Yogyakarta

Nataru Holiday, DIY mengimbau wisatawan untuk tidak berkerumun di Malioboro

jakarta

Yogyakarta biasanya menjadi pilihan paling populer bagi wisatawan lokal untuk liburan akhir tahun. Pemerintah Provinsi Yogyakarta telah menyusun sejumlah strategi agar pengunjung tidak terjebak di pusat kota seperti Maliboro.

“Yogya adalah favorit wisatawan domestik. Jadi kami menyediakan atau memiliki strategi untuk memperluasnya ke pemerintahan dan kota lain agar tidak menumpuk di satu tempat, biasanya Malioboro. Kami melakukan kegiatan menari di beberapa kabupaten atau kota. Mudah-mudahan tidak penuh, tapi merata,” ujarnya
Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Rahardjo saat konferensi pers di Jakarta.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno juga mengakui di tempat yang sama bahwa Yogyakarta merupakan salah satu destinasi favoritnya. Maka tak ada salahnya jika Yogya juga menjadi tuan rumah perhelatan ASEAN Tourism Forum (ATF) yang akan digelar mulai 2-5 Februari 2023.

“Kenapa Yogyakarta? Karena saya menentukan pilihan saya juga. Saya sangat puas dengan Yogyakarta, dan Yogyakarta welcome. Yogyakarta juga merupakan salah satu tujuan wisata prioritas yang memiliki infrastruktur MICE paling siap untuk mengadakan acara konferensi tingkat menteri internasional, termasuk kesediaan sumber daya manusia, “penyediaan akomodasi, penyediaan ruang pameran berskala besar, tempat wisata dengan keaslian budaya yang kuat, kuliner yang khas, dan destinasi wisata alam yang luar biasa”, ujar Sandiaga.

“Yang menarik, Bandara Internasional Yogyakarta paling siap. Jadi ketika saya mendarat di sana, itu seperti bandara internasional kelas dunia. Kami berharap akan lebih banyak penerbangan langsung untuk mendukung keberhasilan ATF 2023,” kata Menparekraf.

Untuk wisatawan di hari libur natal dan tahun baru ada pilihan wisata di DI Yogyakarta termasuk di Gunungkidul, kemudian ada desa wisata seperti Desa Widosari, Desa Wisata Langit Langit, Desa Wukirsari yang bisa dikunjungi.

“Ada juga legenda seperti desa Nglanggeran. Jadi selain destinasi unggulan, banyak destinasi baru yang dikembangkan di seluruh DI Yogyakarta,” imbuhnya pedagang.

Tonton video “Menparekraf menjawab masalah larangan konser hingga akhir Desember 2022”.
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/bnl)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button