Observatorium Bosscha dari stempel ke stempel - WisataHits
Jawa Barat

Observatorium Bosscha dari stempel ke stempel

Observatorium Bosscha dari stempel ke stempel

Akmal FirmansyahKBB, Jabarekpres

“Kumpulan benda adalah ensiklopedia mini yang dapat menjelaskan bagian-bagian sejarah yang mungkin tidak terdapat dalam buku-buku sejarah standar,” tulis Sudarsono Katam dalam buku Bandung: Sekilas Peristiwa di Mata Seorang Filatelis Wisata Sejarah (2008). .

Sudarsono Katam membuka kalimat di atas dalam bukunya bahwa benda-benda seperti prangko, kartu pos, surat pos, dan barang-barang pos lainnya dapat menceritakan sebuah cerita yang dijelaskan secara gamblang dan kiasan. Dalam buku lain, Oud Bandoeng Dalam Kartu Pos (2009) menulis bahwa secarik kertas kecil seperti prangko, tipis dan bergambar, adalah bagian dari sejarah kehidupan bernegara, berbangsa dan manusia.

Namun Sudarsono Katam juga menyatakan bahwa surat belum sepenuhnya diterima sebagai bukti sejarah oleh para ahli, namun tidak dapat dipungkiri bahwa surat merupakan bagian dari dokumen sejarah, bagian dari sejarah bangsa dan bagian dari sejarah kehidupan manusia.

Di usianya yang ke seratus tahun, Observatorium Bosscha membagikan prangko sebagai bagian dari cerita untuk memperingati seabad usia kiblat astronomi di Indonesia.

Triyadi Guntur Wiratmo, dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Visual Institut Teknologi Bandung (ITB), ditunjuk sebagai perancang prangko yang terdiri dari tiga prangko.

“Ngomong-ngomong, yang meminta itu adalah Bu Nana – Premana W. Premadi – dari kepala Observatorium Bosscha, dia menceritakan banyak pencapaian Observatorium Booscha itu sendiri selama seratus tahun dan saya diminta untuk menerjemahkan konsep tiga saja. stempel,” kata Guntur saat diterima Jabarekpres, Senin (30/01/23).

Guntur menjelaskan arti dari gambar perangko yang dia hasilkan: “Perangko awal yang pertama bercerita tentang sejarah, menggambarkan sosok Booscha sebagai pendiri dan pendukung utama observatorium itu sendiri, yang awalnya dibangun untuk kubah. pembangunan kubah”, kata Guntur.

“Kemudian artikel kedua tentang peran observatorium sendiri menyebutkan bahwa Booscha memiliki peran yang sangat signifikan terutama di belahan bumi selatan, dari sisi observatorium ini sangat unik karena berada di tempat khusus di garis katulistiwa, bisa menghadap ke selatan. lihat dan utara dan posisi ini Sejauh ini, Booscha telah memainkan begitu banyak peran astronomi yang penting,” lanjutnya.

Teropong pada Booscha menjadi fitur yang digunakan Guntur pada lakon kedua.

“Yang kedua unik dari Observatorium Bosscha dengan latar belakang Bima Sakti,” kata Guntur.

Lalu, di lakon ketiga menceritakan 100 tahun Observatorium Bosscha yang akan terus hidup, seperti puisi Chairil “Seribu Tahun Lagi!”.

“Yang ketiga kira-kira seratus tahun, bahkan 200 tahun, bahkan ratusan tahun ke depan, mudah-mudahan tetap eksis seperti ini, bagaimana peran observatorium Bosscha bisa terus berlanjut dan sekali lagi sisi penting observatorium dari sebuah sudut pandang ilmiah adalah Hantunya di ITB sebagai pengelola sehingga ketiga bidak tersebut digambarkan sebagai tanpa angsa sehingga bukan laki-laki dan perempuan yang mengamati alam semesta kita menonton benda langit untuk merenungkan dan merenungkan siapa kita dan alam semesta seperti apa yang ingin kita gambarkan. ketiga perangko tersebut,” jelas Guntur.

Guntur juga menceritakan betapa sulitnya dia menemukan KAR Booscha, tetapi seperti kata pepatah, di mana ada kemudahan di situ ada jalan, penelitiannya dibantu oleh foto dan dokumen Observatorium Bosscha.

“Dari sejarah dan dibantu dalam hal penelitian oleh Observatorium Bosscha. Awalnya saya juga kesulitan menemukan foto Booscha yang jelas, tapi karena datanya banyak saya duga digambar sedikit bengkok, yang juga keluar dari perspektif penelitian sangat membantu. ,” jelasnya.

Waktu berlalu begitu cepat, komunikasi yang mudah tidak berarti prangko mudah ditinggalkan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button