketua Umum Persatuan Olahraga Udara Indonesia (FASIDA) NTB Kolonel Pnb RE Kargono, Senin (13/7/2022). ).

Danlanud Zainudin Abdul Majid (ZAM) menegaskan, khusus untuk kegiatan paralayang, paramotor dan gantung di wilayah selatan pulau Lombok, merupakan upaya untuk mendukung keberadaan kawasan Mandalika yang telah menjadi penyelenggara balapan motor di dunia. . Sementara itu, selancar telah berkembang di Selong Belanak.

“Nah, untuk kawasan Tampah Sky Lancing di Desa Mekarsari, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng). Di sana kami fokus menjadi jantung pengembangan olahraga paralayang,” kata Kolonel Kargono.

Ia mengatakan akan ada kejuaraan paralayang di kawasan Sky Lancing Tampah pada 21-24 Juli, dengan peserta 75-100 orang.

Sejauh ini, 76 peserta telah mendaftar untuk kejuaraan pertama setelah pandemi Covid-19. Pendaftaran ditutup pada 17 Juli.

“Banyaknya peserta karena keinginan untuk menikmati keindahan Pulau Lombok, terutama perbukitan, alam dan lautan di wilayah selatan Pulau Lombok,” kata Kolonel Kargono.

Diakuinya, puluhan peserta yang mendaftar tidak hanya dari NTB. Namun dari berbagai daerah di Indonesia yaitu Jawa Timur (Jawa Timur), DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar), Bali dan Kalimantan Barat (Kalimantan Barat).

“Intinya, tentunya jika event ini sukses, tentunya akan memberikan banyak peluang bagi wisatawan yang berkunjung ke Mandalika, karena bukan hanya MotoGP di Mandalika. Tapi juga ada olahraga paralayang dan dirgantara di kawasan Sky Lancing Tampah, alangkah lebih bagusnya lagi. dan lebih menyenangkan bersama keluarga untuk liburan di pulau Lombok,” jelasnya.

Meminjam dari istilah paralayang dan olahraga kedirgantaraan lainnya, mereka dikategorikan sebagai olahraga mahal. Danlanud tidak menyangkalnya. Karena semua peralatan, termasuk payung atlet, harus bersertifikat internasional.

Namun, Kolonel Kargono mengatakan pihaknya sudah memiliki stok sekitar 30 unit. Meski bisa dipinjamkan kepada siapa saja asalkan serius mempelajari olahraga dirgantara.

“Tentu saja selama saya bertugas di NTB, saya akan prihatin jika ada event di bidang olahraga kedirgantaraan, selain berdampak pada perekonomian masyarakat, yang utama adalah lahirnya sumber daya lokal. . Artinya harus ada bibit-bibit atlet potensial di daerah yang menjadi tuan rumah kejuaraan yang akan kita latih sebagai lanjutannya,” ujarnya.(ewi)

Source: lombokpost.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button