Operator pariwisata di sekitar Borobudur Highlands menerima sertifikasi perhotelan dari BOB - WisataHits
Yogyakarta

Operator pariwisata di sekitar Borobudur Highlands menerima sertifikasi perhotelan dari BOB

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Badan Otorita Borobudur (BOB) resmi menawarkan Sertifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) Hospitality di sejumlah Desa Wisata pendukung Zona Otoritanya.

Ke depan, mereka juga diprioritaskan untuk menjadi pekerja atau pelaku wisata di Dataran Tinggi Borobudur.

Direktur Industri dan Kelembagaan Pariwisata BOB Bisma Jatmika mengatakan pengembangan kawasan wisata terpadu ini a pemicu Perekonomian di DIY dan Jawa Tengah.

Oleh karena itu, upaya tersebut harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, dengan sasaran masyarakat setempat.

“Kami membantu meningkatkan keterampilan mereka sehingga mereka dapat mengakses pekerjaan atau wirausaha. Sekarang sertifikasi artinya kemampuan mereka sudah diakui,” ujarnya di sela-sela penutupan pelatihan dan sertifikasi yang digelar di Yogyakarta, Senin (28/11/2022).

Ia menjelaskan, proses sertifikasi Gelangprojo diikuti oleh 20 pemangku kepentingan pariwisata (Kabupaten Magelang, Kulon Progo, dan Purworejo).

Yakni dari Desa Ngargoretno, Ngargosari, Gerbosari, Pagerharjo, Sedayu dan Benowo.

“Kami mensinkronkan tiga kabupaten untuk memperkenalkan pelatihan ini. Setelah itu, kami akan mengukur sejauh mana keberhasilannya dan menugaskan kepada teman-teman di daerah untuk memantau perkembangannya,” kata Bisma.

“Di antara mereka ada yang memiliki host family sendiri, sehingga kualitas pelayanan perlu ditingkatkan. Atau, jika mereka bekerja, keterampilan mereka akan semakin terasah setelah sertifikasi,” imbuhnya.

Empat menu pelatihan meliputi Front Office (bellboys), Waiters, Housekeeping (Public Area Cleaner & Room Attendant). Bisma mengatakan hal ini sangat penting dalam layanan pariwisata karena ada beberapa standar yang harus dicapai oleh pemangku kepentingan dan pekerja.

“Yang paling sederhana ya bagaimana menyapa orang, bagaimana memimpin orang. Untuk menuju ke sana (pariwisata) minimal harus memiliki tenaga kerja dasar dari masyarakat di sana agar perputaran ekonomi berjalan,” pungkasnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button