Mendorong Desa Tempellemahbang Blora menjadi tujuan pemetikan jeruk - WisataHits
Jawa Timur

Mendorong Desa Tempellemahbang Blora menjadi tujuan pemetikan jeruk

BLORA – Desa Tempellemahbang, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora didorong menjadi desa wisata hortikultura. Selain itu, hasil budidaya jeruk di desa juga tidak kalah dengan jeruk dari daerah lain.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati saat datang langsung ke perkebunan jeruk, Sabtu (16/7/2022). Diakuinya, ia sangat senang melihat kebun jeruk di desa Tempellemahbang yang hasilnya sangat luar biasa.

“Blora, yang terkenal dengan tanahnya yang buruk, sebenarnya bisa tumbuh dan terasa seperti jeruk dari luar daerah. Dan tentunya kami terus mempromosikan produk jeruk organik yang luar biasa ini, kalau bisa jangan hanya dijual saja,” ujar wakil direktur usai memetik dan mencicipi jeruk desa Tempellemahbang.

Dengan potensi lahan yang begitu besar, wakil bupati mendorong desa Tempellemahbang untuk dijadikan sebagai tujuan wisata petik buah di masa depan sehingga bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan yang datang ke desa tersebut.

“Petik apel di Batu, Malang. Nanti mungkin bisa dikembangkan di Pura (Desa Tempellemahbang) untuk petik jeruk. Jadi, selain penjualan buah jeruk, ada pendapatan lain. Dan di Tempel sudah ada yang seperti itu (wisata petik buah), tentu itu bagus,” ujarnya.

Dikatakan bahwa desa ini hidup tidak hanya pada jeruk madu siam tetapi juga pada jeruk pamelo. Hampir semua warga memiliki kebun jeruk yang rasanya tak kalah dengan jeruk dari daerah lain.

Petani jeruk di Desa Tempelemahbang, Sulastri, 45 tahun, mengaku sudah lima tahun menjadi petani jeruk. Dengan luas lahan sekitar 0,5 hektar, sekitar 400 tanaman jeruk miliknya tergolong subur. Diakui Sulastri, tanaman jeruk dipilih karena mudah dirawat dan berumur panjang.

“Ini panen tahun kedua dengan harga Rp 13.000-15.000 per kilogram sampai harga terendah Rp 5.000, jadi tergantung ukuran buahnya,” katanya.

Saat merawat tanaman jeruk, tambah Sulastri, cukup menggunakan pupuk kandang. Lebih alami dan ekonomis seperti itu. Ia berharap tanaman jeruk yang dikembangkan bisa menjadi wisata edukasi ke depannya.

“Ini sudah dibuka untuk umum, sekali masuk masih gratis, nanti bisa pilih sepuasnya,” ujarnya.

Pemetik jeruk Laila Yuswi Khoiria mengaku senang memetik dan mencicipi buahnya sendiri.

“Enak, rasanya tidak kalah dengan daerah lain. Suasananya juga bagus,” kata Laila.

Penulis: Staf Kabupaten Blora
Penerbit : Di/Ul, Diskominfo Jawa Tengah

Source: jatengprov.go.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button