Omset Perdagangan Kambing Soloraya Capai Rp 2,5 Miliar - Solopos.com - WisataHits
Yogyakarta

Omset Perdagangan Kambing Soloraya Capai Rp 2,5 Miliar – Solopos.com

Omset Perdagangan Kambing Soloraya Capai Rp 2,5 Miliar – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Kepala Biro Pendidikan dan Kebudayaan (Diskdikbud) Sragen Suwardi melihat seekor kambing berukuran besar saat mengikuti lomba domba dan kambing di nDayu Park Sragen, Minggu (29/01/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Uang yang beredar dalam perdagangan kambing dan domba untuk mengisi warung sate di kawasan Soloraya bisa mencapai Rp 2,5 hingga 5 miliar sehari.

Pasokan kambing dan domba di Soloraya mencapai 2.500 ekor per hari dengan biaya Rp 1-2 juta per kapita.

Special Offers Penawaran spesial yang menarik, menginap di Loa Living Solo New Bisa nonton Netflix sepuasnya!

Pasokan kambing dan domba terbesar ada di Kota Solo yang mencapai lebih dari 1.000 ekor per hari. Permintaan kambing dan domba di Sragen paling tinggi setelah Solo dan mencapai 700 ekor per hari.

Pernyataan tersebut diungkapkan pemilik Kambing Sumber Barokah (KSB) Solo H. Muhammad Nur Huda Al Mabruri dalam perbincangan dengan wartawan di sela-sela lomba domba dan kambing di Taman nDayur Park Sragen, Minggu (29/01/2023).

Pos tunggal EMagz

Nur, sapaan akrabnya, menjelaskan, pasokan domba dan kambing di Soloraya mencapai 2.500 per hari hanya untuk kebutuhan perkebunan satai, belum termasuk Akikah.

Dijelaskannya, kebutuhan domba atau kambing untuk akikah terbatas karena akikah merupakan ibadah yang tidak selalu ada tetapi merupakan perputaran untuk berdagang atau berdagang untuk Akikah itu luar biasa.

“Seperti di Imogiri Timur, Jogja. Ada 602 warung sate. Kebutuhan per hari bisa mencapai 1.200 ekor kambing atau domba. Itu baru Imogiri, belum Soloraya, Jateng dan Jogja. Sedangkan untuk Jawa Tengah dan Jogja bisa mencapai 4.500 hingga 5.000 ekor per hari,” jelas Nur.

Dia mengungkapkan kebutuhan kambing atau domba yang paling besar untuk warung sate di Soloraya adalah di Kota Soloraya yang kebutuhannya lebih dari 1.000 ekor. Ada warung sate di Solo yang permintaannya bisa mencapai 120 per hari. Di Sragen, kata dia, permintaan per hari mencapai 700 buah.

“Daya beli sate kambing paling kuat di Solo. Di Sragen, supremasi ada di Akikah. Warung di Sragen memang tidak sefenomenal yang ada di Solo, seperti Satai Mbok Galak, Satai Pak Bejo, Satai Manto dan lain sebagainya. Sate mbok galak, kebutuhan daging kambingnya bisa sampai 1,5 ratus bobot per hari, belum lagi satai manto dan pak bejo,” ujarnya.

Solopos interaktif

Dijelaskannya, kambing atau domba untuk kebutuhan perkebunan satai harganya Rp 1 juta dan maksimal Rp 2 juta. Ia mengungkapkan, peredaran uang di Soloraya bisa mencapai Rp 2,5 crore hingga Rp 5 crore. Dia mengatakan domba bisa melahirkan dua kali setahun jika kambing harus dirawat oleh seorang profesional.

Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono mengungkapkan, saat masih menjabat sebagai bupati, permintaan kambing untuk perkebunan sate bisa mencapai 500 ekor kambing per hari. Dia mengatakan sekarang jauh di atas angka itu.

Dijelaskannya, ada janji memelihara kambing dan akses mudah ke bank dengan bunga hanya 6%. “Sekarang tinggal kemauan. Pak Nur bisa menjual 4.000-5.000 ekor kambing atau domba per bulan. Saya beli tengkleng Solo,” ujarnya.

iklan

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button