Nikmati akhir pekan di Pasar Seniman Ubud - WisataHits
Yogyakarta

Nikmati akhir pekan di Pasar Seniman Ubud

Gianyar

Salah satu cara menikmati akhir pekan di Bali adalah dengan mengunjungi Pasar Seniman Ubud. Diadakan setiap tiga bulan sekali, kegiatan ini merupakan surganya bisnis rumahan.

Pasar Seniman Ubud kembali digelar pada Sabtu malam (17/12/2022) di Taman Bacaan Ubud, Gianyar. Suasana di venue cukup meriah, berbaur dengan turis domestik dan mancanegara. Mereka tetap ada berdiri UMKM lokal menawarkan berbagai produk mulai dari makanan, peralatan rumah tangga, pakaian, perawatan kulit, hingga karya seni.

Festival Manager Pasar Perajin Ubud, Dwi Ermayanthi mengatakan, Pasar Perajin Ubud dibuka pertama kali pada tahun 2020. acara Ini awalnya merupakan reaksi terhadap banyaknya karyawan hotel yang di-PHK.

“Mari terus membangun bisnis rumahan. Ketika kita melihat fenomena ini, kita fasilitasi saja. Kami akan menciptakan pasar yang akan kami adakan setiap bulan,” katanya kepada wartawan.

Erma mengklaim pasar kerajinan Ubud kini mulai berkembang. Beberapa peserta bahkan datang dari Surabaya dan Yogyakarta.

“Awalnya kebanyakan bahan makanantapi sekarang ada barang lain seperti perhiasan, perawatan kulit buatan sendiri, lalu ada produknya Kebersihan pribadi ini alami. Kebanyakan dari mereka adalah anak muda Indonesia,” imbuhnya.

Selain produk UMKM, Pasar Seniman Ubud kali ini berkolaborasi dengan KemBali Becik juga menyertakan pemutaran film dokumenter The Last Tourist.

“Kami senang ketika Returning to Bali Becik menawarkan untuk memutar film tersebut karena kami membutuhkan konten seperti ini, bukan? Itu juga yang membedakan pasar kita dengan pasar lain,” ujarnya lagi.

Travelers yang ingin berkunjung ke Pasar Seniman Ubud tidak perlu berpikir dua kali karena acara ini hanya berlangsung selama dua hari hingga Minggu (18/12/2022). Padahal Pasar Seniman Ubud rutin diadakan setiap tiga bulan sekali. Jadi jika Anda belum memiliki kesempatan bulan ini, Anda bisa datang lain kali.

Michelle Winowatan, Manajer Kampanye KemBali Becik mengatakan, kegiatan bersama ini merupakan bentuk komitmen untuk memperkenalkan pariwisata berkelanjutan. Menurutnya, pemutaran film “Wisata Terakhir” di Pasar Seniman Ubud sangat relevan dengan kondisi Bali saat ini.

“Konten edukasi kami publikasikan melalui media sosial, website dan juga melalui kegiatan offline seperti ini, misalnya di Pasar Seniman Ubud yang merupakan tempat pemutaran film ‘The Last Tourism’. Karena topik yang dibahas sangat relevan dengan apa yang terjadi di Bali sekarang. “, dia berkata.

Simak video “Kronologi Penangkapan Maling di Jembrana dengan Partisipasi ODGJ”.
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button