Padukan budaya lokal dengan wisata alam kopi dan jadikan Angklung Gubrak sebagai Situs Warisan Dunia - WisataHits
Jawa Barat

Padukan budaya lokal dengan wisata alam kopi dan jadikan Angklung Gubrak sebagai Situs Warisan Dunia

PORTAL JABAR, CAB. BOGOR – Pemerintah Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg menegaskan akan terus memperkenalkan budaya Angklung Gubrak kepada masyarakat luas untuk mendorong budaya Angklung Gubrak menjadi mata budaya Indonesia bahkan warisan dunia. Demikian disampaikan Kepala Desa Mekarjaya, Ismail Abraham, Senin (22/8/2022).

Salah satunya dengan memadukan budaya Angklung Gubrak dengan wisata alam kopi di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, sehingga budaya Angklung Gubrak lebih dikenal di kalangan wisatawan dan masyarakat luas.

Angklung Gubrak merupakan satu-satunya benda cagar budaya yang ada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia pada tahun 2021.

“Kami memadukan paket wisata kopi dengan budaya Angklung Gubrak. Jadi wisatawan tidak hanya bisa menikmati hangatnya kopi Mekarjaya yang menggiurkan, tapi juga alunan musik dan tarian Angklung Gubrak Sunda,” ujarnya.

“Dengan ini, kami berharap Angklung Gubrak dapat meningkatkan statusnya sebagai mata budaya Indonesia dan menjadi Situs Warisan Dunia. Kami sangat berharap ini bisa dikonfirmasi langsung oleh organisasi PBB UNESCO,” tambahnya.

Menurut Ismail, Angklung Gubrak merupakan salah satu cagar budaya yang tumbuh dan berkembang di Cigudeg, Kabupaten Bogor, bahkan merupakan cagar budaya tertua di kawasan Desa Mekarjaya, karena Angklung Gubrag sudah ada sebelum Belanda dan menjadi salah satu ikon Kabupaten Bogor. .

Untuk itu, ia mengajak warga Desa Mekarjaya Kecamatan Cigudeg untuk berperan aktif dalam melestarikan seni dan budaya Sunda, termasuk Angklung Gubrak.

Melalui berbagai kegiatan, lanjutnya, kegiatan seni budaya, pariwisata dan kegiatan lainnya berpeluang untuk dikenal masyarakat luas, baik nasional maupun internasional, mengingat perkembangan zaman dan perkembangan teknologi yang pesat saat ini berdampak pada tingginya penetrasi budaya asing. ke Indonesia.

“Mari terus lestarikan dan rawat dengan baik tradisi seni dan budaya Angklung Gubrak agar desa ini tetap menjadi desa tradisional namun memiliki pendapatan internasional yaitu wajah desa tapi pendapatan kota,” ujarnya.

Angklung Gubrak adalah alat musik yang terbuat dari bambu dan memiliki panjang sekitar 50 hingga 100 sentimeter. Angklung Gubrak merupakan angklung purba yang tidak bersuara tetapi hanya mengeluarkan bunyi berdenyut, oleh karena itu angklung purba disebut Angklung Gubrak.

Angklung Gubrak digunakan oleh warga desa Mekarjaya di kecamatan Cigudeg untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan mulai dari menanam padi hingga mengangkut beras hingga mengasinkan nasi dalam bongkahan nasi atau leuit. (rpp*)

Source: jabarprov.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button