Mencicipi Nasi Penggel dengan Kebumen - WisataHits
Yogyakarta

Mencicipi Nasi Penggel dengan Kebumen

Harianjogja.com, JOGJA—Kebumen punya kuliner khas nasi gel. Makanan adalah salah satu daya tarik Kebumen. Ini laporan reporter Jogja setiap hariSiroyul Khafid.

Sekitar pukul 12.00 WIB, Arif Sugiyanto tiba di dapur Jirolu di Kebumen. Saat Arif datang dengan mobil bernomor polisi AA 1 D, beberapa orang yang datang awalnya berdiri. Usai menyapa jajaran Pemkab, Bupati Kebumen bertemu dengan tim Wisata Kuliner: Mengolah dapur peninggalan nenek moyang. Eksplorasi kuliner adalah program Jogja setiap hari dan didukung oleh Otoritas Borobudur dan Alfamart.

Jam yang bertepatan dengan siang hari membawa mereka ke tempat makan nasi, sayur, dan lauk pauk. Dari semua yang ada di meja makan, nasi bundar seukuran bola pingpong menarik perhatian.

DIDUKUNG:

Pada pembukaan IKM di Umbulharjo, Dinas Perinkopukm Jogja berharap IKM naik peringkat

“Ini nasi gel khas Kebumen,” kata Arif dari Dapur Jirolu, Jalan HM Sarbini No. 182, Wonoyoso, Bumirejo, Kebumen, Selasa (18/10/2022). “Semacam kearifan lokal yang ada di masyarakat. Itu mengingatkan saya pada waktu saya biasa mengantarkan gel beras ke sawah.”

Sembari membawa nasi, sayur, dan lauk pauk, Arif bercerita bahwa semasa kecil ia sering mengantarkan rice gel beserta lauk dan lauknya ke ladang. Nasi yang sudah matang dibentuk bulat-bulat. Setelah itu, menyebar di atas nampan atau sesuatu yang serupa untuk sementara waktu.

Proses mengipasi ini mengurangi kadar gula dalam nasi. Saat diantar ke sawah, nasi penggel diantar terpisah dari sayur dan lauk pauk. Selain selera orang yang berbeda, nasi bulat juga memudahkan untuk dibagikan atau disebarkan.

Setelah mengambil tiga bola nasi, gori, kikil, tempe dan telur, Arif duduk bersama tim roaming. Perkakas seperti gelas dan teko model tradisional sudah ada di atas meja.

Makanan yang merupakan warisan nenek moyang, seperti rice gel dan perlengkapannya, sudah termasuk dalam kandungan makanan sehat. Ada kandungan protein, serat dan lain-lain. “Nasinya sedikit, lauk pauk dan sayurnya ditambah. Jangan makan segunung nasi, tapi makanlah beberapa lauk pauk. Dengan proporsi pangan ini, mudah-mudahan menjadi upaya untuk menghindari keterbelakangan pertumbuhan,” kata Arif.

BACA JUGA: Kisah Jito Pernikahan Hummer dengan Tiwul Gunungkidul

Makanan sehat dan bergizi tidak harus mahal. “Bu, berapa semua pesanan saya?” Arif bertanya kepada penanggung jawab Jirolu Kitchen, Hiba Annisa. “Semua harganya Rp 10.000,” jawab Hiba.

Masih banyak warung yang menjual nasi gel di Kebumen antara lain di sekitar Alun-Alun dan Jalan Pemuda. Resep nenek moyang ini masih menjadi makanan alternatif bagi masyarakat Kebumen, terutama untuk sarapan pagi.

Untuk itulah, Jirolu Kitchen menjual beras gel. Berbeda dengan kebanyakan Warung lainnya, konsep di sini adalah memadukan makanan tradisional dengan kemasan modern. “Dapur di sini adalah konsepnya negaratermasuk bangunan, semua sistem Jawa, tapi kami mengemasnya dengan cara yang lebih modern, “kata Hiba tentang dapur Jirolu yang telah beroperasi sejak Januari 2021.

Resep makanan juga melestarikan pengetahuan orang tua dan kakek-nenek pemilik. Konsepnya lebih modern untuk memudahkan pelanggan yang mayoritas turis menikmati kuliner di sini. Kebanyakan wisatawan datang ke Malaysia dari luar Kebumen seperti Magelang, Temanggung.

BACA JUGA: Enaknya Oyek Ikan Wader Kebumen di Warung India

“Jawaban Anda sangat bagus dan kata-katanya ada di ujung lidah. Mereka tertarik untuk berkunjung lagi, misalnya ke Kebumen,” ujarnya. “Pada hari biasa, Dapur Jirolu yang hanya 10 menit dari arah timur Alun-Alun Kebumen, bisa terjual hingga 50 porsi, sedangkan pada akhir pekan bisa 70 porsi.”

Sudah belasan menit sejak Arif memakan makanan di hadapannya. Tapi tidak lebih dari setengah porsinya yang dikurangi. Dia berbicara lebih banyak tentang tanah kelahirannya. Kebumen tidak memiliki tambang batu bara atau emas. Tidak banyak pabrik yang mampu menampung puluhan ribu pekerja.

Namun, untuk sektor pariwisata, Kebumen memiliki banyak potensi yang sedang dikembangkan dan dikembangkan lebih lanjut. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen jadwal sebagai kawasan wisata terpadu. Di berbagai pelosok Kebumen dari timur, barat, selatan hingga utara, terdapat banyak destinasi wisata dengan tipe yang berbeda-beda. Terdapat bentangan pantai sepanjang 57 km yang sangat terkenal, salah satunya adalah Pantai Menganti.

Di sudut pantai terdapat kawasan budidaya udang terpadu berbasis ramah lingkungan. “Ini merupakan ikon pertama di Indonesia seluas sekitar 100 hektar. Menjadi wisata edukasi. Karena produksinya di sini, kami tidak pakai formalin,” kata Arif. “Sebagai pendorong wisata, dalam waktu dekat juga akan ada event marathon di pantai.”

Selain pantai, juga terdapat potensi wisata seperti Hutan Mangrove, Gua Barat, Gua Jatijajar, Benteng Van Der Wijck, Waduk Sempor, Pemandian Air Panas dan Geopark Karangsambung. Setelah puas dan lelah bepergian, Anda bisa mencicipi berbagai kuliner lezat seperti Nasi Penggel, Nasi Oyek, Emping, Jipang dan lain-lain.

Arif mengatakan harga makanan dan akomodasi masih cukup terjangkau. Dengan begitu banyak pilihan, tidak cukup baginya untuk menghabiskan satu hari di Kebumen, tetapi setidaknya dua atau tiga hari liburan.

Dari sisi aksesibilitas, ada banyak alternatif angkutan umum yang bisa diuji. Hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk sampai ke pusat Kota Kebumen melalui Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). “Anggap saja Bandara Kebumen,” kata Arif sambil tertawa.

BACA JUGA: Eksplorasi Kuliner: Gudeg Mbah Harto Gunungkidul, Piye, Gudegku Enak, Tho?

Dalam hal kereta api, sudah ada rute mulai dari eksekutif hingga ekonomi. Hanya membutuhkan waktu sekitar enam jam dari Jakarta. Terminal ini juga dikatakan cukup baik dari segi fasilitas.

Dengan segala potensi tersebut, Pemkab Kebumen berusaha memaksimalkan dari sisi regulasi dan intermediasi. Pemerintah bukanlah pihak yang terjun langsung ke lapangan. Hal ini memungkinkan peran masyarakat dapat dimaksimalkan. “Dengan berkembangnya pariwisata, kami berharap dapat menciptakan wirausahawan yang menciptakan lapangan kerja. Jangan takut untuk mencoba, dulu Anda mungkin harus menjadi pegawai negeri, militer atau polisi, meskipun Anda bisa jauh lebih produktif dengan kreativitas.”

Kebumen masih memiliki jalan panjang. Masih banyak pekerjaan rumah yang bisa dikerjakan slogan mereka kekurangan atau Mainkan, nikmati, Lewih Ngageni. Namun yang pasti, semuanya harus dimulai. Salah satunya pada masa pemerintahan Arif. Makanan Arif habis. Dia juga ingin melanjutkan ke agenda berikutnya. Usai menyapa pelanggan di sekitarnya, Arif menuju mobil AA 1 D. Ia meninggalkan dapur Jirolu.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button