Pakar Demografi Universitas Negeri Semarang menjelaskan faktor penyebab turunnya angka kemiskinan di Jawa Tengah - WisataHits
Jawa Tengah

Pakar Demografi Universitas Negeri Semarang menjelaskan faktor penyebab turunnya angka kemiskinan di Jawa Tengah

TRIBUNMADURA.COM, SEMARANG – Angka kemiskinan di Jawa Tengah turun 102,57 ribu orang, dari 3,93 juta menjadi 3,83 juta pada 2022. Hal ini tak lepas dari kerja keras Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam menetapkan arah kebijakan dan program pembangunan.

Profesor Saratri Wilonoyudho, pakar demografi Universitas Negeri Semarang (Unnes), mengatakan keberhasilan penanggulangan kemiskinan menjadi indikator cepatnya penyesuaian ekonomi nasional pascapandemi Covid-19.

“Keberhasilan pembangunan ekonomi khususnya dalam perekonomian nasional, karena pasca Covid-19, para pelaku usaha mikro dan menengah yang terkena dampak Covid-19 cepat beradaptasi untuk beradaptasi dengan perkembangan baru, untuk menyampaikan pendapat seperti sebelumnya,” katanya. Sabtu (16 Juli 2022).

Indikator kedua, jelasnya, adalah program pembangunan yang digagas Gubernur Ganjar Pranovo. B. Bantuan rumah tidak layak huni (RTLH), bantuan mikro, kecil dan menengah, bantuan sarana prasarana yang mendukung pengembangan ekonomi kreatif (desa wisata).

“Infrastruktur itulah yang pada akhirnya mendukung kelancaran operasional perusahaan komersial menengah,” lanjutnya.

Selain kebijakan dan program pembangunan, pengentasan kemiskinan di Jawa Tengah tidak bisa dilepaskan dari sosok Ganjar Pranowo. Saratri menganggap politisi berambut putih itu responsif, kreatif, dan blak-blakan.

“Jateng menurut saya sangat kreatif. Pak Ganjar sangat dinamis dan bereaksi sangat cepat. Ia juga mengikuti perkembangan di media sosial dengan cermat dan mudah beradaptasi serta sangat terbuka terhadap saran dari para ahli. Saya ingin menyebutkan lagi bahwa dia responsif, kreatif, dan berpikiran terbuka,” katanya.

Ia juga menyebut ganjar melintasi batas birokrasi. Tak hanya pandai berkomunikasi dengan dinas terkait dan pimpinan daerah di tingkat Bupati/Walikota, namun ia kerap menjangkau langsung ke masyarakat.

“Terlepas dari hambatan, bertemu orang kecil tidak harus birokratis. Pemerintah negara bagian dan daerah diuntungkan dari hal ini.

Baca Juga: Jawa Tengah Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan 0,32 Persen, Menurut Catatan BPS

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Gaya kepemimpinan ini bisa diadopsi oleh daerah lain,” jelasnya.

Karena gaya kepemimpinannya, Ganjar mampu menemukan masalah dengan cepat dan tepat.

“Seperti dokter, diagnosanya tepat, jadi pemberian obatnya tepat. Itu yang terjadi di Jawa Tengah,” imbuhnya.

Saratri berharap angka kemiskinan di Jawa Tengah terus menurun. Tentunya dengan mengoptimalkan program-program yang sudah berjalan dengan baik.

“Dan perlu diciptakan pusat ekonomi baru yang tidak hanya bergantung pada sumber daya alam. Saya bilang industri kreatif tadi,” ujarnya.

Source: madura.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button