Mengenal Gunung Slamet, gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa, dijuluki Atap Jawa Tengah - WisataHits
Jawa Timur

Mengenal Gunung Slamet, gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa, dijuluki Atap Jawa Tengah

KOMPAS.com – Gunung Slamet merupakan gunung berapi tertinggi di Provinsi Jawa Tengah dengan ketinggian 3.432 m di atas permukaan laut.

Gunung Slamet juga merupakan gunung tertinggi kedua di pulau Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur.

Baca Juga: 15 Gunung di Jawa Tengah, Lengkap dengan Lokasi dan Ketinggiannya

Nama Slamet berasal dari bahasa Jawa yang berarti aman, berharap gunung ini tidak memicu letusan besar dan memberikan rasa aman bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga: Upaya Pelestarian Semartaschen, Tumbuhan Langka Endemik Lereng Gunung Slamet…

Disebut juga atap Jawa Tengah, Gunung Slamet memiliki puncak yang disebut Puncak Surono dengan kawah yang masih aktif.

Baca Juga: Persyaratan Terbaru Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, Siapkan Surat Dokter

Secara administratif, Gunung Slamet terletak di 5 kabupaten yaitu Kabupaten Pemalang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Purbalingga.

Secara astronomis, letak Gunung Slamet berada di antara 7°14’30” LS dan 109°12’30” BT.

Ciri-ciri Gunung Slamet

Gunung Slamet merupakan gunung api bertipe stratovolcano yang terbentuk dari pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia di bagian selatan pulau Jawa.

Halaman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat sejarah letusan Gunung Slamet yang dimulai pada tahun 1772.

Sifat letusan Gunung Slamet adalah letusan abu disertai lontaran secoria dan batuan pijar, kadang menyemburkan lava pijar.

Meski aktivitas Gunung Slamet tergolong fluktuatif, namun belum ada catatan peningkatan intensitas hingga Oktober 2022, sehingga statusnya masih Level I (normal).

Meski medannya cukup sulit, Gunung Slamet tetap menjadi gunung yang populer di kalangan pendaki.

Berikut beberapa rute pendakian Gunung Slamet yang sering dipilih pendaki untuk mendaki ke puncak beserta perkiraan waktu tempuhnya.

1. Jalur Pendakian Gunung Slamet via Bambangan, dengan perkiraan waktu tempuh 11,5 jam.

2. Jalur pendakian Gunung Slamet via Guci, dengan estimasi waktu tempuh 9,5 jam.

3. Jalur Pendakian Gunung Slamet via Sawangan, dengan perkiraan waktu tempuh 9 jam.

4. Rute Pendakian Gunung Slamet via Dipajaya, dengan perkiraan waktu tempuh 9,5 jam.

5. Rute Pendakian Gunung Slamet via Kaligua, dengan perkiraan waktu tempuh 9 jam.

6. Jalur pendakian Gunung Slamet via Kaliwadas, dengan perkiraan waktu tempuh 11 jam.

7. Jalur pendakian Gunung Slamet via Baturraden, dengan perkiraan waktu tempuh 11 jam.

Gunung Slamet tidak hanya menarik sebagai kawasan pendakian, tetapi juga menawarkan berbagai tempat wisata alam yang bisa dikunjungi.

Di kaki Gunung Slamet terdapat fenomena mata air panas belerang alami yang digunakan sebagai wisata pemandian.

Beberapa sumber air panas terdapat di kawasan Guci, Tegal dan Baturraden, Banyumas (Pancuran Pitu dan Pancuran Telu).

Ada juga beberapa air terjun atau air terjun dalam bahasa daerah dengan pemandangan yang indah seperti Curug Bayan, Curug Ceheng, Curug Carang, Curug Kembar, Curug Cipendok, Curug Pengantin dan masih banyak lagi.

Tak kalah populernya adalah wisata alam untuk menikmati hijaunya hutan dan pemandangan alam, seperti yang bisa dinikmati di tempat wisata Baturraden dan Hutan Pinus Limpakuwus.

Sumber:
vsi.esdm.go.id
magma.esdm.go.id
djkn.kemenkeu.go.id
tribunnewswiki.com
jateng.tribunnews.com

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button