Pakar pertanian: Indeks glikemik Hanjeli tergolong rendah, sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes - WisataHits
Jawa Barat

Pakar pertanian: Indeks glikemik Hanjeli tergolong rendah, sehingga baik dikonsumsi oleh penderita diabetes

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketergantungan Indonesia terhadap beras masih sangat tinggi.

Beberapa makanan alternatif pengganti nasi pun bermunculan, antara lain hanjeli atau jali-jali.

Tati Nurmala, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Bandung, mengatakan berdasarkan penelitian, 100 gram hanjeli mengandung 76,4 persen karbohidrat, 14,1 persen protein, 7,9 persen lemak nabati, dan 54 miligram kalsium.

Kandungan protein dalam hanjeli mencapai 8,8% dan kalsium 18 miligram, lebih banyak dari nasi.

Sementara itu, indeks glikemik Hanjeli rendah, di angka 50 ke bawah.

Hanjeli juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih rendah dari beras, yaitu 87,7%.

Baca Juga: Mengenal Hanjeli, Makanan Pengganti Padi yang Belum Pernah Dilihat Petani

Cocok untuk penderita diabetes atau seseorang yang sedang mengikuti program diet atau menghindari nasi.

“Hanjeli bisa dijadikan pangan fungsional pengganti nasi. Selain itu, hanjeli tidak membutuhkan air sebanyak beras. Kadar kalsiumnya juga sangat tinggi, bisa mengendalikan osteoporosis,” kata Tati dalam keterangan yang didapat Tribun. Senin (12/5/2022).

Tidak hanya sebagai makanan dan obat-obatan, Hanjeli juga dapat membantu melestarikan tanah. Akarnya dapat menetralkan tanah. Di China, tambah Tati, hanjeli disimpan di atas kain sutera dalam toples. Biji Hanjeli ditampilkan di jendela. Bukan tidak mungkin, Hanjeli dipuja nanti.

Baca Juga: UI-Kemparekraf Salurkan K3 dan Kit Bencana ke Desa Wisata Hanjeli Sukabumi

“Di supermarket dijual jamu yang harganya di atas Rp 100.000 per kilogram,” kata Tati.

Tati tak memungkiri ketergantungan terhadap beras sangat tinggi.

Untuk itu, Tati mengimbau agar tidak bergantung pada satu jenis makanan saja.

“Sudah saatnya kita mendorong hanjeli menjadi makanan alternatif pengganti nasi,” kata Tati. (Willi Widianto)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button