MPM DIY: Pengembangan Mocaf Bisa Dipercepat Jadi Produk Unggulan - WisataHits
Yogyakarta

MPM DIY: Pengembangan Mocaf Bisa Dipercepat Jadi Produk Unggulan

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ubi kayu merupakan salah satu komoditas perdagangan penting yang dihasilkan oleh petani di Gunungkidul. Namun untuk lebih meningkatkan nilai eceran khususnya pada saat musim panen singkong perlu diolah menjadi produk lain yang salah satunya berpotensi untuk diolah menjadi tepung mocaf berbahan baku tepung singkong termodifikasi.

Mocaf merupakan bahan dasar yang dapat dibuat menjadi berbagai jenis produk makanan yang berkualitas dan premium. Mocaf memiliki banyak manfaat untuk dikonsumsi, termasuk untuk kesehatan. Namun sekali lagi, ini semua tentang harga, pemasaran, dan dukungan multi pihak untuk menjadikan Mocaf sebagai ikon masyarakat Gunungkidul.

Berkaitan dengan hal tersebut, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pengembangan Mocaf Gunungkidul dengan tema “Percepatan Mocaf Sebagai Produk Unggulan Kabupaten Gunungkidul”. Kegiatan tersebut berlangsung pada Rabu (27 Juli) di gedung pemerintahan wilayah Gunungkidul.

Sekda Gunungkidul hadir sebagai keynote speaker. Kontak lainnya adalah dari MPM PWM DIY, Administrasi Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Gunungkidul dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul.

MPM adalah lembaga Dakwah Sosial yang telah mendukung kelompok Mocaf di Gunungkidul selama sekitar sepuluh tahun dan masih sangat konsisten dalam memperkuat komunitas di daerah ini.

“Kami ingin maju agar pengembangan Mocaf bisa dipercepat sehingga bisa menjadi produk unggulan dan mainstream di Gunungkidul. Oleh karena itu, sinergi penthahelix sains, bisnis, komunitas, pemerintah dan media sangat diperlukan untuk mempercepat perkembangan Mocaf,” kata Agus Amin Syaifuddin, Ketua MPM PWM DIY di Gunungkidul, Rabu (27/7).

Sementara itu, Yuni Hartini, Kepala Departemen Ekonomi dan Sumber Daya Alam, menyampaikan beberapa strategi yang dapat diterapkan, antara lain literasi dan edukasi masyarakat yang lebih luas tentang Mocaf, jaringan pemasaran, pengembangan kebijakan untuk mendorong pengembangan pangan lokal, dan branding Mocaf yang lebih masif dan mendorong tempat pengolahan mocaf menjadi destinasi wisata. Sementara itu, Rismiyadi, Kepala Dinas Pertanian dan Gizi Gunungkidul, mengatakan lahirnya inovasi teknologi singkong di Kemenkeu membuka peluang bisnis yang potensial dan keberadaannya menjadi alternatif bagi industri pengolahan makanan sehat nasional.

Source: muhammadiyah.or.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button