Merancang jalan tol di Terusan Mataram berupa jembatan, pihak proyek membutuhkan tambahan lahan 18,8 hektar. - WisataHits
Jawa Tengah

Merancang jalan tol di Terusan Mataram berupa jembatan, pihak proyek membutuhkan tambahan lahan 18,8 hektar.

Desain jalan tol Jogja Bawen memiliki struktur jembatan di atas sungai limbah Mataram. (doc.ist/PT JJB)

Selain itu, tambah Kustini, ada jalan inspeksi di sepanjang Terusan Mataram yang kondisinya sering rusak.

SuaraJogja.id – PT Jasamarga Jogja Bawen (PT JJB) mengatakan progres pembebasan lahan untuk proyek tol Jogja-Bawen saat ini sudah mencapai 65 persen.

Direktur Utama PT JJB Dwi Winarso mengatakan, 35% dari lahan tersebut masih belum rampung karena merupakan lahan dengan keistimewaan dan tambahan lahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan desain jalan jembatan di atas jembatan kanal yang akan diperiksa dari Mataram.

“[Kebutuhan penambahan lahan di area Selokan Mataram] 18,8 hektar (ha). Prosesnya dikunci untuk 35 persen yang belum dibebaskan,” katanya kepada wartawan, Kamis (18/8/2022).

“Tidak ada hambatan untuk ini, hanya proses khusus yang harus dilalui dan kami terus melaluinya untuk melepaskannya. Seperti kas desa, wakaf, semuanya butuh proses,” lanjutnya.

Baca juga: Wah! Erwin Ramdani mencetak dua gol bersama Persib ke gawang PSS Sleman

Sementara itu, terkait pengembangan Kawasan Sewerage Mataram yang merupakan situs cagar budaya, pihaknya telah menginstruksikan agar pekerjaan yang dilakukan tidak berdampak pada core zone, jalan inspeksi, maupun ruas kanan kiri.

Sehingga jalan tol di kawasan itu akan dibangun berupa jembatan. Memiliki lebar portal sekitar 40-50 meter, ujung ke ujung.

Selain itu, jarak dari tiang ke selokan di sisi saluran inspeksi lebarnya sekitar dua meter.

Konstruksi diharapkan mencapai 18 persen pada akhir tahun

Dia menambahkan, progres konstruksi seksi I ruas tol Jogja-Bawen sepanjang 88 km mencapai 1,062%. Setidaknya pengerjaan sudah di km 76.

Baca Juga: Ada Siswa Covid-19 Selama PTM, Dinas Pendidikan Sleman: Sekolah Tidak Segera Diliburkan

“Penyimpangan positif, lebih cepat dari yang direncanakan. Banyak pekerjaan yang sedang dilakukan di lapangan untuk mencapai kemajuan akhir tahun sebesar 18 persen [konstruksi],” dia berkata.

Target pembangunan Tol Jogja-Bawen Seksi I sebesar 18%. Dan untuk mencapai target tersebut, kontraktor di lapangan akan mengoptimalkan pekerjaan pada areal yang sudah dibersihkan hingga 65% yang telah disebutkan sebelumnya.

“Kami memiliki beberapa lokasi yang bisa dilakukan. Bisa dilakukan di jembatan, pekerjaan bendungan bisa dilakukan,” katanya.

Selain itu, pekerjaan yang memikul beban berat adalah struktur, salah satunya adalah struktur layang Jalan Mataram pada segmen tiga dan empat.

“Berhasil, seksi aku, bukan? [struktur konstruksinya] berupa jembatan, berjarak 4,4 km, di atas Terusan Mataram. Ada segmen satu sampai empat, segmen tiga dan empat sudah bisa dikerjakan,” imbuhnya.

Bupati mengusulkan jalur sepeda di jalan inspeksi

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyatakan, Pemerintah Kabupaten Sleman selalu mendukung program pemerintah, salah satunya pembangunan jalan tol, baik Jogja-Solo maupun Jogja-Bawen.

Menurut dia, pintu keluar tol Jogja Bawen di Candi Kapanewon nantinya bisa dibuka untuk umum guna meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan.

Selain itu, tambah Kustini, ada jalan inspeksi di sepanjang jalan Mataram yang sering rusak.

“Saya memberi masukan dan menyarankan bagaimana jalan inspeksi bisa digunakan untuk wisata sepeda. Jadi jalan tol ini nantinya bisa digunakan dengan jalan di atas dan di bawah,” ujarnya.

“Untuk kegiatan masyarakat,” lanjutnya.

Bupati mengumumkan, Pemkab Sleman akan mencoba mengajukan ke kementerian terkait jika usulan tersebut tidak bisa dipertimbangkan oleh pelaksana proyek tol.

Menanggapi usulan tersebut, Direktur Utama PT JJB Dwi Winarso mengatakan akan mengundang Pemerintah Kabupaten Sleman untuk mengajukan proposal ke Kementerian.

“Kalau memang diusulkan dan ada pembahasan di sana, kami akan mengikuti kebijakan kementerian,” jawabnya.

Namun, jika usulan Bupati Sleman itu disetujui Kementerian, pihaknya belum bisa memastikan usulan itu berjalan paralel dengan proyek jalan tol.

“Ya mudah-mudahan ada pembahasan di sana ya. Ada prosesnya,” ujarnya.

Kontributor: Uli Febriarni

Source: jogja.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button