Nunggu efek domino Tol Pasuruan-Probolinggo Waskita - WisataHits
Jawa Timur

Nunggu efek domino Tol Pasuruan-Probolinggo Waskita

Bisnis.com, SOLO – Banyak orang mengira bahwa pergerakan ekonomi di suatu daerah disebabkan oleh perusahaan dan produk yang ditawarkan oleh para pengusaha atau UMKM di daerah tersebut. Pendapat itu baik-baik saja.

Namun perlu diingat juga bahwa keberhasilan suatu daerah bertumpu pada keberadaan jalan tol, tulang punggung konektivitas yang menghubungkan daerah tanpa hambatan.

Jalan tol yang lebar dan tidak terhalang memungkinkan kendaraan melaju dengan cepat. Akibatnya, pergerakan ekonomi di daerah akan lebih tinggi, dan daerah akan lebih banyak memperoleh prestasi.

Pemerintah Indonesia sendiri memperhatikan pembangunan jalan yang memungut pajak di tempat ini. Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur jalan tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) Seksi IV oleh PT Waskita Karya.

Waskita menargetkan ruas tol Seksi IV dengan total panjang jalan 12,45 kilometer pada Desember 2022 dapat diselesaikan. Diharapkan jalan tol ini bisa beroperasi pada saat libur Natal dan Tahun Baru (naru).

Saat ini progres pembangunan Paspro Seksi IV sudah mencapai 65 persen, dengan pembebasan lahan mencapai 100 persen.

Untuk mencapai tujuan menyelesaikan proyek ini tepat waktu, Waskita akan menggandakan sumber daya di tempat.

Hamim Mufijar, Project Manager Tol Paspro Seksi IV, mengatakan ciri khas Tol Paspro adalah exit tol ini langsung bertemu dengan jalan kabupaten dan jalur Pantura sebagai urat nadi perekonomian wilayah utara.

“Untuk diseksi keempat, spesialisasinya masuk ke Jalan Nasional di Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Ruas selanjutnya (Probolinggo-Banyuwangi) juga berusaha ikut tender,” kata Hamim kepada Tim Eksplorasi BUMN 2022, Selasa (20/9/2022).

Hamim melanjutkan, tol yang menghubungkan Pasuruan-Probolinggo ini bisa menghemat waktu tempuh kendaraan.

Berdasarkan perhitungan Waskita, perjalanan Pasuruan-Probolinggo yang semula menempuh waktu 2,5 jam akan memakan waktu 30 menit atau bahkan lebih cepat jika melewati jalur ini.

Selain itu, ruas tol Paspro juga memiliki efek pengganda atau multiplier effect seperti manfaat penggunaan biaya operasional kendaraan atas keberadaan jalan tol dibandingkan dengan jalan non tol.

Jalan tol Paspro menawarkan empat zona tenang di KM 819A, zona tenang KM819B, zona tenang KM 833A dan zona tenang KM 833 B untuk pengusaha UMKM dengan biaya sewa 20-30 persen dari tarif komersial lainnya.

“Beroperasinya ruas tol Paspro juga membawa manfaat bagi peningkatan kinerja sektor ekonomi Pasuruan dan Probolinggo secara keseluruhan,” kata Hamim.

Hamim melanjutkan, beberapa jenis usaha juga akan diuntungkan dari tol Paspro, antara lain industri mebel, produk khas daerah, dan industri pariwisata (kerajinan, akomodasi, transportasi, dan lain-lain).

Sedangkan penggunaan produk dalam negeri yang memiliki nilai komponen dalam negeri (TKDN) diukur berdasarkan pemantauan pengeluaran yang dilakukan oleh PT Waskita Toll Road melalui Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Jalan Tol Trans Jawa Paspro (TPJT).

Tercatat, untuk proyek jalan tol Paspro, tingkat penyelesaian untuk penggunaan komponen dalam negeri mencapai 95 persen.

Pemenuhan pengadaan barang dan jasa ini dikatakan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi karena memprioritaskan penggunaan manufaktur asli, dimulai dengan desain dan rekayasa nasional, dan memperluas peluang usaha kecil.

“Ini menunjukkan komitmen PT Waskita Karya untuk menggunakan komponen dalam negeri,” kata Hamim.

Perlu dicatat bahwa proyek Paspro adalah salah satu proyek yang akan menerima investasi ekuitas pemerintah sebesar Rs 1,21 triliun pada tahun 2021. Ruas Tol Paspro memiliki total panjang 43,75 kilometer yang terbagi menjadi 4 seksi.

Seksi I Grati-Tongas (13,5 km), Seksi II Tongas-Probolinggo Barat (6,9 km), Seksi III Probolinggo Barat-Probolinggo Timur (10,9 km) dan Seksi IV Probolinggo-Gending (12,45 km).

Seksi I hingga III telah beroperasi sejak tahun 2019. Seksi IV masih dalam tahap pembangunan dan mencapai 65 persen.

Digitalisasi juga telah diterapkan dalam proyek ini membangun pemodelan informasi (BIM), sebuah sistem atau teknologi yang berisi beberapa informasi penting dalam proses desain, konstruksi dan pemeliharaan yang terintegrasi dengan pemodelan 3D.

BIM ini digunakan di beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) di Indonesia untuk mendukung kemajuan teknologi di bidang konstruksi.

Penerapan BIM sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia karena dapat mempermudah dan mempercepat proses kerja suatu proyek konstruksi.

Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google

Tonton video yang dipilih di bawah ini:

Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar

Source: ekonomi.bisnis.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button