Pantai Permata Kota Probolinggo menjadi ajang pelatihan eco-printing tie-dye - WisataHits
Jawa Timur

Pantai Permata Kota Probolinggo menjadi ajang pelatihan eco-printing tie-dye

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Tak hanya sebagai destinasi wisata, Pantai Permata Pilang, Kota Probolinggo, Jawa Timur juga disibukkan dengan pelatihan.

Selasa (26/7/22) pagi hingga malam, 50 perempuan mengikuti pelatihan Ecoprint Batik di pantai hasil erupsi Gunung Bromo 2010.

Mereka terdiri dari pemerintah daerah, LPM, PKK, RT/RW, Pokdarwis atau Kelompok Sadar Wisata dan organisasi kepemudaan.

pelatihan-batik-ekoprint-b.jpg

Acara yang berlangsung di alam bebas diantara pohon pinus ini digagas oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya bekerjasama dengan Universitas Negeri Malang (UNM). Kedua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ini bekerjasama dengan Pemerintah Kota Probolinggo.

Kegiatan tersebut berlangsung seharian penuh dengan motto “Pelatihan Ecoprint Batik Vegetasi Pantai Sebagai Alternatif Jenis dan Keunikan Cindermata Pantai Permata”.

Dibimbing langsung oleh dosen ahli dari kedua PTN tersebut, didukung oleh sejumlah mahasiswa. Turut hadir Camat Kademangan dan Lurah setempat.

Dr. Andik Dwi Muttaqin, koordinator penyelenggara menjelaskan, pelatihan yang ia lakukan adalah cara membatik dengan metode Ecoprint. Sedangkan media yang digunakan adalah vegetasi di kawasan Pantai Permata, Desa Pilang, Kecamatan Kademangan, kota setempat, selain bahan dasar kain.

Pantai Permata Pilang dipilih karena pantai yang terletak di pesisir Laut Jawa ini memiliki keunikan yang tidak dimiliki pantai lainnya. Terutama tanaman berupa udang pinus, api, bakau dan vegetasi lainnya.

Vegetasi di sini unik dan istimewa, katanya.

Diharapkan apa yang telah dipelajari akan ditransfer ke tingkat aktivitas bisnis setelah pelatihan. Para peserta pelatihan membangun bisnis ecoprint tie-dye bersama warga sekitar, yang dapat dijual dalam bentuk oleh-oleh di lokasi wisata pantai.

“Kami yakin akan berhasil, karena pantai Permata memiliki kekhasan tersendiri,” jelas dosen Fakultas Kelautan UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Hal senada juga disampaikan dr. Octavia Sulistina dari UN Malang. Menurutnya, ecoprint adalah teknik di mana pola dengan bagian tanaman seperti ranting, daun, batang dan bagian tanaman atau tanaman lainnya dicetak pada kain, kulit atau bambu.

“Bagian tanaman, sebagai pola atau bentuk ikat celup,” jelasnya.

Dosen kimia ini menuturkan, banyak bagian tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk pola atau bentuk.

Dalam bentuk daun antara lain Alor dan Pooweran Laut, Pacar Laut, Beringin Laut, Lindur Pronate, Alba dan Cemara Laut.

pelatihan-batik-ekoprint-c.jpg

“Banyak di Pantai Permata yang bisa dijadikan motif. Misalnya daun bakau, api bahkan rumput pantai bisa melakukan itu,” ujarnya.

Oktaviana yakin peserta pelatihan mampu memproduksi batik Ecoprint. Alasannya karena mudah dibuat dan bahan yang akan digunakan sebagai pola banyak tersedia.

Mereka siap membantu jika peserta mengalami kesulitan di kemudian hari. “Kami siap mendukung dan memasarkan produk mereka,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Pokdarwis Desa Bangkit, Sulastri, berkomitmen untuk melanjutkan pelatihan dengan uji coba hingga benar-benar berhasil.

“Rencananya seperti itu. Kami akan membuat toko ikat celup ecoprint khas Permata Beach. Kami mohon doa dan dukungannya dari masyarakat dan pemerintah,” ujarnya.

Sulastri yakin rencananya akan terwujud. Karena selain ditunjang dengan banyaknya bahan untuk memberikan pola di Pantai Permata, beberapa peserta kursus sudah bisa menjahit, bahkan membuat tie dye.

“Yah, bahan-bahan di sini berlimpah. Kita gunakan. Kita sudah punya semuanya, tinggal bimbingan dari para senior,” pungkasnya di sela-sela pelatihan di Pantai Permata.

**)

Dapatkan update informasi pilihan harian dari TIMES Indonesia dengan bergabung di Grup Telegram TI Update. Suka, klik tautan ini dan bergabung. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: www.timesindonesia.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button