Ngayogjazz menghadirkan 45 musisi, saatnya jazz milik semua orang - WisataHits
Jawa Tengah

Ngayogjazz menghadirkan 45 musisi, saatnya jazz milik semua orang

Harianjogja.com, SLEMAN— Ngayogjazz lagi tahun ini. acara Musik jazz berlangsung di Cibuk Kidul, Desa Margoluwih, Kapanewon Seyegan.

Lebih dari 45 musisi jazz akan tampil menghibur penonton secara gratis. acara Hal ini diharapkan dapat mendongkrak pariwisata dan kegiatan ekonomi di Sleman dan DIY.

Ngayogjazz 2022 mengangkat topik Punya jazz-e, masih bening banyune. Tema ini berasal dari filosofi Jawa yang berbunyi mendapatkan ikan, tinggal air jernih. Dalam bahasa Indonesia, ungkapan ini berarti Tangkap ikannya tapi jangan sampai airnya keruh.

Dikontekstualisasikan dengan kondisi saat ini, manusia terkadang hanya mementingkan diri sendiri dan seringkali merugikan orang lain atau lingkungan di sekitarnya.

Ini adalah pengingat untuk Ngayogjazz untuk tetap menjadi festival namun tetap mempertahankan budaya dan tradisi leluhur.

BACA JUGA: Meningkatkan kualitas pendidikan Islam melalui bedah buku

Topik ini juga spesifik lokasi Ngayogjazz kali ini Cibuk Kidul yang terkenal dengan budidaya perikanannya. Berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Jogja, dusun ini memiliki sumber air melimpah yang dimanfaatkan warga untuk pertanian, tambak ikan, dan program wisata.

Ngayogjazz 2022 berlangsung pada pukul 13.00 WIB-22.00 WIB. Sejumlah artis turut memeriahkan acara ini antara lain Barry Likumahuwa Jazz Connection, Nonaria X Dua Empat, Monita Tahalea, Irsa Destiwi Quintet, Kua Etnika ft. Bonita, Sandrums x Sri Hanuraga ft. Rodrigo Parejo (Spanyol), NJJO & Maarten Hogenhius ( Belanda) dan masih banyak lagi.

Pelaksana Ngayogjazz, Aji Wartono, mengatakan Ngayogjazz harus menjadi acara budaya yang menyenangkan bagi semua orang. “Siapa pun bisa menggunakannya Ngayogjazz sebagai ekspresi. Bukan hanya komunitas musik, apa saja. Kemudian warga negara, bahkan dari pemerintah, akademisi, semua orang bisa menggunakannya Ngayogjazz itu untuk semuanya,” ujarnya, Kamis (17/11/2022).

Meski tidak banyak berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Ngayogjazz Kali ini semakin banyak komunitas yang datang baik dari dalam maupun luar Jogja, serta semakin banyak musisi yang berkolaborasi.

“Kalau di Ngayogjazz yang sebelumnya hanya menghadirkan 12 gereja, kali ini menjadi 18 gereja,” ujarnya.

Harapan Sekretaris Dinas Pariwisata DIY Anita Verawati Ngayogjazz dapat menggairahkan pariwisata dan perekonomian di DIY pada umumnya dan di Cibuk Kidul pada khususnya. “Kami berharap dampaknya luas,” katanya.

BACA JUGA: RM BTS Siap Rilis Album Solo “Indigo”

dalam ngayogjazz, Menurutnya, musik jazz kini semakin inklusif dan bisa dinikmati semua kalangan. “Biasanya jazz identik dengan kalangan tertentu. Dengan Ngayogjazz Ternyata jazz bisa jadi milik semua orang,” ujarnya.

Warga Cibuk Kidul Widodo mengatakan Cibuk Kidul memiliki potensi pertanian dan perikanan. Hasil utama perikanan Cibuk-Kidul adalah ikan nila. Hasil produksi ikan nila juga diolah warga menjadi kuliner khas yaitu ikan nila Dawet.

“Ada olahan lain seperti nila onde-onde dan olahan nila biasa. Di Cibuk Kidul juga ada kuliner yang tidak bisa ditemukan di tempat lain, yaitu Jenang Putih. Bahannya berupa tepung beras kemudian dimasak dengan proses tertentu, sehingga menghasilkan makanan yang lezat. Bisa dicicipi Ngayogjazz“, dia berkata.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button