Menteri Sandiaga Uno kunjungi Desa Wisata Widosari, Kulonprogo - WisataHits
Yogyakarta

Menteri Sandiaga Uno kunjungi Desa Wisata Widosari, Kulonprogo

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Parekraf/Baparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi destinasi wisata Puncak Widosari, tepatnya di Desa Widosari, Desa Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Istimewa Yogyakarta Provinsi (DIY), belum lama ini (Sabtu, 2 Juli 2022 sore).














Siaran pers yang diterima koranbernas.id Pengelola Desa Wisata Widosari menyatakan, Rabu (7/6/2022), Widosari masuk dalam 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia Tourism Village Awards (ADWI) 2022. ADWI sendiri merupakan program unggulan Kementerian Pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai penggerak bagi revitalisasi pertumbuhan ekonomi dan Pengembangan Pariwisata Indonesia.

Sandi mengatakan Desa Wisata Widosari memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari 7 kategori. Yaitu, daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni budaya), cinderamata (kuliner, Modedan kerajinan), keluarga angkattoilet umum, digital dan kreatif, kebersihan kesehatan keselamatan u ketahanan lingkungan (CHSE) dan lembaga desa. Desa Wisata Widosari akan menjadi peserta program Astra Welfare Village (DSA) tahun depan.







Menurut Sandi, kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Astra dan mitra strategis lainnya dalam pengembangan desa wisata berdampak besar pada revitalisasi ekonomi kotamadya pasca pandemi virus corona (COVID-19) pada 2019.

Desa Wisata Widosari merupakan desa wisata yang terletak di perbukitan Menoreh utara pada ketinggian ± 900 meter di atas permukaan laut dan 36 km atau 1 jam 15 menit dari kota Yogya.







Puncak Widosari adalah titik tertinggi dari sebuah bukit yang disebut Bukit Widosari, yang merupakan gugusan Pegunungan Menoreh. Bukit ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan ikon batu besar di atas bukit dan merupakan objek wisata yang terkenal.







Situs ini telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya warisan geografis oleh pemerintah pusat pada tahun 2021 dari 20 situs geologi (situs geografis) di Yogyakarta.

Sandi yang didampingi Pj. Bupati Kulon Progo Tri Shaktiyana mengakui prestasi Kabupaten Kulon Progo yang masuk dalam peringkat 50 besar desa wisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selama dua tahun berturut-turut.

“Januari akan Forum Pariwisata ASEAN di Yogyakarta. Dan desa wisata di sekitar Yogyakarta akan kami revitalisasi menjadi destinasi wisata rencana perjalanan oleh delegasi dari 10 negara ASEAN yang akan hadir di Yogya, termasuk Desa Wisata Widosari,” ujarnya.

“Ini adalah bagian dari distrik yang kembali ke belakang. Tahun lalu saya mendapatkannya, tahun ini saya mendapatkannya. Jarang dari 514 kabupaten. Selamat untuk Kulonprogo dan DIY,” tambah Sandi yang disambut tepuk tangan meriah dari masyarakat.

Sandi mengungkapkan, salah satu prestasi yang membanggakan DIY adalah Sidang Umum PBB yang secara khusus menganugerahkan penghargaan Desa Wisata Nglanggeran di Kapanewon Patuk, Gunungkidul.

“Indonesia berlaku latihan terbaik dalam pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Jadi sekarang Kemenparekraf semuanya mati. Kami tidak setengah hati. Saya mengunjungi 50, 50 di antaranya tahun lalu. Dan tahun ini merupakan desa wisata yang ke-14. Yang saya kunjungi ada 36 lainnya. Dan itu sama seriusnya dengan kita. Dalam mengembangkan desa wisata,” ujarnya.

Di Desa Wisata Widosari, wisatawan juga bisa menikmati kesejukan perkebunan teh seluas satu hektar di Padukuhan Tritis. Untuk menyusuri kebun teh, telah dibuat jalan setapak di teras-teras yang luas, yang tertata rapi pada tingkat yang sama di setiap baris. Pemandangan indah Pegunungan Menoreh ini menjadi spot populer bagi para pengunjung yang gemar berfoto selfie.

Kemudian wisatawan bisa mengunjungi Rajendra Farm atau Lamb Village. Di sana terdapat kandang domba terpadu yang menawarkan kegiatan peternakan, masakan berbahan dasar domba (kambing) dan menawarkan fasilitas lengkap bagi pecinta alam yang berkemah atau bahkan ingin keluar.

Wisatawan juga dapat menikmati matahari terbit di puncak Proman. Merupakan objek wisata yang menampilkan pemandangan alam dengan rangkaian gunung yang besar seperti Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi dan Gunung Merbabu saat matahari terbit.


Dalam bidang seni, wayang kulit merupakan suguhan seni pertunjukan yang ikonik. Lalu ada tari Jathilan atau Kuda Lumping. Kesenian yang menggambarkan penari membawa kuda yang terbuat dari anyaman bambu. Pertunjukan ini menampilkan atraksi menarik dan magis. Selain Jathilan, ada beberapa jenis tarian yang menjadi ciri khas masyarakat setempat, yaitu Bangilun dan Lengger Tapeng.

Selama kekayaan budaya ada festival. Yakni, perjamuan sebagai bentuk pengabdian dan keikhlasan ibadah kepada Sang Pencipta. Upacara ini biasanya dilakukan untuk memperingati peristiwa tersebut dan meminta berkah. Lalu ada Merti Desa. Tradisi tersebut dimaknai oleh masyarakat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah. Tradisi ini, yang biasanya dilakukan oleh masyarakat petani, berfungsi untuk menumbuhkan sikap gotong royong dan kepentingan umum.

Wisatawan juga dapat berbelanja oleh-oleh seperti teh widosari sangrai, kopi, emping jahe, geblek, gula aren, ikat celup tangan, celup stempel, ikat celup berjenjang, sandal emping jagung, kentongan ukir, topeng kayu, dan lain-lain. wayang kulit. Di sini wisatawan juga bisa menginap di Rumah Joglo. Destinasi Desa Wisata Widosari sendiri telah meraih penghargaan keluarga angkat terbaik di DIY.

Source: koranbernas.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button