Menyesal jadi pemburu, bapak di Ponorogo ini setia dengan hewan langka ini - WisataHits
Jawa Timur

Menyesal jadi pemburu, bapak di Ponorogo ini setia dengan hewan langka ini

INDOZONE.ID – Memelihara kucing, anjing, gurun, dan kambing adalah hal biasa. Namun, berbeda dengan Imam Subaweh (60), warga Desa Siman, Kecamatan Siman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur justru memelihara rusa Jawa.

Baweh, begitu ia biasa disapa, mengaku telah memelihara rusa Jawa selama 20 tahun. Selain memeliharanya, Baweh juga memelihara rusa Jawa di kebunnya. Bahkan, ia telah memelihara lebih dari 60 rusa hingga saat ini.

rusa jawaBaweh adalah “bapak” dari puluhan rusa Jawa (Z Creator/Gayuh Satria)

Terharu melihat rusa terlantar

Kecintaannya pada mamalia berkaki empat yang bernama latin Muntiacus Muntjak ini berawal dari hobinya berburu di hutan saat masih kecil. Hatinya bahkan sedih saat melihat anak rusa betina sendirian di hutan sementara ibunya mungkin telah diburu oleh pemburu lain.

rusa jawaBaweh pelihara anak rusa (Z Creators/Gayuh Satria)

Melihat hal tersebut, ia tergerak untuk membawa pulang rusa tersebut dan ia merawatnya. Tak disangka, rusa yang dibawanya kembali dari hutan sangat pandai beradaptasi dengan lingkungan manusia. Dari situ, Baweh berinisiatif mencari rusa jantan lain untuk dijadikan pasangan peliharaan betinanya.

“Selama ini rusa yang saya beri nama Siti itu masih hidup, mungkin berumur 25 tahun,” kata Baweh, Sabtu (27/8/2022).

rusa jawaBaweh memelihara rusa jawa di kebunnya (Z Creators/Gayuh Satria)

Baweh tidak pernah menyangka bisa mempertemukan seekor kijang jantan dan betina, dan dia berhasil menjadi bapak keturunan. Sejak itu ia bertekad untuk mengembalikan populasi rusa di hutan dan berhenti berburu.

rusa jawaRusa Jawa Baweh Peduli (Z Creators/Gayuh Satria)

Namun ketika ia berhasil memelihara kijang dan mencoba melepaskannya kembali ke hutan, kondisi alamnya tidak lagi seperti semasa mudanya. Di masa lalu, hutan lindung masih lebat dan proporsi kebakaran hutan masih rendah.

“Setelah dilepas, ternyata saya tidak butuh waktu seminggu untuk memburunya. Selain itu, risiko kehabisan makanan akibat kebakaran hutan dan kekeringan sangat tinggi,” kata Baweh.

Melihat hal tersebut, ia bekerja sama dengan beberapa instansi pemerintah untuk membantu konservasi dan penangkaran rusa jawa. Tempat tersebut juga sering menjadi tujuan wisata edukasi, sering dikunjungi oleh anak-anak sekolah yang ingin melihat rusa, hewan yang dilindungi ini.

“Saya mengajari mereka cara merawat mereka, cara memberi makan mereka, cara hidup rusa,” kata Baweh.

Suka duka beternak kijang jawa

rusa jawaChow rusa jawa tidak boleh asal-asalan (Z Creators/Gayuh Satria)

Ayah dua anak ini juga berbagi suka dan duka merawat rusa Jawa selama puluhan tahun. Selain pilihan makanan yang spesifik.

“Rumput dengan bulu atau rambut halus tidak menginginkan itu. Tapi kalau jagung atau singkong bisa dijadikan camilan,” kata Baweh.

Musim kawin kijang yang hampir tidak mengenal waktu juga memudahkannya untuk mengembangbiakkan kijang jawa. Dengan masa kehamilan sembilan bulan yang hampir mirip manusia, rusa dapat menghasilkan keturunan setiap tahun.

“Saat ini ada sekitar 20 peternak rusa di rumah saya yang bisa menghasilkan keturunan,” kata Baweh.

Ia juga tetap berkomitmen untuk melestarikan rusa Jawa karena populasinya di alam liar saat ini sangat sedikit. Selain keadaan hutan yang tidak seperti dulu lagi, satwa masih diburu di dalam hutan.

“Masih ada, tapi itupun, 10 pucuk senjata diarahkan ke ekor,” pungkas Baweh.

Artikel menarik lainnya:

Buat cerita lucumu sendiri dan dapatkan berbagai hadiah menarik! Mari bergabung Z Pencipta dengan mengklik di sini.

Z PenciptaZ Pencipta

Source: www.indozone.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button