Paiton Energy mengembangkan PLTMH 7.000 watt, mendukung mitigasi perubahan iklim dan memberdayakan masyarakat desa Plaosan - WisataHits
Jawa Timur

Paiton Energy mengembangkan PLTMH 7.000 watt, mendukung mitigasi perubahan iklim dan memberdayakan masyarakat desa Plaosan

PROBOLINGGO – PT Paiton Energy (PE) – PT Paiton Operation & Maintenance Indonesia (POMI) mengembangkan program Rumah Belajar Energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 7000 Watt yang terbagi dalam 14 KK di Desa Plaosan, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo , Jawa Timur.

Dengan total output per rumah tangga sebesar ± 500 watt, sistem PLTMH dipadukan dengan peluang pembelajaran terkait energi terbarukan.

“PLTMH adalah teknologi untuk mengubah limpasan air yang ada di sekitar kita menjadi energi listrik. PLTMH adalah inisiatif untuk menghadirkan energi terbarukan untuk mitigasi perubahan iklim. Selain itu, pemasangan PLTMH cukup mudah, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” kata Bambang Jiwantoro, Kepala Hubungan Eksternal Paiton Energi – POMI, saat kunjungan wartawan ke Desa Plaosan, Rabu (26/10/2022). .

Desa Plaosan di Kecamatan Krucil terletak pada ketinggian +/- 600 meter di atas permukaan laut dan dekat dengan air terjun Kali Pedati.

Bambang menjelaskan, pembangunan PLTMH dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Plaosan dan mitigasi perubahan iklim.
Program Rumah Belajar Energi yang meliputi fasilitas PLTMH merupakan upaya penyediaan sumber energi terbarukan dan sebagai pusat pendidikan energi terbarukan. Pada siang hari, ketika orang tidak banyak mengkonsumsi daya listrik, sisa daya dibagi untuk meningkatkan ekonomi kreatif. Misalnya, pengembangan usaha mikro yang meningkatkan pendapatan masyarakat.

“Manfaat yang dirasakan hari ini dengan adanya program Rumah Belajar Energi di Desa Plaosan adalah listrik yang dihasilkan lebih stabil, daerah yang aksesnya terbatas kini sudah dialiri listrik dengan dibangunnya PLTMH,” kata Bambang.

PLTMH Desa Plaosan beroperasi penuh sebagai bagian dari Rumah Belajar Energi. PLTMH ini terletak di Air Terjun Kali Pedati, Desa Plaosan (7 KW).
“PLTMH dibangun di Desa Plaosan yang letak geografisnya sulit dijangkau listrik dari PT PLN (Persero) karena kondisi alamnya yang berbukit-bukit,” kata Bambang.

Dalam pelaksanaannya, program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2018 dan berlanjut hingga saat ini.
Dalam program ini PE – POMI mencoba menggerakan dan memberdayakan masyarakat untuk hemat energi. Juga untuk memperkuat penelitian dan pemanfaatan potensi energi terbarukan di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Rumah belajar energi sebagai sarana mengedukasi masyarakat tentang menciptakan perlindungan lingkungan.

Bambang menyampaikan bahwa Kelompok Sadar Wisata Desa Plaosan (POKDARWIS) didirikan pada tahun 2019 untuk mengimplementasikan peran masyarakat dalam pengelolaan PTMH Desa Plaosan.
Untuk memastikan program ini berjalan sesuai rencana, PE-POMI melibatkan beberapa pemangku kepentingan dalam pengelolaan PLTMH yaitu Pemerintah Daerah Probolinggo, Dinas Lingkungan Hidup Probolinggo, Pemerintah Desa Plaosan dan Pemerintah Kota untuk menciptakan sinergi program dalam hal monitoring dan evaluasi. untuk mencapai . Selain itu, peran aktif POKDARWIS berperan penting dalam pengelolaan Desa Plaosan.

“Dulu Plaosan ini belum ada listrik. Pada malam hari penerangan sangat terbatas. Orang yang melahirkan di tengah malam dibatasi, belajar dibatasi. Setelah POMI terjadi pada 2019, ada PLTMH dan jembatan. Alhamdulillah kendaraan bisa masuk Plaosan siang malam karena sudah ada jembatannya. Pendidikan dan kesehatan didukung oleh penerangan lumbung yang didukung oleh Paiton Energy – POMI,” kata Tosan, Kepala Desa Plaosan.

Tosan mengharapkan dukungan dari Paiton Energy – POMI untuk memberikan pelatihan peningkatan ekonomi kepada warga desa Plaosan.
“Kami berharap ada pelatihan karena desa kami sangat tertinggal. Kami membutuhkan dukungan pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Plaosan,” ujarnya.

Bambang menegaskan, keberhasilan program ini akan dikomunikasikan secara internal dan eksternal.
“PE-POMI melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala, kemudian melakukan komunikasi intensif agar program bermanfaat dalam pelaksanaan program ini sesuai dengan tujuan PE-POMI,” kata Bambang. (RA)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button