Omah Majapahit, Permata Tersembunyi Nyaman Banyuwangi - Menjadi Orang Asing - WisataHits
Jawa Tengah

Omah Majapahit, Permata Tersembunyi Nyaman Banyuwangi – Menjadi Orang Asing

Banyuwangi

Pariwisata di Banyuwangi terus berkembang. Kuliner yang ditawarkan beragam mulai dari menu lokal hingga western. Tidak hanya di pinggir jalan, di desa, kafe dan restoran juga mulai menjamur bagi wisatawan yang datang ke Banyuwangi.

Salah satunya adalah Omah Majapahit. Salah satu restoran di Jalan Majapahit No. 40, Desa Taman Baru, Banyuwangi ini terletak di tengah desa.

Bagi Anda yang baru ke Banyuwangi, Anda akan membutuhkan peta untuk mengunjungi tempat ini. Karena posisi Omah Majapahit cukup luar biasa. Ini di tengah pembangunan perumahan. Ini sesuai dengan konsep permata tersembunyi.

Namun tak disangka, pusat kuliner yang mengusung budaya lokal, masakan Asia dan Barat ini rupanya menjadi tujuan bule atau turis asing yang mampir ke Bumi Blambangan. Tapi jangan khawatir, sesampainya di tempat ini Anda tidak akan kecewa.

Karena tempat dan suasananya nyaman. Saat Anda memasuki tempat ini Anda akan mulai merasakan kenyamanan. Di pintu masuk Anda akan disambut oleh pelayan ramah yang tidak segan-segan memberikan senyuman kepada setiap pengunjung.

Permata tersembunyi Banyuwangi, masakan lokal berdasarkan Jujukan Bule baratMasakan Barat di Omah Majapahit/ Foto: Ardian Fanani

Selain itu, patung Dewi Sri dipuja sebagai simbol pertanian dan masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah pertanian. Nuansa tersebut juga akan terasa tenang dengan nada-nada berirama dari suara angklung yang dimainkan setiap saat.

Tapi ada yang lebih menakjubkan. Restoran ini dibangun dengan misi pemberdayaan. Para pekerja di tempat ini adalah tetangga sekitar restoran Omah Majapahit. Mereka adalah anak-anak muda yang sebelumnya tidak mengenal dunia kuliner, namun kini sudah sangat berkompeten.

Juga ahli dalam menjaga setiap pengunjung yang datang. Karena mereka tidak hanya direkrut, tetapi juga dilatih untuk menjadi profesional.

“Kemarin kami mengajar barista di Jakarta. Kami membawa juru masak dari Semarang sebagai mentor untuk dapur. Termasuk mendatangkan pelatih dari Jakarta untuk pelatihan manajemen operasional. Sekarang mereka kompeten,” kata Sidkenu Aries Martanto, pemilik Omah Majapahit Taste of Java Culture detikJatiKamis (10/3/2022).

Pria yang akrab disapa Anto ini mengatakan, prosesnya bukanlah perkara mudah. Ada banyak rintangan yang harus diatasi. Namun berkat kegigihan mereka yang berpadu, akhirnya Omah Majapahit mampu berdiri kokoh seperti sekarang ini.

Permata tersembunyi Banyuwangi, masakan lokal berdasarkan Jujukan Bule baratKuliner Lokal Jujuk Bule di Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani

“Saya dan anak-anak sama-sama baru dalam bisnis kuliner. Namun kami optimis bahwa pada titik ini kami dapat mengatakan bahwa kami dapat menjalankan bisnis ini dengan baik. Dari mereka yang tidak tahu sebelumnya, sekarang mereka mengerti bagaimana melakukannya dengan benar. “Melayani tamu,” katanya.

Ia mengatakan sajian kuliner di kawasan Taman Baru cukup banyak dan bervariasi. Mulai dari kuliner tradisional, pusat oleh-oleh dan coffee shop, semuanya lengkap.

Inilah Omah Majapahit untuk melengkapi keragaman tersebut. Restoran ini tetap mempertahankan masakan tradisional tetapi juga memberikan sentuhan menu Barat dan Jepang.

“Kami di sini untuk melengkapi apa yang ada di New Park agar lebih lengkap lagi,” ujarnya.

Untuk makanan dan minuman yang ditawarkan, kata Anto, mereka mengusung budaya kuliner lokal khas Banyuwangi, Asia dan Barat. Seperti masakan lokal, ada varian nasi bakar mulai dari cumi, ayam hingga daging. Sejauh orang barat pergi, ada beberapa pilihan untuk spageti dan daging olahan.

“Ada juga mix seperti Black Squid Mix Rice, Tuna Pelasan, Zuppa Soup Djowo, Smoked Stingray Mangut, Green Chili Lungs, dan pilihan dessert gurih dan manis dari bakery. Tentu saja, resep kami segar dan tanpa MSG. Ketika Anda mengunjungi kami, jangan lupa untuk mencicipi kopinya. Ya, kami menggunakan biji kopi lokal terbaik yang disangrai oleh juara Nusantara Coffee Festival,” pungkasnya.

Tonton video “Trial Opening Wisata Banyuwangi: Maksimal Buka 5 Hari Seminggu”.
[Gambas:Video 20detik]
(tebal/iwd)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button