Nota Kesepahaman Kerjasama Pariwisata antara Royal Amartha Foundation dengan PT. Analand secara resmi menandatangani - WisataHits
Yogyakarta

Nota Kesepahaman Kerjasama Pariwisata antara Royal Amartha Foundation dengan PT. Analand secara resmi menandatangani

HARIANGARUTNEWS.COM – Ketua Umum Yayasan Royal Amartha Nusantara (RAN), yang juga Ketua Umum Gerakan Anti Narkoba Nusantara Amartha (GANNA), BRM. Dimas Bayu Amartha didampingi Pengurus bekerja dan bermitra dengan Pengelola Objek Wisata di Kabupaten Padang Pariman Provinsi Sumatera Barat. Memorandum of Understanding (MoU) dengan pengelola properti pariwisata dilakukan dengan PT. Andala’s Anai Permai International di Dempo Anailand Hall, Guguak State, Kecamatan Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariman, Provinsi Sumatera Barat, Jumat (9/9/2022). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman/MoU 31 Agustus 2022 antara RAN Foundation dengan PT. Andalas Anai Permai International mengenai rencana akuisisi sebagian saham PT.

Dalam penerbangannya ke lokasi, Ketua RAN membawa serta seluruh staf yang didatangkan langsung dari Yogyakarta ke Sumbar yaitu yang hadir, Ketua Yayasan RAN, BRM DIMAS Bayu Amartha, Bendahara Umum, Linda Wahyuni​ ​Amartha SI Kom, Humas RAN Foundation Sugito, Holding Amartha PT Galuh Adhi Pusaka, yaitu Direktur Utama H. ​​Iyus Suptandar BBA, Sipil Ir. Edyanti Arief M Si, Arsitek Ir Dudi Ginanjar, Direktur Teknik Pradnyo Harinuksmo ST. Adapun PT. Anailand hadir Komisaris H. Muhamad Yamin Kahar, Presiden Direktur Arie Merdekawan SE, Akuntan Yayah Rahmawaty SE MM, Sipil Beta Sandika ST dan Ahmad Kurniadi SE beserta direksi lainnya.

Melalui siaran persnya, Ketua Umum Yayasan Royal Amartha Nusantara, BRM, menyatakan. Dimas Bayu Amartha menyampaikan bahwa RAN Foundation dan PT. Anailand telah sepakat untuk mengikat kerjasama dalam pengelolaan objek wisata di Padang Pariman. Selain mengelola kawasan wisata alam Dempo Anailand, dengan luas lahan 400 hektar, lanjut Dimas, ke depan pihaknya juga akan melakukan kegiatan pelatihan dan pendidikan untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) pengelolaan objek wisata. perwakilan hukum melalui konsultasi hukum.

“Dalam letter of intent yang telah kami tandatangani dengan direksi PT. Anailand, investasi awal kami Rp 9,47 miliar dan akan terus naik hingga Rp 5 triliun. Kami sudah memiliki beberapa program unggulan di bidang pariwisata dan tentunya kami akan melakukan koordinasi lintas sektoral dan mendorong pemerintah daerah untuk terlibat dalam mendukung pelayanan dan kenyamanan pengunjung tempat wisata melalui advokasi dan edukasi. Semoga MOU ini menjadi langkah awal dalam penguatan peran pariwisata yang akan menjadi icon baru di Kabupaten Pariman,” ujar Ketua Umum RAN Foundation.

Dimas mengatakan, kedua belah pihak sepakat untuk memberikan acuan yang komprehensif bagi pengelolaan destinasi pariwisata yang berkelanjutan.Peningkatan kunjungan wisatawan ke objek wisata harus diimbangi dengan penyediaan infrastruktur pendukung. Secara sederhana, lanjutnya, perjanjian kerja sama atau nota kesepahaman ini merupakan bukti tertulis yang menunjukkan keinginan dua pihak atau lebih untuk bekerja sama dalam meningkatkan sektor pariwisata. Dimas meyakini bahwa menggali potensi sumber daya alam berupa pariwisata, mengoptimalkan hutan dan memanfaatkan kawasan hutan yang bernilai ekonomi, lingkungan dan sosial akan menguntungkan semua pihak.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, bersama pengurus RAN Foundation lainnya, kami menggunakan penelitian hukum empiris yang merupakan salah satu prinsip dalam penyelenggaraan pariwisata di Indonesia. Informasi yang disampaikan meliputi kewajiban pengelola untuk meningkatkan pengelolaan wisata alam di objek wisata alam sesuai dengan SNI 8013:2014. Kesepakatan tersebut memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak untuk bersinergi dalam memanfaatkan objek wisata yang terdiri dari wisma tamu, villa, clubhouse, kolam renang, outbond area, campsite, cafe dan lain-lain,” jelas Dimas.

Ketua Umum RAN Foundation menambahkan, kesepakatan tersebut juga mencakup skema bagi hasil dari hasil pengelolaan tempat wisata dengan porsi 60% dari RAN Foundation sebagai investor dan PT. Analand 40%. Bagi hasil, kata Dimas, dihitung dari pendapatan yang masuk setelah dikurangi biaya operasional dan honor karyawan. Dengan masuknya grand design investor, lanjutnya, tentunya akan menjadi perhatian RAN untuk bersama-sama mengeksplorasi keberlanjutan dalam perlindungan pariwisata dan konservasi pariwisata, katanya.

“Yang pada akhirnya digerakkan dan akan digerakkan oleh RAN Foundation dan GANNA tidak lain adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota yang ada di seluruh Indonesia. Khususnya para penggiat antinarkoba untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya, berperan aktif dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkuat perekonomian nasional sebagai basis kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional Yayasan RAN dan GANNA sebagai pilar yang merupakan upaya bersama berdasarkan kekeluargaan dan demokrasi ekonomi,” pungkas BRM. Dimas Bayu Amartha.

Source: hariangarutnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button