Pada akhir 2024, Bendungan Jragung siap mendukung ketersediaan air baku di tiga wilayah di Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Pada akhir 2024, Bendungan Jragung siap mendukung ketersediaan air baku di tiga wilayah di Semarang

PT Brantas Abipraya (Persero), sebuah perusahaan infrastruktur dan investasi milik negara (BUMN), memberikan kontribusi besar untuk mendukung ketahanan air dan pangan di Semarang dan saat ini sedang mengerjakan pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Bendungan ini dijadwalkan selesai akhir tahun 2024 dan mampu mensuplai tiga wilayah di Kabupaten Semarang yakni Semarang, Demak dan Grobogan. Bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Brantas Abipraya akan menyelesaikan Paket III bendungan ini.

“Dengan waktu pengerjaan proyek selama 1.529 hari kalender, Brantas Abipraya akan mulai mengerjakan Bendungan Jragung ini pada tahun 2020. Nantinya, bendungan ini mampu memenuhi kebutuhan irigasi pertanian masyarakat Kabupaten Semarang,” ujar Miftakhul Anas, Corporate Secretary Brantas Abipraya.

Anas menambahkan, Bendungan Jragung nantinya dapat menambah suplai ke Daerah Irigasi (DI) Jragung seluas 475 hektare sehingga mampu mengairi lahan pertanian di Semarang seluas 4.528 hektare. Selain irigasi, bendungan ini juga digunakan sebagai sumber air baku sebanyak 1 meter kubik per detik.

Bendungan yang dibangun Brantas Abipraya juga dapat mengurangi risiko banjir di kawasan hilir dari 378.000 meter kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik, mengurangi banjir hingga 45%.

“Tidak hanya itu, bendungan ini juga berpotensi menjadi destinasi wisata di Kabupaten Semarang. Keberadaannya sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 1.400 KW juga memiliki keunggulan,” imbuhnya.

Brantas Abipraya yang dikenal sebagai BUMN unggul dalam pembangunan bendungan, telah menunjukkan komitmennya untuk membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur penunjang ketahanan air melalui rangkaian bendungan.

Seperti diketahui, pemerintah telah membangun 61 bendungan pada 2015-2025 melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) PUPR untuk mewujudkan ketahanan integratif air, pangan, dan energi. Selain mendukung ketahanan air, pembangunan bendungan di berbagai wilayah Indonesia juga diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional.

“Kami optimis pembangunan Bendungan Jragung dapat selesai tepat waktu dan dengan kualitas yang prima. Selain Bendungan Jragung, Brantas Abipraya juga sedang menyelesaikan Bendungan Semantok yang akan menjadi bendungan terpanjang di Asia Tenggara, Bendungan Ciawi yang akan menjadi bendungan kering pertama, dan Bendungan Bener yang akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia. Di Ibukota Negara (IKN) Nusantara, kami juga terlibat dalam pembangunan Bendungan Sepaku Semoi,” pungkas Anas.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button