Menghadapi lonjakan wisatawan do-it-yourself, rekayasa lalu lintas disiapkan - WisataHits
Yogyakarta

Menghadapi lonjakan wisatawan do-it-yourself, rekayasa lalu lintas disiapkan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kepolisian menyiapkan rekayasa lalu lintas (traffic) untuk mengatasi lonjakan wisatawan yang masuk pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, arus lalu lintas tidak menimbulkan kemacetan parah, terutama pada lalu lintas menuju tempat wisata. tujuan.

Wakapolda DIY Brigjen R. Slamet Santoso mengatakan enam jalur alternatif telah disiapkan selama libur Nataru 2023 agar kendaraan tidak terjebak di tengah kota.

“Kami telah menyiapkan enam jalur alternatif untuk rekayasa atau pengaturan lalu lintas. Baik Candi, Kulonprogo maupun Prambanan. Besok kita koordinasikan secara teknis (teknologi apa) dengan instansi terkait,” kata Slamet, Kamis di kompleks Kepatihan Yogyakarta (15 Desember 2022).

Slamet mengatakan untuk pusat kota atau kota Yogyakarta, daerah yang diperkirakan akan dibanjiri wisatawan adalah Tugu, Malioboro dan Keraton (Gumaton). Pihaknya juga mengantisipasi penumpukan kendaraan di kawasan Gumaton, sehingga disediakan tempat parkir.

Seperti dari Area Parkir Khusus (TKP) Abu Bakar Ali hingga Parkir Ngabean. Slamet mengatakan lahan parkir yang ada akan dikembangkan di luar kota Yogyakarta.

Dengan cara ini, wisatawan yang memasuki kota Yogyakarta akan dijemput dengan shuttle bus. “Sesuai perintah gubernur (DIY), kalau bisa (tempat parkir) akan diperluas sampai keluar (Kota Yogya), jadi yang masuk kota (pusat) akan menggunakan shuttle bus,” katanya.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menegaskan, pihaknya juga telah menyiapkan empat posko di kawasan perbatasan. Pos tersebut dibuat untuk melakukan pengawasan selama liburan Nataru 2023.

“Ada empat pos perkuatan di pintu masuk (DIY), di Candi Prambanan, kita tambah satu lagi sedikit ke barat di Temon. Kemudian kami bekerja sama dengan Dishub Gunungkidul untuk wilayah selatan, biasanya di daerah Patuk. Ada dukungan untuk posko tersebut,” ujarnya.

Made juga meminta agar wisatawan yang masuk ke DIY tidak menggunakan jalur yang biasa dilalui Pemkot. Namun, diharapkan jalur alternatif yang disiapkan akan digunakan.

“Kami akan siapkan informasinya, setiap kecamatan memiliki jalur alternatif. Misalnya kalau ke Kulonprogo tidak harus ke Wates dulu, atau ke Gunungkidul tidak harus lewat Piyungan, saran gubernurnya putuskan saja alirannya dari sungai. kawasan Prambanan “Tidak harus (ke pusat) kota, tapi kita bisa arahkan ke ring route, tidak perlu melalui Adisutjipto untuk sampai ke Sleman.” Selesai menjelaskan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button