Misteri Kematian Puluhan Ikan Dewa Bulan Kuningan, Apa Penyebabnya? - WisataHits
Jawa Barat

Misteri Kematian Puluhan Ikan Dewa Bulan Kuningan, Apa Penyebabnya?

Ikan Para Dewa | © Shutterstock / Ficri Pebriyana

Sebuah video viral yang memperlihatkan puluhan ikan mas di objek wisata Cibulan, Desa Manis Kidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan mati mendadak sehingga menimbulkan kegemparan di masyarakat.

Dalam video tersebut, puluhan ikan berukuran cukup besar terlihat mati pada Selasa (30/8/2022). Postingan ini kemudian diunggah ke halaman Facebook dengan nama akun Om Beben, dan 1.466 netizen langsung meresponnya.

Mereka tampak membagikan video tersebut. Sejumlah warga terlihat mengubur ikan mas dengan latar belakang taman. Sementara itu, akun Om Beben menuliskan keterangan di bawah video yang diunggah.

Legenda ikan dewa, jelmaan pasukan Siliwangi yang menjaga kolam pemandian

“Tanda apa itu, ikan mas di Cibulan mati,” kutip Om Beben dengan emoticon menangis berita.

Ikan Dewa Cibulan tidak hanya menjadi hewan bagi masyarakat sekitar objek wisata ini. Mereka percaya bahwa ikan tersebut adalah jelmaan prajurit Siliwangi yang dikutuk karena tidak menaati Prabu Siliwangi.

Karena kesakralan hewan ini membuat masyarakat sekitar mengubur ikan ini layaknya manusia. Video tersebut memperlihatkan warga berjilbab seperti manusia dan berdoa ketika mereka meninggal.

Pengelola objek wisata Cibulan Maman Suherman mengatakan, proses penguburan seperti manusia yang dibungkus kain kafan karena kepercayaan masyarakat. Namun, tidak ada doa yang dipanjatkan atau diberikan untuk Godfish.

“Sudah menjadi tradisi sejak lama untuk diangkat dan dikubur lalu diselubungi. Tidak ada ritual khusus, itu saja,” ujarnya yang dibebaskan Kedua.

Kronologis kejadian

Pengelola fasilitas wisata Pemandian Cibulan H Didi Sutardi mengatakan, dua hari lalu seorang pegawai Maman menerima laporan dari security, Emo Tarma, yang melihat banyak ikan terlihat dalam kondisi tidak aman.

Ini segera mendorong Maman untuk memverifikasi kebenaran. Pada malam kedua dia memeriksa tempat itu lagi dengan senter, tetapi ikan itu tampak agresif.

Jadi, terus terang, sejumlah dewa ikan dipindahkan ke kolam lain yang masih menjadi objek wisata Pemandian Cibulan hingga saat ini. Upaya ini tidak berhasil, karena banyak ikan lele mati.

“Yang 20 (mati) akan bertemu lagi setelah hasil lab masuk. Dari kantor butuh waktu antara 3-4 hari (hasilnya),” kata Didi yang diinformasikan Kedua.

Jenis Ikan yang Dilindungi di Indonesia (Bagian 1)

Sementara itu, Kepala Desa Manis Kidul, M. Sadiman, juga mengunjungi objek wisata terkenal di kawasan Kuningan ini. Ia mengaku hanya ingin mengetahui kronologis mengapa ikan keramat ini bisa mati berkali-kali.

Karena menurutnya, dibandingkan peristiwa sebelumnya, kejadian di tahun 2022 ini merupakan kematian ikan lele dalam sehari lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

“Saya tidak ingin berprasangka ini atau itu tentang banyaknya kematian ikan lele, jadi kami membutuhkan penjelasan kronologis,” jelasnya. Cirebon Hebat.

Ia juga mengimbau semua pihak untuk tidak saling menyalahkan. Namun tugasnya adalah mencari solusi terbaik dari permasalahan yang menggairahkan masyarakat sekitar Kuningan.

Hasil dari lab?

Tidak hanya pengelolanya, kepunahan massal ikan bandeng ini ditanggapi serius oleh pihak yang terkena dampak. Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kuningan Denny Rianto mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kematian ikan tersebut.

Mereka kini hanya menduga penyebab kematian massal ikan ini karena fluktuasi suhu dan cuaca ekstrem. Selain itu, ada juga kemungkinan mempengaruhi katering dengan pengunjung yang datang.

Namun untuk mengetahui penyebab pastinya, Denny meminta semua pihak menunggu hasil uji lab sampel ikan yang diserahkan. Sampel ikan lele yang mati ini dikirim ke Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Ikan (BKIPM) Cirebon.

Jenis Ikan yang Dilindungi di Indonesia (Bagian 2)

“Saat ini sampel ikan mati telah dikirim ke BKIPM Cirebon untuk dilakukan pengujian lebih lanjut dan belum ada informasi hasil pengujian tersebut,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Angkatan Laut Provinsi Jawa Barat Hermansyah. Kedua.

Soal kualitas air, Hermansyah menyatakan tidak ada kendala. Kualitas air di Cibulan memenuhi syarat untuk pengembangbiakan ikan bandeng, sehingga pihaknya tidak berani membeberkan penyebab kematiannya.

Godfish tidak hanya dianggap suci, tetapi juga salah satu spesies ikan langka dan terancam punah. Status ini ditetapkan oleh International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN).

Menyikapi statusnya yang langka, Pemerintah Kabupaten Kuningan mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2009 tentang Konservasi Burung dan Satwa Ikan. Ikan bandeng masih menjadi salah satu hewan yang dilindungi.

Tidak hanya Pemerintah Kabupaten Kuningan, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) juga berupaya melestarikan ikan keramat ini dengan menggandeng Balai Penelitian Perikanan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP).

Source: www.goodnewsfromindonesia.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button