Misteri Kenaikan Silayur Semarang dan Urban Legend Perempuan Tanpa Kepala - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Misteri Kenaikan Silayur Semarang dan Urban Legend Perempuan Tanpa Kepala – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Pengendara sepeda motor yang melintasi Pendakian Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang, Rabu (26/10/2022). (Solopos.com ponco Wiyono)

Solopos.com, SEMARANG — Silayur menanjak di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang merupakan salah satu jalur tengkorak atau rawan kecelakaan lalu lintas. Hal ini juga yang membuat kenaikan Silayur diselimuti cerita misterius bahkan urban Legenda bagi masyarakat Semarang dan sekitarnya.

Salah satunya perkotaan Legenda Pendakian Silayur Semarang yang paling terkenal adalah penampakan perempuan tanpa kepala atau di tengah jalan. Kemunculan wanita misterius itu juga menarik perhatian para pengguna jalan, sebagian besar pengemudi truk khawatir akan menimbulkan kecelakaan.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

Seorang warga Ngaliyan, Winar, 36, mengaku menyaksikan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan truk di lereng Silayur di Semarang. Saat dimintai keterangan, sopir mengaku sebelum kejadian melihat sosok wanita cantik tiba-tiba melintas di tengah jalan.

“Dia spontan mengelak dan malah menabrak batas jalur,” kata Winar Solopos.comRabu (26/10/2022).

Berdasarkan cerita yang sudah tersebar luas di masyarakat atau kota Legenda Warga sekitar kebangkitan Silayur Semarang, sosok wanita cantik yang kerap muncul, merupakan jelmaan Ranem. Dikisahkan Ranem adalah perempuan asal Solo yang menjadi korban mutilasi dan jasadnya ditemukan di kawasan Pendakian Silayur.

Baca Juga : Misteri Penampakan Ular pada Penyair di Kelenteng Tugu Semarang

“Ranem dibunuh dan dimutilasi sekitar tahun 1980-an. Orang sering melihat sosoknya dalam bentuk utuh, tanpa kepala atau hanya dengan kepala,” kata ketua Semarangker, komunitas pemburu tempat angker di Kota Semarang, Pamuji.

korban mutilasi

Pamuji mengatakan wajar jika penampilan Ranem sesekali hanya bagian dari tubuh. Karena ketika kepala Ranem dimutilasi, dia dipotong dari tubuhnya. Ranem dipercaya sebagai wanita cantik yang bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) semasa hidupnya.

“Banyak pengemudi juga mengaku melihat wanita tanpa kepala di daerah itu,” kata Pamuji.

Baca juga: Blog Bremsen, Truk Supeltas Tabrakan di Palang Putih Salatiga

Pria botak yang kerap menguji nyali di tempat angker ini mengaku sudah beberapa kali mengunjungi pendakian Silayur. Dalam kegiatan ini, ia dan rekan-rekannya juga sempat mengalami berbagai kejadian aneh di luar nalar.

“Suatu kali tangisan terdengar, tetapi tidak ada sosok. Kadang baunya tengik seperti darah, tapi sesaat kemudian berubah menjadi bau yang harum,” jelasnya.

Pemerintah sendiri telah berupaya untuk menghilangkan stigma angker saat mendaki Silayur Semarang. Salah satunya adalah dibukanya tempat wisata berupa hutan di tengah kota yang bernama Taman Silayur.

Namun, kawasan tersebut masih diduga angker karena sering terjadi kecelakaan. Terakhir, kecelakaan terjadi pada 25 Juni 2022 saat pendakian di Silayur. Saat itu, sebuah truk tidak akan jatuh ke jurang sedalam 7 meter karena tidak bisa mendaki tanjakan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button