Ngayogjazz, momen mengunjungi komunitas pedesaan turis - WisataHits
Yogyakarta

Ngayogjazz, momen mengunjungi komunitas pedesaan turis

Ngayogjazz, momen mengunjungi komunitas pedesaan turis

tanpa judul

Krjogja.com – YOGYA – Dinas Pariwisata (Dispar) Yogyakarta mendukung penuh terselenggaranya acara Ngayogjazz di Cibuk Kidul Margoluwih Seyegan Sleman pada 19 November 2022. Acara Ngayogjazz ini tidak hanya mendekatkan musik jazz, tetapi juga memberikan momen untuk mendekatkan masyarakat pedesaan sampai ke tahu kapan mereka dikunjungi wisatawan.

“Ngayogjazz akan diadakan kembali pada tahun 2022 bekerjasama dengan pegiat musik jazz lainnya di DIY. Jadi Dispar DIY mendukung event Ngayogjazz ini dari tahun ke tahun,” kata Singgih Raharjo, Ketua Dispar DIY kepada KR di Yogyakarta, Sabtu. 29/10/2022).

Singgih mengatakan penyelenggaraan Ngayogjazz 2022 berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya, terutama pada tahun 2021. Karena Ngayogjazz 2021 akan diadakan dalam situasi yang tidak kondusif dan sangat terbatas, kunjungan akan dibatasi. Untuk menyelenggarakan Ngayogjazz 2022 yang situasinya lebih baik, kami mengundang para pecinta dan penikmat jazz yang ingin mendapatkan suasana berbeda dari acara jazz lainnya untuk datang dan merasakannya secara langsung.

“Ngayogjazz memang diadakan di tempat yang berbeda dari acara jazz lainnya, di mana itu disajikan di daerah pedesaan dan sangat dekat dengan masyarakat. Sehingga rasa lingkungan pedesaan dengan masyarakat akan sangat kuat pada event Ngayogjazz 2022 ini,” imbuhnya.

Selain itu, Singgih mengatakan Ngayogjazz pada dasarnya bertujuan untuk mempromosikan musik jazz dan mendekatkannya dengan masyarakat. Meski dari segi budget tidak terlalu banyak menyelenggarakan Ngayogjazz yang tidak menarik tiket.

“Ada pemberdayaan masyarakat yang benar-benar multiplier effect yang bisa sampai ke desa karena venuenya ada di desa. Dari segi akomodasi desa dan hotel do-it-yourself, mereka juga mendapatkan makanan, transportasi dan lain-lain,” kata Singgih.

Soal pemilihan venue Ngayogjazz yang harus di desa, Singgih mengatakan harus benar-benar ada kerjasama antar masyarakat yang baik di desa. Artinya desa dan masyarakatnya harus siap menerima kunjungan wisata alias ekosistemnya sudah bangun dan berjalan. Kuncinya adalah kegugupan masyarakat desa yang dijadikan tolak ukur dalam memilih venue untuk acara Ngayogjazz.

“Kami juga telah menawarkan kepada anggota panitia Ngayogjazz untuk menggunakan desa-desa di kabupaten lain di DIY. Misalnya di Bantul dan Sleman, alternatif ditawarkan di desa-desa di Gunungkidul dan Kulonprogo. Tentunya untuk menjangkau lebih luas perlu dilakukan survei terlebih dahulu, terlebih dahulu dengan kemauan masyarakat,” jelasnya.

Dari sisi pariwisata, penyelenggaraan Ngayogjazz sebenarnya sekaligus merupakan sosialisasi atau sosialisasi kepada masyarakat desa yang akan dikunjungi wisatawan. Sedangkan tujuan dari acara Ngayogjazz sendiri adalah untuk mendekatkan musik jazz kepada seluruh masyarakat di pelosok desa. Pihaknya mendukung terkait penganggaran sarana pembinaan di desa tempat acara berlangsung.

“Dampak Ngayogjazz di desa bisa mempromosikan kuliner lokal mulai dari ibu-ibu penjual barang dari desa hingga pelibatan masyarakat khususnya karang taruna dan Pokdarwis. Dengan kata lain, kami memperkenalkan dan mengangkat potensi desa untuk menjadi venue Ngayogjazz,” kata Singgih.

Acara rutin seperti Ngayogjazz menjadi pemicu wisatawan datang ke DIY. Untuk itu, pihaknya sangat berharap bisa ditangkap oleh pelaku industri pariwisata lainnya dengan menyusun paket-paket dari event-event sebelumnya. Misalnya event Ngayogjazz bisa dijadikan paket wisata dengan menggabungkannya dengan komunitas objek wisata lain dan menginap di beberapa lokasi.

“Paket wisata ini sangat menarik, apalagi event-event yang berlangsung di DIY sangat menarik dan tersedia sepanjang tahun. Semoga teman-teman Asita dan event lainnya seperti Ngayogjazz bisa memanfaatkan paket wisata yang menarik. Tentunya dapat menambah lama kunjungan, lama tinggal atau lama tinggal wisatawan, serta pengeluaran di masa yang akan datang,” pungkas Singgih.(Ira)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button