Mitologi naga setan di balik fenomena alam karya Bledug Kuwu Purwodadi - WisataHits
Jawa Tengah

Mitologi naga setan di balik fenomena alam karya Bledug Kuwu Purwodadi

Dari mitologi ini, sebagian orang percaya bahwa semburan lumpur memiliki sisi magis atau magis. Masyarakat setempat juga sering mengadakan ritual di Bledug Kuwu setiap hari Kamis atau Jumat.

Ritual tersebut dilakukan oleh masyarakat dengan membuat sesaji berupa pisang raja untuk laki-laki atau pisang kawista untuk perempuan, bunga setaman, kapur sirih dan air. Pengunjung yang melakukan ritual di Bledug Kuwu percaya bahwa keinginan mereka dikabulkan oleh leluhur yang menghuni situs tersebut.

Biasanya orang yang melakukan ritual tersebut berasal dari kota yang berbeda dan ingin mendapatkan posisi atau kekuasaan tertentu. Secara ilmiah, proses pembentukan Bledug Kuwu terjadi karena adanya tekanan gas dari dalam bumi yang dapat mendorong batuan di atasnya.

Lokasi Bledug Kuwu berada di Zona Randublatung yang merupakan tempat endapan aluvial dan morfologi. Selain itu, daerah tersebut juga memiliki garis patahan yang memungkinkan adanya tekanan gas dari interior bumi.

Endapan aluvial di zona Randublatungs ini memiliki struktur batuan lunak. Tekanan gas dari bumi dapat lebih mudah keluar dari area ini, kemudian aliran debris terbentuk.

Selain itu, sebelum abad ke-17, Pulau Jawa dan lereng Gunung Muria dipisahkan oleh selat yang lebar dan dalam. Seiring waktu, selat yang disebut Selat Muria menjadi lebih dangkal, sehingga kapal tidak bisa lewat.

Saat itu, Bledug Kuwu diartikan sebagai garis pantai Selat Muria. Selain itu, diyakini air laut dari Selat Muria terperangkap dan kemudian menyebar ke kawasan Bledug Kuwu.

Bledug Kuwu Spray mengandung gas berwarna putih yang berbau seperti telur busuk. Gas tersebut adalah hidrogen sulfida yang mengandung unsur belerang atau belerang, selain itu Bledug Kuwu juga mengeluarkan gas karbondioksida.

Hal ini terlihat ketika lumpur yang dicurahkan Bledug Kuwu dimasukkan ke dalam air kapur dan air menjadi keruh. Konsentrasi gas karbon dioksida di Bledug Kuwu menjadi sangat tinggi dan mematikan pada waktu-waktu tertentu, yaitu antara pukul 19.00 – 07.00. Oleh karena itu, lebih baik tidak mengunjungi kawasan Bledug Kuwu pada waktu-waktu tersebut.

Source: jateng.liputan6.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button