Menparekraf terus mengeksplorasi ekowisata, wisata alam dan budaya - WisataHits
Yogyakarta

Menparekraf terus mengeksplorasi ekowisata, wisata alam dan budaya

Kukar memiliki kualitas dan kreativitas yang berpotensi untuk pengembangan seni.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI KERTANEGARA – Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota Indonesia Kreatif mengunjungi Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di Kalimantan Timur. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno fokus pada pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) di provinsi yang menjadi Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kukar menjadi lokasi ke-23 workshop tersebut. Kukar memiliki kualitas dan kreativitas yang sangat potensial bagi perkembangan seni budaya. Selain itu, pada tahun 2019, Kukar masuk dalam ekosistem industri kreatif oleh penilaian mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I), dengan subsektor industri kreatif unggulan adalah seni pertunjukan.

Sandi mengungkapkan Kukar dinobatkan sebagai salah satu dari 10 kabupaten/kota kreatif di Indonesia tahun 2019. Berdasarkan data Kemenparekraf/Baparekraf, Sandi mengatakan, hingga Minggu (24/7), baru 21 kabupaten/kota yang mendapat predikat kota kreatif/penunjukan pemerintah, dan salah satunya Kutai Kartanegara (Kukar). Banyak seni pertunjukan Rock In Borneo yang bertaraf internasional.

“Dan hari ini ada Tenggarong International Folk and Arts Festival (TIFAF). Ada film animasi dan video dan banyak dari mereka. Film “My Father Pulang” juga telah dirilis yang pernah masuk dalam nominasi film terbaik kedua di festival film Indonesia. Juga film ‘Ranam’ yang masuk nominasi Festival Film Negara Prancis,” kata Sandi dalam keterangan yang diterimanya Republica.co.idKamis (28.7.2022).

Dalam kesempatan tersebut, Sandi juga memaparkan program Penghargaan Desa Wisata Indonesia (ADWI). Ia mengatakan, program tersebut merupakan upaya Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif untuk merevitalisasi perekonomian nasional melalui sektor pariwisata dan industri kreatif.

“Di tengah pandemi, kunjungan wisatawan ke Bali bisa menurun. Namun untuk desa wisata meningkat 30 persen. Mengapa? karena mereka menciptakan kegiatan ekonomi, produktif dan kreatif serta membudayakan budaya masyarakat,” kata Sandi.

Sandi mengungkapkan, muncul desa liburan kelas atas dari program tersebut. Seperti desa wisata terbaik dunia tahun 2021 yaitu Desa Wisata Nglanggeran Gunung Kidul. Ada desa wisata terbersih di dunia. Yaitu Desa Wisata Penglipuran dari Bangli di Provinsi Bali.

“Jadi dengan cara ini kita bisa mempromosikan pengetahuan budaya lokal. Kegiatan workshop ini bertujuan untuk membantu para pelaku industri kreatif untuk berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi. Sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi,” ujarnya.

Sandi mengatakan, pihaknya telah menerima banyak aspirasi dari para pemangku kepentingan yang kreatif dan kreatif. Salah satunya mengharapkan solusi berkelanjutan dari pemerintah. Oleh karena itu, ada beberapa pendekatan pemerintah untuk menghadapi situasi krisis pangan dan energi dengan aktor-aktor kreatif dan imajinatif.

“Tinggalkan kompetisi, dapatkan kolaborasi. Kutai Kartanegara dikaruniai kekayaan alam yang melimpah oleh Allah SWT. Namun, kita harus memastikan pengelolaannya dengan pendekatan komprehensif yang bermanfaat bagi masyarakat, usaha mikro, kecil dan menengah serta industri kreatif,” kata Sandi.

Mengenai arah kebijakan pengembangan ekonomi kreatif Kukar ke depan, Sandi mengatakan pihaknya akan mengembangkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Sebagai atraksi berbasis ekowisata, berbasis alam dan budaya.

Jadi, katanya, ada pendekatan alam terbuka, keragaman budaya. Produk industri kreatif di Kutai Kartanegara dipilih untuk seni pertunjukan.

“Namun kami memiliki tiga subsektor yang menjadi andalan kami. Mereka adalah masakan, kerajinan dan fashion. Inilah yang pasti dicari oleh setiap kunjungan wisatawan. Dan kami berharap ini bisa dikembangkan di Kutai Kartanegara,” kata Sandi. Ia pun optimistis Kukar sendiri akan menjadi magnet bagi ibu kota negara (IKN) karena infrastrukturnya relatif berkembang dengan baik.

Workshop ini dihadiri oleh Bupati Kukar, Dr. Edi Damansyah, MSi, bagian. Kegiatan workshop juga akan diisi oleh pembicara yang sangat berkompeten di bidangnya yaitu Mia Johannes untuk berbagi pengalaman dan memberikan materi pembelajaran terkait manajemen bisnis berkelanjutan (konsisten) di bagian seni pertunjukan.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button