Pagelaran Arjuna Wiwaha mengundang 200 peserta ISS dari 46 negara dengan kagum - WisataHits
Yogyakarta

Pagelaran Arjuna Wiwaha mengundang 200 peserta ISS dari 46 negara dengan kagum

Lakon Arjuna Wiwaha ditampilkan di depan ratusan peserta ISS di Sendratari Arjuna Wiwaha. (MVoice/M.Noer Hadi)

SUARA WARNA – Swiss Kecil, itulah julukan yang diberikan kepada Kota Batu. Meski wilayahnya kecil, hanya terdiri dari tiga kecamatan, namun pesona alamnya patut untuk dikagumi. Barisan pegunungan hijau mengelilingi ujung barat kawasan Malang Raya.

Keunggulan ini menjadi magnet yang menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Belum lagi pertunjukan seni tradisional yang memukau. Semua atraksi tersebut disuguhkan kepada 200 peserta International Student Summit (ISS) 2022 di Universitas Muhammadiyah Malang.

Ratusan peserta dari 46 negara mendapat jamuan makan malam yang diselenggarakan Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu. Tak hanya itu, para hadirin juga disuguhi pentas seni tradisional yang menampilkan Arjuna Wiwaha Kakawin. Cerita diambil dari karya sastra pujangga Mpu Kanwa.

Baca juga:

Deteksi dini rokok ilegal, Pemkot Malang beli mesin rontgen senilai Rp 1 miliar

Konsumen harus mengetahui prosedur dan hak layanan AHASS

Museum Hak Asasi Manusia Munir, Menjunjung tinggi Prinsip Kemanusiaan Universal

Jalan penghubung Batu-Malang ambruk dan perbaikan diharapkan selesai akhir tahun ini

Ratusan peserta ISS dari 46 negara menari bersama usai menyaksikan penampilan Arjuna Wiwaha yang dibawakan oleh Sendratari Arjuna Wiwaha di Desa Sisir. (MVoice/M.Noer Hadi)

“Kami bangga tamu asing datang ke Kota Batu. Kotanya kecil tapi indah. Pilihan yang tepat untuk tempat bersantai,” kata Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko saat menyambut rombongan peserta ISS 2022 di Sendratari Arjuna Wiwaha Desa Sisir, Selasa (28/11) malam.

Sendratari Arjuna Wiwaha, kata Dewanti, merupakan infrastruktur seni yang menjadi kebanggaan Kota Batu. Ruang elaborasi untuk mengeksplorasi seni budaya tradisional. Hal ini agar kesenian tradisional Kota Batu tumbuh sejajar dengan Yogyakarta dan Bali yang merupakan pusaran budaya.

“Merupakan suatu kebanggaan untuk menampilkan pertunjukan kesenian tradisional. Di balik bangunan ini, pemandangan Gunung Arjuna terlihat jelas di sore hari. Kesannya lebih syahdu dan romantis saat menikmati pagelaran budaya,” tambah Dewanti.

Baca juga:

Stadion Kanjuruhan dibagi menjadi sistem zona, wajib satu kursi

Flower Art Carnival menekankan Kota Batu sebagai pusat bunga hias nasional

Gelaran Padhang Bulan, Disparta berkomitmen membenahi ikon wisata budaya Kota Batu

Disparta Kota Batu mengedepankan kesenian tradisional sebagai ikon wisata budaya

Kepala Disparta Kota Batu, Arief Siddiq cukup optimis potensi wisata mancanegara Kota Batu tersebar luas. Karena melalui kunjungan ini, para peserta akan mempromosikan pariwisata Kota Batu saat kembali ke negara asalnya.

Menurutnya, peluang Kota Batu disejajarkan dengan Yogyakarta dan Bali sangat besar. Karena selama ini dua wilayah ini ditempatkan sebagai doksa pusaran budaya. Keyakinan Arief tercermin dari segudang kualitas yang dimiliki seni tradisional dan budayawan.

Ditambahkannya, terdapat 13 sanggar dan 548 kelompok seni di Kota Batu yang fokus pada pelestarian seni dan budaya tradisional. Sehingga pemerintah juga hadir untuk memfungsikan ruang prasarana seni sebagai ruang pentas, salah satunya oleh Sanggar Tari Arjuna Wiwaha.

“Mereka membutuhkan ruang dan dukungan untuk menunjukkan kreasi mereka kepada publik. Oleh karena itu, kami hadirkan venue yang representatif yaitu Bola Tari Arjuna Wiwaha agar dapat menjadi ikon wisata budaya di Kota Batu,” kata Arief.

Baca juga:

12 mahasiswa asing program I-YES terkagum-kagum dengan keindahan kota Batu

Dengan catatan merah, MCW mengingatkan Mendagri tentang penunjukan walikota incumbent Batu

Waktu kerja PPK-PPS lebih lama, antusiasme pendaftar cukup tinggi

Destinasi wisata budaya menjadi prioritas yang terus digalakkan oleh Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu. Strategi tersebut merupakan upaya untuk menarik kunjungan wisatawan. Selain itu, target kunjungan tahun ini dipatok 5 juta wisatawan.Untuk membantu mewujudkan pengembangan wisata budaya, Disparta menghadirkan berbagai pentas seni tradisional di Arjuna Wiwaha Sendratari.

Ia menambahkan, penamaan Sendratari Arjuna Wiwaha dikaitkan dengan puncak sebuah gunung di Kota Batu, yakni Gunung Arjuna. Selain itu Arjuna juga dikaitkan dengan nama wayang golek. Karya ini kemudian diubah menjadi tarian yang dipentaskan di Sendratari Arjuna Wiwaha untuk wisatawan.

“Kami ingin Kota Batu seperti Yogyakarta yang ada Ramayana, Bali yang ada tari Kecak. Sekarang batu ini ada tari Arjuna Wiwaha,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button