Minuman tradisional mendukung wisata kesehatan - WisataHits
Jawa Tengah

Minuman tradisional mendukung wisata kesehatan

Minuman tradisional mendukung wisata kesehatan

VOA —

Indonesia kaya akan tanaman obat seperti jahe, meniran, kunyit, bawang putih, lengkuas, temulawak dan masih banyak lagi. Jenis tanaman ini diolah menjadi minuman sehat seperti herbal dan non herbal.

Politeknik Kesehatan Surakarta merupakan satu-satunya sekolah di dunia yang mengkhususkan diri pada studi jamu tradisional. Salah satu lulusannya, Gus Ming Ing Setiawan, kini menjadi tenaga kesehatan tradisional.

“Tanaman obat di Indonesia banyak, hampir puluhan ribu spesies yang bisa dikembangkan. Kalau di dunia Indonesia terkenal dengan kopinya, kenapa jamu tidak dibawa kembali? Kalau dulu jamu digunakan sebagai obat tradisional, tapi kami juga ingin mengingatkan bahwa jamu adalah minuman yang lebih bisa diterima oleh masyarakat,” jelasnya.

Stefani Selina dan pakar jamu Gus Minging Setiawan (Foto: istimewa).

Stefani Selina dan pakar jamu Gus Minging Setiawan (Foto: istimewa).

Pria kelahiran Solo berusia 50 tahun ini juga mengatakan, sudah ada beberapa kedai minuman sehat atau biasa disebut kafe Jamu di Jawa Tengah.

“Memang kita perlu memberikan pendidikan yang kuat kepada mereka (masyarakat) tentang bagaimana citra cita rasa tradisional yang terkesan kuno menjadi kekinian. Inilah cara kami membawa masa lalu ke masa kini. Oleh karena itu kami hadirkan nuansa yang menarik, ada tradisi, sejarah, pendidikan dan pengalaman yang bisa menarik di kota Solo, sehingga kedepannya menjadi magnet pariwisata,” imbuhnya.

Café Djampi Jawi di lantai paling atas (foto milik).

Café Djampi Jawi di lantai paling atas (foto milik).

Selain citra cita rasa tradisional yang sudah kekinian, Tedjo Widodo, salah satu pengelola gerai minuman sehat “Djampi Jawi”, menawarkan menu minuman yang berbeda dengan nama yang unik, seperti “Slimdeal” untuk melangsingkan tubuh dan “pancasona” untuk memperkuat kekebalan tubuh. Arti dari nama toko tersebut, djampi artinya jamu dan Jawi artinya Jawa.

“Resep yang kami buat berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan secara umum. Misalnya ada ramuan “Gagah Prakoso” yang kami produksi khusus untuk meningkatkan vitalitas pria. Selain itu, ada juga bahan antihipertensi yang dikenal sebagai andating atau antihipertensi, ujarnya.

Tedjo Widodo di warung yang menjual minuman sehat bernuansa Jawa (Foto: istimewa).

Tedjo Widodo di warung yang menjual minuman sehat bernuansa Jawa (Foto: istimewa).

Menurut Tedjo, ramuan minuman sehat harus dilestarikan karena selain menyehatkan juga merupakan warisan budaya nenek moyang kita.

“Pemerintah Indonesia telah menetapkan tiga kota sebagai destinasi wisata kesehatan, yaitu Yogyakarta, Solo, dan Bali. Salah satu dukungan nyata kami untuk mensukseskan program pemerintah ini adalah dibukanya kafe jamu “Djampi Jawi” untuk menunjukkan bahwa jamu tidak hanya identik dengan masyarakat yang berada di pinggiran, tetapi kami mencoba untuk memberikan nilai tambah pada hal ini. obat alami. Nanti masyarakat akan mengenal jamu sebagai warisan leluhur nusantara yang akan terus kita kembangkan,” imbuhnya.

Upaya mempopulerkan jamu di kalangan generasi muda kini tengah diusung dengan nama-nama modern, ungkap Stefani Selina, penanggung jawab penelitian dan pengembangan minuman kesehatan tersebut.

“Yang pertama adalah nama-nama kreatif di menu, kami menargetkan usia dari anak-anak hingga Gen Z dan milenial. Jenis minuman yang kami tawarkan adalah minuman kembang telang yang berkhasiat untuk menenangkan, meningkatkan daya ingat dan baik untuk mata.”

Contoh penyajian minuman dan makanan tradisional Jawa (Foto: kesopanan).

Contoh penyajian minuman dan makanan tradisional Jawa (Foto: kesopanan).

Menurut Stefani, agar minuman sehat mendukung wisata kesehatan yang digalakkan pemerintah, maka harus dibuka usaha kuliner seperti Djampi Jawi.

“Kedua, kami melayani pendatang dari luar kota yang ingin mencoba makanan dan minuman tradisional, dan ada Jamu Tours dan Jamu Experiences yang mencakup program tentang fungsi dan pengolahan jamu.”

Selain di Jawa Tengah, warung yang menjual minuman sehat jenis ini juga mulai bermunculan di luar Jawa, termasuk di Balikpapan. [ps/em]

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button