Pakaian dari bahan limbah harganya Rp 2 juta - WisataHits
Jawa Timur

Pakaian dari bahan limbah harganya Rp 2 juta

Pakaian dari bahan limbah harganya Rp 2 juta

KOTA MALANG – Tidak semua orang bisa mengubah sampah menjadi barang berharga. Erni Yustiana adalah satu dari sedikit orang yang mampu mengubah sampah sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Warga Jalan Binor, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing membuat perhiasan, kostum, dan tas dari sampah.

Kemampuannya dalam mengolah sampah juga telah diwariskan kepada banyak orang. “Saat ini saya masih latihan bulanan gratis di 11 RT. Harapannya ke depan setiap RT memiliki keterampilan dengan materi yang berbeda-beda,” kata Yustin, sapaan akrab Erni Yustiana, kemarin.

Sejak 2017, Yustin juga mendirikan perusahaan Yus Collection. Bahkan, ia memiliki keinginan untuk membuat desa bertemakan daur ulang. Ia mengungkapkan, sampah biasanya dikumpulkan dari rumah ke tetangga sekitar. Sampah yang terkumpul berupa sampah plastik, kantong plastik, kemasan snack, botol plastik dan sedotan. Hasilnya beragam, seperti gantungan kunci, tas, dan pakaian untuk karnaval. “Untuk gantungan kunci saya jual Rp 3.000 untuk pemesanan kelipatan. Sedangkan Rp 5.000 untuk harga sekali pesan,” ujarnya.

Sedangkan kostumnya paling mahal Rp 2 juta,” imbuhnya. Kerajinan tangan yang dibuatnya sudah dikirim ke berbagai kota. Selain tempat wisata, katanya, hasil olahan sampah juga berhasil menembus pasar di luar daerah, seperti Aceh dan Pontianak. (surat/dan)

KOTA MALANG – Tidak semua orang bisa mengubah sampah menjadi barang berharga. Erni Yustiana adalah satu dari sedikit orang yang mampu mengubah sampah sehingga memiliki nilai jual yang tinggi. Warga Jalan Binor, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing membuat perhiasan, kostum, dan tas dari sampah.

Kemampuannya dalam mengolah sampah juga telah diwariskan kepada banyak orang. “Saat ini saya masih latihan bulanan gratis di 11 RT. Harapannya ke depan setiap RT memiliki keterampilan dengan materi yang berbeda-beda,” kata Yustin, sapaan akrab Erni Yustiana, kemarin.

Sejak 2017, Yustin juga mendirikan perusahaan Yus Collection. Bahkan, ia memiliki keinginan untuk membuat desa bertemakan daur ulang. Ia mengungkapkan, sampah biasanya dikumpulkan dari rumah ke tetangga sekitar. Sampah yang terkumpul berupa sampah plastik, kantong plastik, kemasan snack, botol plastik dan sedotan. Hasilnya beragam, seperti gantungan kunci, tas, dan pakaian untuk karnaval. “Untuk gantungan kunci saya jual Rp 3.000 untuk pemesanan kelipatan. Sedangkan Rp 5.000 untuk harga sekali pesan,” ujarnya.

Sedangkan kostumnya paling mahal Rp 2 juta,” imbuhnya. Kerajinan tangan yang dibuatnya sudah dikirim ke berbagai kota. Selain tempat wisata, katanya, hasil olahan sampah juga berhasil menembus pasar di luar daerah, seperti Aceh dan Pontianak. (surat/dan)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button