Pantai Gondo Mayit, pesonanya tidak seseram namanya - WisataHits
Jawa Timur

Pantai Gondo Mayit, pesonanya tidak seseram namanya

BLITAR (ANTARA) – Matahari bersinar cerah saat pengunjung datang berwisata ke kawasan pantai Pasetran Gondo Mayit di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Prefektur Blitar.

Pantainya tidak terlalu ramai. Tidak sedikit rombongan wisatawan yang menikmati eksotisme salah satu pantai di pesisir selatan pulau Jawa ini.

Mereka tertawa terbahak-bahak saat berlari ke pantai, dikejar ombak memecah pasir dan karang. Terkadang hanya ombak kecil yang datang dan membuat kaki kesemutan.

Namun, terkadang ombak yang besar dapat menyebabkan tubuh berguling bersama air dan akhirnya berguling ke pasir.

Saat langit cerah, pengunjung bisa menikmati matahari terbenam perlahan, menunjukkan guratan ungu senja di ufuk barat.

Ini adalah pemandangan yang indah dari Pantai Gondo Mayit. Keindahannya tidak kalah dengan pantai-pantai lain di pesisir selatan Jawa.

Mendengar nama Pantai Pasetran Gondo Mayit, orang-orang akan langsung merinding, bahkan takut datang karena kata mayat (mayat) di sana. Ini seram dan seram.

Tidak jelas mengapa pantai ini disebut Gondo Mayit. Menurut cerita rakyat, bagaimanapun, banyak mayat ditemukan di pantai selama masa kolonial, sehingga ada bau yang tidak sedap di sekitar pantai. Gondo Mayit sendiri berarti bau mayat dalam bahasa Jawa.

Ada juga cerita bahwa Gondo Mayit berasal dari bau harum bunga dan dupa yang biasanya diletakkan di samping makam. Cerita tersebut berkaitan dengan keberadaan Petilasan atau “Pasetran” di atas bukit di sisi timur pantai, yang biasa digunakan oleh sejumlah orang yang hendak bertapa.

Selain dari namanya yang memiliki arti seram, keberadaan Pantai Gondo Mayit begitu memesona. Sangat cocok untuk bersantai dan berwisata menikmati deburan ombak di akhir pekan atau liburan.

Pantai ini memiliki panjang sekitar 1 kilometer dengan pasir putih. Selain itu, pantai ini juga relatif bersih dan sepi karena masih jarang dikunjungi wisatawan, sehingga bermain air, ombak dan pasir di pantai akan membuat pengunjung betah.

Selain bermain, pengunjung juga akan dipuaskan dengan berfoto selfie atau berfoto dengan latar belakang pantai, laut, dan perbukitan yang indah.

Dibutuhkan sekitar satu jam untuk sampai ke Pantai Gondo Mayit dari Kota Blitar. Ikuti rambu ke Kademangan dan Tulungagung sampai Anda mencapai pertigaan Jembatan Kademangan, belok kiri dan ikuti rambu ke Tambakrejo.

Pantai Gondo Mayit berada di kawasan yang sama dengan Pantai Tambakrejo yang dulu terkenal dan menjadi tujuan wisata. Kedua pantai ini hanya dipisahkan oleh sebuah bukit. Namun karena masih sepi, Pantai Gondo Mayit terasa lebih nyaman dan private.

Sedikit tantangan untuk sampai ke pantai Gondo Mayit. Hal ini dikarenakan akses jalan yang cukup sempit dan berkelok-kelok dengan beberapa titik terjal.

Meskipun dapat diakses dengan mobil, Anda perlu berhati-hati ketika mobil lain melintas di seberang jalan. Tiket masuk Pantai Gondo Mayit saat ini Rp 7.000 per orang dewasa.

Setelah puas berfoto dan bermain air, wisatawan bisa menikmati kuliner lokal. Ada warung makan dan minuman yang dikelola oleh penduduk desa setempat di sepanjang tepi pantai. Walaupun tidak banyak warung makan dan minum di Pantai Tambakrejo, namun tempatnya cukup nyaman.

Mereka menjual berbagai macam olahan hasil laut lokal dengan harga terjangkau.

Untuk hidangan utama, warung makan di tepi Pantai Gondo Mayit menawarkan ikan laut asap yang dicelupkan ke dalam saus kacang dan sayuran segar yang lezat.

Ada juga udang dengan bumbu manis dan gurih serta gulai ikan kakap, yang lebih enak disantap sambil memandangi laut yang biru.

Dan yang paling asyik adalah bisa menikmati pemandangan deburan ombak laut di pesisir selatan sambil meminum kelapa muda yang masih segar. Selain kelapa muda, minuman umum lainnya seperti es teh manis, kopi, dan air mineral juga tersedia.

Pindahkan UKM

Seiring dengan banyaknya unggahan foto dan review di media sosial dari pengunjung yang datang dan berwisata, keindahan Pantai Pasetran Gondo Mayit di Kabupaten Blitar semakin dikenal beberapa tahun terakhir dan mulai diperhatikan oleh masyarakat umum.

Potensi ini juga dilihat oleh pemerintah setempat untuk secara bertahap mengembangkannya menjadi tempat wisata utama. Salah satunya dengan memberikan akses jalan yang lebih mudah, nyaman dan beraspal.

Pembangunan tersebut juga menyambut baik progres pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) di kawasan tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Posisi Pantai Pasetran Gondo Mayit dilalui oleh JLS bersama dua kelompok pantai lainnya yaitu Pantai Serang dan Pantai Jebring.

Pengembangan pantai-pantai tersebut, yang dibantu dengan adanya Jalur Lintas Selatan, diharapkan dapat semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun pedalaman, ke kabupaten setempat.

Berdasarkan data Kementerian Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Blitar, jumlah kunjungan wisatawan domestik mencapai 1.706.925 orang dari Januari hingga Juli 2022, 49,83 persen mengunjungi objek wisata alam termasuk pantai.

Penduduk desa juga melihat kesempatan ini. Sejak Pantai Gondo Mayit dibuka untuk umum dan sering dikunjungi wisatawan beberapa tahun lalu, negara ini telah menjadi sumber ekonomi bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang sebagian besar adalah penduduk setempat.

Penghuni pantai sudah mulai mendirikan penjaja makanan dan fasilitas umum pendukung lainnya untuk mempermudah perjalanan pengunjung. Tentunya hal ini dapat meningkatkan penjualan, terutama pada saat kunjungan akhir pekan yang ramai.

Meski tidak terlalu ramai, warga sekitar sudah mulai membangun toilet umum yang bisa disewa wisatawan untuk mandi setelah bermain air dan pasir di pantai. Serta fasilitas penunjang lainnya seperti mushola dan tempat parkir.

Seiring dengan pesonanya, Pantai Gondo Mayit berpotensi menjadi tempat wisata utama yang akan dikunjungi wisatawan di masa depan. Objek wisata ini sangat strategis untuk dijadikan pusat kuliner dan wisata bahari yang menarik.

Penduduk setempat harus bersedia menerima perubahan tanpa melupakan kewajiban untuk menjaga kebersihan pantai karena juga merupakan sumber pendapatan lokal.

Kebersihan dan penataan yang baik harus dijaga di kawasan pesisir agar dapat memberikan kenyamanan wisatawan saat berkunjung dan untuk melestarikan habitat laut yang muaranya berfungsi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button