Observasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Wahyu Putra Craft - WisataHits
Yogyakarta

Observasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Wahyu Putra Craft

JournalPost.com – Oktamelia Sekar Paniji mahasiswi S1 Tamansiswa Universitas Wiyata mengikuti salah satu UMKM di Bantul yaitu Padukuhan Cempluk RT 05, Desa Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55783. (10 November 2022 ).

UMKM ini memproduksi berbagai produk kerajinan tangan dari kayu sonokeling, mahoni, dan jati. UMKM ini didirikan pada tahun 1998 oleh Bapak Agung Sudarto dan saat ini dilanjutkan oleh putrinya Mbak Wahyu Septiningsih. Pengamatan ini dilakukan bertahap selama empat minggu.

Lokasi UMKM sangat strategis, berada di kawasan desa wisata dan berada di pinggir jalan utama yang menghubungkan Kapanewon Imogiri dan Kapanewon Dlingo, sehingga mudah ditemukan dan ditemukan. UMKM ini berada di daerah pegunungan yang memiliki kekayaan alam berupa kayu yang cukup banyak sehingga bahan baku mudah didapat. Namun lokasi UMKM jauh dari pusat kota, dari pusat kota Yogyakarta membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke Wahyu Putra Craft. Karena berada di daerah pegunungan, sering terjadi pemadaman listrik dan terdapat beberapa UMKM lain yang memproduksi produk yang sama di suatu daerah.

Strategi lokasi Wahyu Putra Craft cukup baik dan sejalan dengan teori operasi karena UMKM ini memilih lokasi yang strategis. Dengan lokasi yang strategis, bisnis akan berkembang dan mudah dijangkau.

Untuk memenuhi kualitas produk, Wahyu Putra Craft menggunakan bahan baku dan penolong berkualitas tinggi dengan tujuan agar produk yang mereka produksi dapat bertahan di pasar dan juga bersaing dengan UMKM yang memproduksi produk sejenis. Saat proses produksi mulai dari pembelian bahan baku hingga proses akhir yaitu finishing diawasi oleh manager produksi. Produk yang diproduksi juga disesuaikan dengan kebutuhan pengguna akhir.

Penjualan produk Wahyu Putra Craft tidak hanya di Yogyakarta tetapi juga di berbagai daerah lainnya, bahkan UMKM ini sudah ekspor ke beberapa negara, sehingga produk Wahyu Putra Craft cukup dikenal. Ini menjadi nilai tambah bagi Wahyu Putra Craft.

Untuk memenuhi pengiriman, UKM Kerajinan Wahyu Putra menggunakan banyak supplier dengan bekerjasama dengan pedagang kayu yang lokasi usahanya tidak jauh dari Wahyu Putra Craft, sehingga bahan baku mudah didapat. Wahyu Putra Craft juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan sebelum produknya sampai ke konsumen akhir.

UMKM Wahyu Putra Craft memiliki persediaan bahan baku di gudang. Dari hasil pengamatan saya, konsumen UMKM menggunakan strategi Material Requirements Planning (MRP) untuk memenuhi kebutuhan. MRP adalah sistem yang berguna untuk menghitung jumlah bahan baku dan komponen yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi suatu produk.

Perusahaan yang menerapkan sistem MRP ini tidak akan mengalami kekurangan bahan baku atau overstocking. Hal ini dikarenakan sistem ini mampu memperkirakan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi produk.

Penulis: Octamelia Sekar PanijiMahasiswa Manajemen UST FE dibimbing oleh Putri Dwi Cahyani, SE, MEI

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button