Meski biaya listrik semakin mahal, Sido Muncul tetap mengandalkan EBT
jakarta –
Direktur PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (Sido Muncul) Irwan Hidayat menegaskan, pihaknya akan terus mensosialisasikan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam bisnisnya. Meski harus membayar tagihan listrik lebih mahal, yakni 3% lebih tinggi dari listrik industri.
“Biaya penggunaan energi baru terbarukan, atau EBT, 3% lebih tinggi daripada listrik industri. Kami tetap berkomitmen menggunakan EBT sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, menjaga lingkungan dan menjadi industri hijau yang ramah lingkungan. kata Irwan dalam keterangan tertulis, Jumat (18/11/2022).
Sido Muncul sebelumnya diketahui menjalin kerjasama dengan PLN sebagai bagian dari penyediaan dan penggunaan EBT. Hal itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara keduanya pada Rabu (26/10) di Pabrik Agrowisata Sido Muncul, Semarang.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Atas komitmen tersebut Sido Muncul mendapatkan sertifikat The First National Customers Category Jamu Company oleh PLN dengan menerima Renewable Energy Certificate (REC). REC merupakan salah satu inovasi green product PLN untuk memudahkan pelanggan mendapatkan kredit atas penggunaan EBT secara transparan dan akuntabel tanpa mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.
Lebih lanjut Irwan menjelaskan, 100% sumber daya listrik yang dibeli Sido Muncul dari PLN menggunakan listrik REC. Dengan jumlah tersebut, sumber energi ramah lingkungan dari Sido Muncul saat ini sudah mencapai 95%. Termasuk EBT 84% yang terdiri dari biomassa dari limbah sayuran dan serpihan kayu (51%), PLTS (2%), REC (31%), gas alam (11%) dan bahan bakar fosil sebesar 5%.
Tak hanya itu, kata dia, Sido Muncul juga mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap di atas pabrik. Pengoperasian panel surya ini juga merupakan bentuk upaya Sido Muncul untuk menyediakan dan memanfaatkan EBT, sehingga diharapkan dapat mempercepat pencapaian target penurunan emisi CO2.
(ega/ega)
Source: news.google.com