Okupansi hotel di Bantul saat Imlek tidak maksimal • Radar Jogja
RADAR JOGJA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bantul menyebut tingkat okupansi hotel tidak optimal saat libur Imlek tahun ini. Angkanya baru menyentuh kisaran 60-70 persen. Masih jauh dari capaian musim liburan Natal 2022 dan Tahun Baru Imlek (Nataru) 2023 yang mencapai 90-100 persen.
Ketua Badan Pengurus Cabang PHRI Bantul Yohanes Hendra Dwi Utomo mengatakan, tingkat hunian hotel di Bantul tidak maksimal saat libur Imlek karena mayoritas wisatawan hanya mampir. Atau cukup mengunjungi beberapa destinasi wisata lalu kembali lagi ke masing-masing daerah tanpa menginap di hotel. “Misalnya ke Pantai Parangtritis pagi atau siang, lalu sore ke Malioboro tanpa menginap di hotel,” kata Hendra, Minggu (22/1).
Terkait kondisi musim liburan di Nataru sebelumnya, PHRI Bantul mencatat tingkat okupansi hotel berbintang di Bantul bisa mencapai 100 persen. Akhir tahun lalu, hampir seluruh hotel bintang 25 berkapasitas 1.500 kamar sudah penuh dipesan wisatawan yang berkunjung ke Jogjakarta.
Hendra menjelaskan, tahun ini merupakan tahun yang baik bagi bisnis pariwisata dan perhotelan. Pasalnya, pemerintah pusat resmi mencabut penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mengakibatkan tidak ada lagi pembatasan perjalanan bagi masyarakat. “Kami sangat berharap tahun ini, seperti tahun-tahun sebelum pandemi, okupansi akan meroket,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Promosi dan Informasi Pariwisata Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Adi mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan ke Bantul saat ini masih fluktuatif. Meski demikian, dia yakin akan ada peningkatan kunjungan wisatawan selama libur Imlek yang berlangsung hingga Senin (23/1). “Kami yakin kunjungan wisatawan ke Bantul akan meningkat, juga akan ada perayaan Imlek yang akan membuat long weekend nanti,” ujarnya. (inu/eno)
Source: news.google.com
