Menikmati Soto Sampah, Wisata Kuliner Legendaris Yogyakarta Sejak 1976: Okezone Travel - WisataHits
Yogyakarta

Menikmati Soto Sampah, Wisata Kuliner Legendaris Yogyakarta Sejak 1976: Okezone Travel

PEMAIN Jalan-jalan ke Yogyakarta tidak lengkap tanpa mencicipi berbagai menu kuliner dengan harga yang merakyat. Salah satu kuliner yang melegenda adalah Soto Sampah yang sudah ada sejak tahun 1967.

Warung soto sampah ini terletak di Jalang Kranggan, Cokrodiningratan yang masih berada di kawasan Tugu Yogyakarta. Warung soto ini saat ini dikelola oleh generasi ketiga.

Kuliner soto sampah di telinga terdengar sangat aneh. Namun, makan dengan kuah segar ini banyak dicari oleh para penikmat soto.

infografis

Sampah hanya berupa kata-kata, bukan arti sampah yang sebenarnya.

“Ini sudah ada sejak tahun 1967 dan sekarang dijalankan oleh generasi ketiga,” kata pengelola Soto Wahyu Susilowati.

Gerai Soto ini buka dari jam 07.00 WIB sampai jam 03.00 pagi. Banyak pengunjung yang penasaran untuk mencoba makanan ini.

Asal usul nama Soto Sampah berasal dari penggunaan banyak bumbu yang berbeda dalam kuahnya. Selain itu, tampilan supnya juga berantakan saat disajikan dalam mangkuk. Dari sini, pengunjung memberi julukan Soto Sampah, yang justru semakin populer.

Soto ini hampir sama dengan soto pada umumnya. Isinya terdiri dari potongan kol atau kol dengan mie putih, tauge dan potongan seledri. Sedangkan untuk daging, ada dua ayam dan sapi.

Sup ini disajikan dengan nasi hangat dengan saus pedas, sehingga rasanya cukup segar. Selain itu, kuahnya bening dengan bumbu yang sangat terasa.

Pengunjung juga bisa menikmati aneka gorengan dan aneka sate.

“Harganya sangat terjangkau, Rp 6.000 untuk mangkok dan Rp 1.000 untuk gorengan,” ujarnya.

Salah satu pengunjung Alfilia mengaku sudah beberapa kali menikmati sup di sini. Awalnya dia diundang oleh teman-temannya, berusaha mencari selera yang bagus. Dia sudah menjadi pelanggan sejak itu.

“Awalnya diajak teman, sekarang sering ke sini. Rasanya juga enak dan segar,” ujarnya.

Pengunjung lain, Nugroho, mengaku suka soto sampah karena bumbunya gurih dan enak. Selain itu harganya juga ramah di kantong.

“Saya mengetahuinya di media sosial, lalu saya datang ke sini dan harganya sangat terjangkau,” katanya.

Source: travel.okezone.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button