Mengetahui Manfaat Bambu Ngada, Tema Utama Festival Wolobobo 2022 - WisataHits
Jawa Timur

Mengetahui Manfaat Bambu Ngada, Tema Utama Festival Wolobobo 2022

BAJAWA, KOMPAS.com – Bambu menjadi salah satu dari tiga tema utama pada Wolobobo Ngada Festival (WNF) 2022 di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Orang Ngada menyebut bambu dengan namanya bheto atau doa. Hubungan antara Bambu dan orang Ngada sangat erat dan diyakini telah ada selama berabad-abad.

Hal ini terlihat di kampung adat Ngada yang hampir selalu dikelilingi semak bambu. Begitu juga dengan arsitektur dan perabotan rumah tradisional yang didominasi bambu.

Baca Juga: Kamp Budaya Wolobobo Jadi Upaya Promosikan Wisata Alam Di Ngada NTT

Bambu Ngada sangat istimewa karena ukurannya. Panjang batangnya mencapai 27 meter dengan diameter pangkal 16 sentimeter.

Jenis bambu ini milik keluarga Dendrocalamanus asper dan dapat tumbuh 60-90 rumpun per hektar dengan 36 batang per rumpun sehat.

Dari sisi volume, potensi Bheto Ngada cukup menjanjikan, sekitar 1.250.000 batang dapat diproduksi dalam setahun.

Selama ratusan tahun, masyarakat Ngada memandang bambu sebagai barang sosial, bukan barang ekonomi.

Bambu Ngada adalah primadona

Namun, seiring dengan meledaknya semangat ramah lingkungan, yang juga meningkatkan nilai bambu di bidang arsitektur dan furnitur, dunia luar mulai mengincar bambu Ngada sebagai komoditas primadona.

Sebenarnya lebih dari 1 ton bheto diangkut ke luar pulau, seperti Bali dan Jawa, untuk digunakan sebagai bahan bangunan, villa dan kafe.

Bupati Ngada Andreas Paru mengatakan bambu merupakan salah satu potensi unggulan Kabupaten Ngada. Oleh karena itu, harus dikelola dengan baik.

Foto: Bupati Ngada, Andreas Paru mengunjungi Kampus Desa Serafinus Sandi Hayon Jehadu/Kompas.com. Foto: Bupati Ngada, Andreas Paru mengunjungi Kampus Desa

Selain itu, saat ini bambu tidak lagi digunakan hanya untuk kebutuhan skala kecil (rumah tangga), tetapi dapat digunakan sebagai sesuatu yang bernilai ekonomis.

“Ngada sangat istimewa. Ada banyak jenis bambu di sini. Nenek moyang telah menanamnya sejak dahulu kala. Sekarang tinggal mengolahnya dengan baik untuk meningkatkan keekonomiannya,” kata Andreas, Minggu (18/9/2022). ).

Andreas masih ingat mengenakan pakaian adat kepada Presiden Joko Widodo Juni lalu. Ia menjelaskan kepada Jokowi bahwa benang yang digunakan untuk membuat sarung tradisional tersebut berasal dari serat bambu.

Baca Juga: Festival Ngada Wolobobo, Wisata Olahraga Berbasis Alam dan Budaya

Karena itu, dia yakin pemerintah pusat akan mendukung bambu Ngada dan menjadikannya sebagai pemasok bibit bambu di seluruh wilayah Indonesia.

Andreas berharap ada kerjasama dengan sejumlah pihak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana bambu ditanam dan diolah dengan baik.

“Saya juga mengharapkan dukungan dari Yayasan Bambu. Dan saya minta semua kepala desa menyisihkan dana desa untuk budidaya bambu,” pintanya.

Sementara itu, Koordinator Proyek Yayasan Bambu Lestari Paskalis Lalu menjelaskan, kunjungan Bupati Ngada ke kampus Desa Bambu Turetogo merupakan bagian dari rangkaian festival Wolobobo 2022.

Beberapa kegiatan yang digelar bertemakan bambu ini, yakni pasar bambu, pameran produk olahan bambu dan talkshow tentang manfaat bambu, ujarnya.

Keindahan matahari terbit di Bukit Wolobobo, Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, NTT, Rabu (29/6/2022).  (PANDUAN DOC/TUR - BOE Hiking)DOC/TOUR GUIDE-BOE Hiking Keindahan matahari terbit di Bukit Wolobobo, Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, NTT, Rabu (29/6/2022). (PANDUAN DOC/TUR – BOE Hiking)

Paskalis meyakini bambu merupakan potensi yang sejak awal diturunkan secara turun temurun, namun pemanfaatannya sangat terbatas.

Potensi ini kemudian dikembangkan oleh Yayasan Bambu bekerjasama dengan pihak terkait untuk diolah menjadi sesuatu yang menciptakan sesuatu yang bernilai ekonomis.

“Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan lagi di tempat-tempat lain di Kabupaten Ngada ke depannya,” desaknya.

Festival Wolobobo berlangsung hingga 24 September 2022. Ada tiga tema utama dalam festival ini, yakni tenun, kopi, dan bambu.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: travel.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button