Nikmati Bali di Kampung Sabin Cirebon - WisataHits
Jawa Barat

Nikmati Bali di Kampung Sabin Cirebon

Ingin mengobati orang Cirebon yang ingin “menyembuhkan” tapi ribet dengan segala jenis

Jakarta (ANTARA) – Warga Jakarta dan Jawa Barat mungkin tidak perlu jauh-jauh ke Bali untuk menikmati keindahan Pulau Dewata.

Salah satunya terasa berlibur di Kampung Sabin Cirebon, tepatnya di kawasan Kota Baru Keandra, Jl. Nyi Ageng Serang, Sindangjawa, Dukuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Kampung Sabin, terik matahari seakan menembus siang hari.

Namun, jika Anda melihat-lihat banyak pemandangan hijau seperti hamparan sawah yang sejuk, Anda akan lebih menikmati liburan Anda di tempat-tempat wisata ini.

Mata akan disambut oleh bangunan unik beratap segitiga berhiaskan bambu dan jerami.

Sentuhan modern bangunan ditutupi dengan kaca, memungkinkan sinar matahari untuk menembus dengan mudah.

Gedung ini tampil menyambut tamu dengan menyajikan aneka racikan durian mulai dari kue hingga kopi.

Harganya mulai dari Rp 28.000 untuk sekotak pie durian.

Baca Juga: Menjelajah Keunikan Desa Wisata Tenganan Pegringsingan

Tidak hanya itu, semakin dalam Anda masuk, semakin banyak jalan berbatu yang menghubungkan gedung kaca di seberangnya.

Staf yang bertugas menyambut dengan hangat kedatangan para tamu dengan membimbing mereka ke tempat yang terinspirasi dari Bali di sisi kanan gedung.

Bangunan berupa candi juga menambah daya tarik kawasan tersebut.

Belum lagi tempatnya yang berada di tengah persawahan dan menghadirkan semilir angin sejuk di tengah teriknya siang hari.
Kampung Sabin Cirebon bernuansa Bali di Cirebon, Kamis. (04/08/2022). ANTARA/Lutfia

Bakat Bali
Tak hanya pura, tempat wisata ini menambah kesan Bali dengan hiasan kain kotak-kotak hitam putih atau biasa dikenal dengan kain poleng dan payung tedung kuning yang dipasang di pinggir jalan setapak.

Pengunjung juga bisa memilih tempat duduk bambu di berbagai lokasi sambil menikmati sejuknya hamparan sawah dan pemandangan indah Gunung Ciremai.

Ada juga yang mengobrol dengan pengunjung lain sambil menikmati pemandangan di halaman luas yang biasanya digunakan untuk acara besar seperti panggung musik atau pernikahan.

Fasilitas yang ditawarkan Kampung Sabin cukup lengkap mulai dari toilet, mushola hingga taman bermain anak yang ramah keluarga.

Baca Juga: UI Profesional Kembangkan Desa Wisata di Bali dengan Konsep Circular Economy

Selain itu, pengunjung juga dapat mengabadikan momen dengan berfoto di beberapa lokasi. Keindahan langit jingga di sore hari menambah kesan hangat di desa Sabin saat itu.

Liburan ke Bali ini semakin lengkap dengan menu di Kampung Sabin yang tak kalah menggiurkan.

Menunya beragam mulai dari nasi campur khas Bali hingga seafood dengan harga terjangkau yang patut dicoba oleh pengunjung.

Sementara itu, Manajer Operasional Kampung Sabin Tomi Prasojo mengatakan pihaknya sangat detail dalam mendesain arsitektur, berkomunikasi langsung dengan masyarakat Bali.

“Gerbang ini didesain oleh masyarakat Bali karena memiliki filosofi yang tidak boleh asal-asalan. Jadi kami berkonsultasi dan berkomunikasi dengan masyarakat Bali,” kata Tomi.

Tidak hanya itu, Tomi menjelaskan alasan mengapa Desa Sabin memilih nuansa alam dengan ornamen bambu karena terasa lebih natural dan natural serta menyatu dengan alam sesuai dengan suasana di desa.

Sementara itu, perwakilan Ayo Motret Jakarta Community Farhah yang kebetulan juga sedang berkunjung ke Kampung Sabin mengaku sangat merasakan suasana restoran Bali.

“Banyak ‘spot selfie’ ala Bali karena banyak unsur kepemilikan, seperti mengunjungi restoran di Bali,” kata Farhah.

Baca Juga: Desa Wisata Tawarkan Berbagai Pengalaman Unik kepada Wisatawan

Namun di sisi lain, Farhah juga memberikan kontribusi, yaitu kegagalan Desa Sabin dalam memberikan edukasi tentang buah durian, meskipun mereka menonjolkan wisata durian di fasilitasnya.

Ia mengatakan Kampung Sabin hanya memamerkan koleksi oleh-oleh buah durian yang terbuat dari berbagai jenis montong.

Keanekaragaman kuliner
Selain itu, kata Tomi, Kampung Sabin memiliki beragam menu kuliner mulai dari olahan lokal hingga mancanegara.

Ia juga merekomendasikan nasi campur Bali yang disesuaikan dengan lidah warga Jawa Barat.

Menurutnya, saat pertama kali mencoba sendok, lidah akan menjumpai kombinasi rasa manis dan dominan rasa asin dan gurih.

Selain itu, Tomi juga menyarankan Sate Lilit sebagai makanan favorit.

Makanan dan minuman yang tersedia mulai dari Rp 30.000.

Restoran yang dibuka pada Mei 2021 ini memperkenalkan konsepnya sebagai restoran wisata pertama di Cirebon dengan cita rasa Bali.

Baca Juga: Beristirahat dan Menikmati Jajanan Khas Desa Penglipuran, Bali

“Kami ingin mengobati orang Cirebon yang ingin ‘sembuh’ tapi ribet dengan macam-macam. Lagi pula, tur restoran ‘outdoor’ dilakukan di sini, ”kata Tomi.

Rumah makan yang dalam bahasa Jawa berarti “desa nasi” ini menempati lahan seluas sekitar tiga hektar dan dikelola bekerjasama dengan warga sekitar.

 
Pemandangan Desa Sabin di tengah persawahan dan Gunung Ciremai, Cirebon, Kamis (8/4/2022), ANTARA/Lutfia

Sedangkan untuk perawatan sawah, mulai dari penanaman, perawatan, hingga panen, yang dibagi menjadi tiga hingga empat tahap, agar sawah tidak langsung gundul.

Untuk masuk ke resto ini, pengunjung dikenakan biaya Rp 20.000 di hari biasa dan Rp 30.000 di hari libur nasional mulai pukul 09:00 – 21:00 WIB.

Menurut Tomi, mengakses Kampung Sabin cukup mudah, karena bisa naik kendaraan pribadi atau ojek online dalam waktu 40 menit dari stasiun atau terminal terdekat.

Setiap hari banyak pengunjung luar kota dari Tegal, Brebes, Sumedang, Bandung dan Jakarta yang penasaran ingin melihat restoran wisata tersebut.

Meski tidak ramai setiap hari, namun bisa mencapai sekitar 1000 pengunjung pada setiap hari libur seperti Sabtu dan Minggu.

Kedepannya, Tomi akan terus gencar melakukan promosi untuk menarik lebih banyak pengunjung ke Cirebon, khususnya Kampung Sabin.

“Biasanya kami beriklan melalui media online dan cetak lokal. Kemudian juga para pengunjung yang membagikan momennya di media sosial,” ujarnya.

Penerbit: Edy Sujatmiko
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: www.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button