Mengenal Bale Madukara Purwakarta, dirancang sebagai situs layanan budaya
Bisnis.com, PURWAKARTA – Pemerintah Kabupaten Purwakarta memperkuat program pembangunan terkait penyelenggaraan pelayanan publik. Pembangunan Mall Layanan Umum (MPP) merupakan salah satu wujudnya.
Pengembangan MPP juga merupakan upaya pemerintah kabupaten untuk memaksimalkan pemerintahan yang baik dan profesional. Adapun bentuk perampingan pemerintahan yang dimaksud, lebih kepada penyelenggaraan pelayanan publik dasar.
Merujuk pada pernyataan DPRD beberapa waktu lalu, disebutkan pembangunan MPP merupakan salah satu wujud program kerja Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika. Mengingat sejarahnya, gagasan membangun MPP sebenarnya sudah digagas sejak bupati sebelumnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Purwakarta Agung Wahyudi mengatakan ide pembangunan MPP Madukara sebenarnya sudah ada sejak 2017 atau pada masa kepemimpinan Dedi Mulyadi.
Konsep aslinya filosofis bahwa MPP tidak hanya diciptakan sebagai tempat pelayanan publik, terutama dalam hal perizinan, tetapi juga dipromosikan sebagai situs wisata budaya.
“Pembangunan MPP Madukara sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 2017. Dulu namanya Bale (tempat) Madukara,” kata Agung kepada Bisnis.com, Selasa (30/8/2022).
Agung menjelaskan, rencana pengembangan MPP tersebut juga didukung dengan terbitnya Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 23 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, pengelolaan pelayanan publik secara terpadu dan terpadu dengan segala macam Pelayanan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Lembaga BUMN/BUMD/Swasta dalam satu tempat.
“Saat ini juga diperkuat dengan Perpres Nomor 89 Tahun 2021 tentang Pendirian Pusat Perbelanjaan Layanan Umum,” ujarnya.
Perpres tersebut juga menyebutkan keterkaitan pendanaan yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya
tugas dan fungsi MPP pemerintah daerah provinsi yang didukung penuh oleh APBD.
“Dengan berbagai pertimbangan, pembangunan MPP Madukara 2019 bisa terealisasi kemarin atau setelah pergantian bupati. Anggaran pembangunannya mencapai Rp 5,6 miliar. Untuk konsep, mengacu pada ide asli. Makanya disebut Madukara atau Bale Madukara,” imbuhnya.
Istilah wisata budaya saat ini dikaitkan dengan hal tersebut, ujarnya. Misalnya, setiap titik layanan memiliki karakternya sendiri, yang disesuaikan dengan jenis dan fungsinya dan diterjemahkan ke dalam elemen budayanya. (K60)
Lihat berita dan artikel lainnya Berita Google
Tonton video yang dipilih di bawah ini:
Konten Premium Nikmati konten premium untuk informasi lebih dalam Login / Daftar
Source: bandung.bisnis.com
