Menparekraf mendukung konsep ekowisata Kebun Raya Bogor - WisataHits
Jawa Barat

Menparekraf mendukung konsep ekowisata Kebun Raya Bogor

Terobosan dan inovasi harus terus dilakukan tanpa meninggalkan akar budaya

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno menyambut baik konsep ekowisata yang memasukkan konsep konservasi ke dalam pendidikan.

“Dengan cara ini, pengunjung tidak hanya berwisata menikmati keindahan Kebun Raya Bogor, tetapi juga mendapatkan edukasi,” kata Sandiaga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pengelola yang terus memenuhi aspirasi masyarakat agar Kebun Raya Bogor tetap terjaga kelestariannya, namun juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan kesempatan pariwisata dan pendidikan.

Sebelumnya, PT Mitra Natura Raya (MNR) memenangkan Kontes kecantikan Pengelolaan empat kebun raya yaitu Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya Eka Karya Bali pada tahun 2019.

Selama tiga tahun terakhir, PT MNR telah melakukan pembenahan dan inovasi agar fungsi edukasi dan pariwisata Kebun Raya dapat berjalan dengan maksimal, sekaligus mendukung tiga fungsi lainnya yaitu konservasi, penelitian dan jasa lingkungan.

Baca juga: Lampu Hias Kebun Raya Bogor “Bercahaya” Tidak Pengaruhi Tanaman

Baca Juga: Menurut BRIN, program Glow hadir di sejumlah kebun raya di seluruh dunia

Terobosan itu datang dengan perbaikan dalam pengelolaan tiket Kebun Raya dengan menerapkan sistem elektronik yang berbeda dari sistem konvensional (manual) sebelumnya.

Saat ini, tiket kebun raya sudah terintegrasi dan dapat dijual secara online di www.kebunraya.id.

Sebanyak 18 toilet umum di Kebun Raya diperbaiki. Sekarang tidak ada biaya toilet untuk meningkatkan fungsi pelayanan publik di empat kebun raya.

Selain itu, beberapa taman tematik telah direvitalisasi untuk memenuhi kebutuhan pengunjung kebun raya. Serta berkolaborasi dengan UMKM, pagelaran budaya lokal dan ilustrator terbaik di Indonesia untuk berkolaborasi dalam pengembangan kerajinan yang diharapkan dapat menggerakkan roda perekonomian di sekitar Kebun Raya.

2021 juga akan menghadirkan fasilitas pendidikan dan wisata malam pertama dan terbesar di Indonesia bernama Glow. Meliputi area sekitar 3 persen dari total luas Kebun Raya Bogor yang mencapai 87 hektar, program glow menghadirkan Pandan Park, Mexico Park, Aquatic Park, Astrid Park, Lorong Time dan Ecodome. Khususnya Taman Astrid di kawasan ini menceritakan kisah kemunculan Kebun Raya Bogor hingga saat ini sebagai cagar alam dan pusat penelitian alam yang memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu botani dan farmasi.

Baca Juga: Jumlah Pengunjung di Empat Kebun Raya MNR Melonjak di Semester I 2022
Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Kota Bogor Ikon Wisata

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan, program Glow memiliki nilai edukasi yang tinggi dan memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini. BRIN berharap Kebun Raya Bogor dapat menjadi destinasi dan referensi anak muda dengan metode komunikasi yang adaptif sesuai perkembangan zaman. Bukan hanya untuk berwisata, tetapi untuk lebih memahami akar budayanya dan meningkatkan kecintaannya pada lingkungan alam.

“Sesuai regulasi, fungsi kebun raya antara lain konservasi, penelitian, pendidikan, pariwisata, dan jasa lingkungan. Program Glow yang dilaksanakan PT MNR meliputi fungsi edukatif dan edukatif serta terus mendukung BRIN dalam memenuhi tiga fungsi lainnya dalam rangka menegakkan amanah yang telah ditetapkan pemerintah pusat,” kata Handoko.

Untuk memenuhi fungsi konservasinya, Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan Kebun Raya BRIN bertindak sebagai pengelola. Sedangkan Petugas Infrastruktur melalui Direktorat Laboratorium dan Area Iptek BRIN bertanggung jawab atas pengelolaan laboratorium penelitian, dan Petugas Infrastruktur melalui Direktorat Koleksi bertanggung jawab atas pemeliharaan koleksi.

“Kami memiliki komitmen yang sama dengan masyarakat bahwa Kebun Raya Bogor adalah aset nasional yang harus selalu dijaga dan dioptimalkan untuk kemajuan masyarakat. Oleh karena itu, terobosan dan inovasi harus terus dilakukan tanpa meninggalkan akar budaya yang ada,” kata Handoko lagi.

Baca Juga: BRIN Raih Dua Penghargaan Rekor MURI Di HUT Kebun Raya Bogor

Baca Juga: Peringati 205 Tahun Kebun Raya Bogor Resmikan Griya Orchid Drive

Reporter: Indriani
Penerbit: Budhi Santoso
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: www.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button